Perajin Sepatu Magetan Tak Terpengaruh Impor

Perajin sepatu kulit di Magetan sama sekali tak merasa terusik apalagi terancam dengan membanjirnya sepatu impor. Bahkan bila ada sepatu impor yang masuk dengan bentuk pretelan yang dirakit di dalam negeri sekalipun. Mengapa? Produk kerajinan sepatu, sepatu sandal maupun sandal Magetan telah memiliki ciri khas dan pangsa pasar tersendiri. Sehingga tak terpengaruh dengan produk dari luar.
“Saya belum pernah dengar ada sepatu impor yang masuk dalam bentuk pretelan dan dirakit di dalam negeri itu. Tapi kalaupun ada, saya kira tak akan berpengaruh terhadap produk kerajinan sepatu kulit Magetan, karena kita telah punya pasar cukup luas dan sampai kewalahan memenuhii permintaan pasar itu,” kata Budi Ridarwan Eko P, Wakil Ketua Asosiasi Pekerja Kulit (Aspek) Magetan.
Selain memenuhi pasar lokal Magetan dan sekitarnya, menurut Budi, juga sejumlah daerah di luar Jawa, seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Papua. Dengan kapasitas produksi yang ada seakarang ini, perajin sepatu Magetan sudah kewalahan memenuhi permintaan pasar yang datang dari berbagai daerah luar Jawa.
Budi Ridarwan yang juga pemilik usaha kerajinan dan showroom tak menampik komentar sebagian masyarakat konsumen, bahwa produk sepatu Magetan sering ketinggalan mode. Kenyamanan di kaki pun belum sepenuhnya memuaskan konsumen. Tapi soal kualitas kulit alami dan kekuatannya bisa diandalkan.
“Kami mengakui, sepatu produk Magetan mungkin belum terlalu nyaman dipakai, desain dan tampilannya juga kalah dengan produk lain. Tapi soal kualitas kulit dan kekuatannya tak mau kalah dengan produk lain,” ujar Budi.
Dengan kualitas kenyamanan dan desain yang ada sekarang itu saja, para perajin sepatu di Magetan sudah kebanjiran order. Maka jangan heran, bila produk sepatu, sepatu sandal maupun sandal yang dipajang di showroom-showroom di Magetan itu banyak produk sepatu dari luar Magetan.
Dan ingat pula, para perajin berbahan kulit di Magetan selama ini baru memproduksi alas kaki (sepatu, sandal dan sepatu sandal). Maka kalau Anda datang ke sentra kerajinan sepatu sekaligus showroom di Jl Sawo Magetan, menemui berbagai jenis produk, yakinlah itu bukan hasil produksi perajin Magetan.
Hampir semua showroom di Jl Sawo sebagai sentra dan di sejumlah lokasi di Kota Magetan banyak menjual bermacam produk selain sepatu. Sebut misalnya, tas, sabuk, dompet, topi, dan berbagai aksesories. Itu semua bukanlah produk kerajinan Magetan. Produk-produk kerajinan kulit seperti tas, sepatu, sandal dan dompet Tanggulangin Sidoarjo, misalnya mudah ditemukan di Magetan. Apalagi sejak daerah itu terdampak semburan lumpur Sidoarjo.
Karena jumlah showroom yang kini mencapai 52 dengan jumlah perajin sekitar 1100 orang tak mungkin mampu memenuhi permintaan pasar. Apalagi sebagian besar produk lokal malah banyak terserap ke luar Jawa. Yang paling dirasakan pemilik usaha kerajinan Magetan saat ini adalah minimnya tenaga pengrajin sepatu. Alasannya, jarang sekali anak-anak muda sekarang diarahkan ke sektor ini.
Lonjakan Omzet
Setiap kali libur panjang, Jl Sawo yang merupakan sentra kerajinan dan showroom kerajinan kulit itu selalu dibanjiri pengunjung. Tempat parkir selalu penuh. Ribuan orang memenuhi trotoar dan showroom.
Seperti liburan panjang lebaran yang baru berlangsung ini, objek wisata belanja ini juga kebanjiran wisatawan, hingga omzetpun melonjang seribu persen. Kawasan wisata Telaga Sarangan dipenuhi wisatawan pada hari kedua lebaran. Mereka tak saja membelanjakan uangnya di sekitar telaga.
“Setelah menikmati wisata alam di telaga Sarangan, para wisatawan turun wisata belanja ke sini. Mereka berbelanja untuk keluarga dan banyak juga yang berbelanja untuk oleh-oleh kerabatnya,” terang Budi.
Budi seperti juga pemilik showroom yang lain kebanjiran rejeki hingga mencapai omzet sepuluh kali lipat. Kalau pada hari biasa omzetnya pada kisaran Rp 3 juta perhari, pada hari Lebaran kedua yang jatuh pada Sabtu (11/9) omzetnya melonjak sampai Rp 30 juta. Setelah itu, omzet mulai turun lagi sedikit demi sedikit.
“Pada hari kedua lebaran itu, omzet naik sampai 10 kali lipat. Tapi pada hari lebaran ketiga, keempat dan selanjutnya, turun lagi rata-rata 5 persen setiap hari,” ujar Budi. 

1 komentar:

  1. soal kualitas sepatu kulit Magetan memang sangat berkualitas, awet dan tahan lama. mari kita dukung terus produk lokal, khususnya produk Magetan :)
    Sepatu Kulit Magetan

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.