Marak Kegiatan Asusila Di Sekitar Sarangan, Kasie Trantib”Kalau Di razia Pengaruhi PAD”..?!
Magetan - Satpol-PP Magetan yang
melakukan razia gepeng di lokasi wisata Telaga Sarangan Kecamatan Plaosan Senin
(11/4) kemarin diklaim warga Magetan Kurang bertaring, karena kendati mengetahui
maraknya kegiatan asusila di penginapan dan hotel di wilayah ini sejak lama,
namun Penegak Perda ini justru tutup mata.
Dari data yang berhasil dihimpun,
Hotel dan Losmen di Telaga Sarangan kerap menjadi jujukan muda mudi dan
pasangan kumpul kebo, untuk memadu kasih di dalam kamar. Bahkan dengan uang
sewa kamar 50 ribu-200 ribu, mereka langsung mendapatkan kunci kamar tanpa
meninggalkan KTP sebagai jaminan.
Bahkan, akibat suburnya praktik
prostitusi di objek wisata unggulan Magetan ini, sejumlah warga nekat
berprofesi sebagai calo kamar bagi pasangan muda mudi yang datang ke
Sarangan.
Mujianto (53) warga Kelurahan
Sarangan Kecamatan Plaosan mengeklaim, Satpol-PP Cemen (tidak berani.red),
untuk merazia hotel dan losmen yang kerap di jadikan ajang mesum para wisatawan
Sarangan, ia menilai Satpol-PP hanya berani menggaruk Gepeng dan pengamen
saja.” Jangan cuman gepeng dan pengamen dong, razia juga tempat tempat mesum
berkedok hotel dan losmen itu,” ujarnya.
Mujianto mengungkapkan, hampir tiap
hari ada saja muda mudi yang hilir mudik masuk ke sejumlah losmen dan hotel di
Sarangan, mereka biasanya menggunakan kamar hanya 3-4 jam saja, setelah itu
pergi.” Sudah bukan rahasia lagi, banyak muda mudi sewa kamar di sini untuk
begituan,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Trantib Bambang
Pujiono mengaku, bila kawasan wisata Telaga Sarangan mendapat perlakuan khusus,
kendati mengetahui kawasan hotel dan losmen di wilayah itu kerap menjadi ajang
mesum, namun pihaknya tidak berani untuk melakukan razia, karena akan berpengaruh
pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).” Kalau Sarangan itu ada perlakuan khusus,
nanti kalau tempat wisata dirazia takutnya berpengaruh sama PAD, itu kan ada
dinasnya ,”ujarnya.(ROH/MK)
Tidak ada komentar