Besar Kecil Normal Jelang Lebaran, Produksi Keranjang Parsel Naik 100 Persen Lebih

Magetan – Menjelang Lebaran, produksi kerajinan keranjang parsel berbahan baku bambu di Desa Ringinagung, Kecamatana Magetan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meningkat hingga 100 persen lebih dibanding hari biasa.

“Pesanan sebenarnya sudah meningkat sejak memasuki bulan puasa, sampai sekarang terus meningkat hingga nanti mendekati Lebaran,” kata salah satu perajin keranjang bambu UD Putri Ragil, Suwardi, Selasa (31/8).

Suwardi menuturkan dalam kondisi normal, usahanya mampu memproduksi sedikitnya 120 set dalam seminggu. “Sekarang meningkat hingga 250 set setiap minggunya baik keranjang berukuran kecil, sedang, dan besar,” ungkapnya.

Pemesan atau pembeli keranjang parsel tersebut bervariasi, mulai dari instasi pemerintah, perusahaan swasta, hingga pengusaha atau penjual paket parsel. “Yang paling banyak memesan adalah pengusaha atau penjual paket parsel karena keranjang digunakan untuk paket parsel yang dijual lagi,” tuturnya.

Satu set keranjang yang terdiri dari tiga buah keranjang ukuran kecil, sedang, dan besar dipatok dengan harga Rp30.000. Jika dibeli per item keranjang, Suwardi mematok harga per itemnya Rp12.500.

Keranjang buah karya Suwardi dan perajin lain di desa setempat tidak hanya dipasarkan di Magetan tapi juga ke kota-kota di Jawa Timur lainnya. Desa Ringinagung memang dikenal sebagai sentra kerajinan bambu. Sehari-hari, warga setempat membuat kerajinan dari bambu seperti caping dan souvenir yang dipasarkan di berbagai kota.

Warti, seorang pengusaha parsel dari Kota Madiun mengaku dirinya selalu mengambil produk keranjang parsel buatan Desa Ringinagung. “Selain harganya yang murah, kualitasnya juga lumayan. Bentuk atau modelnya juga unik dan lucu,” tuturnya.

Selain dibentuk seperti umumnya bentuk keranjang, keranjang juga dibuat dalam bentuk miniatur barang atau benda. “Ada yang bentuknya seperti kapal dan sebagainya sehingga menarik minat konsumen,” ujarnya. Menurutnya, pembeli paket parsel yang dijualnya mayoritas dari perusahaan swasta atau toko-toko besar. (tempo/mldc)

ISHOMUDDIN

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.