Jalan Tembus Karanganyar-Magetan Diharapkan Selesai Tahun Depan
Bupati Karanganyar Rina Iriani Sri Ratnaningsih berharap jalan tembus Karanganyar-Magetan bisa selesai tahun depan. Karena hal itu akan memberikan dampak multiplier effect yang besar bagi kesejahteraan masyarakat.
"Sekarang yang belum selesai hanya sedikit, mungkin cuma tinggal dua jembatan lagi. Target kami tahun depan sudah bisa digunakan," katanya di Karanganyar, Kamis (2/9).
Apalagi, kata Rina, kini sudah tidak ada lagi persoalan yang menjadi hambatan penyelesaian proyek itu. Masalah pembebasan lahan yang sebelumnya sempat menjadi persoalan kini telah berhasil diselesaikan.
Masyarakat Karanganyar yang tanahnya dilewati jalur itu sudah mau memberikan tanahnya. Sehingga tahun ini masalah pembebasan tanah hampir bisa dipastikan bisa diselesaikan seluruhnya.
Dana untuk pembebasan tanah itu, menurut Rina, berasal dari pemerintah pusat. Jumlahnya sebesar Rp6 miliar. Selain untuk pembebasan tanah, dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu juga untuk membiayai pengeprasan bukit.
"Jadi sebetulnya tidak ada hambatan lagi, sehingga harapan kami bisa secepatnya diselesaikan," katanya.
Proyek jalan tembus Karanganyar-Magetan ini memiliki panjang 17 kilometer. Biaya pembangunannya diperkirakan mencapai Rp 100 miliar yang ditanggung bersama oleh pemerintah pusat dan daerah.
Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pemukiman dan Prasarana Wilayah menanggung 40% dari total biaya dan menyediakan rangka jembatan. Sisanya sebanyak 60% ditanggung bersama oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar dan Magetan.
Rina menambahkan, selain akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua daerah, proyek jalan tembus ini juga akan sangat membantu kelancaran akses transportasi antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hal itu karena jarak dan waktu tempuhnya jauh lebih singkat jika dibanding jalur Solo-Ngawi atau jalur Gubernur Jenderal Daendles yang digunakan selama ini, di samping akan membantu mengurai kepadatan arus lalu lintas Solo-Sragen-Ngawi.
"Kalau dibanding jalur Solo-Ngawi, jalan tembus Karanganyar-Magetan ini dapat mempersingkat jarak tempuh hingga 46 kilometer atau sekitar 1 jam perjalanan," kata Rina. (MI/LM)
"Sekarang yang belum selesai hanya sedikit, mungkin cuma tinggal dua jembatan lagi. Target kami tahun depan sudah bisa digunakan," katanya di Karanganyar, Kamis (2/9).
Apalagi, kata Rina, kini sudah tidak ada lagi persoalan yang menjadi hambatan penyelesaian proyek itu. Masalah pembebasan lahan yang sebelumnya sempat menjadi persoalan kini telah berhasil diselesaikan.
Masyarakat Karanganyar yang tanahnya dilewati jalur itu sudah mau memberikan tanahnya. Sehingga tahun ini masalah pembebasan tanah hampir bisa dipastikan bisa diselesaikan seluruhnya.
Dana untuk pembebasan tanah itu, menurut Rina, berasal dari pemerintah pusat. Jumlahnya sebesar Rp6 miliar. Selain untuk pembebasan tanah, dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu juga untuk membiayai pengeprasan bukit.
"Jadi sebetulnya tidak ada hambatan lagi, sehingga harapan kami bisa secepatnya diselesaikan," katanya.
Proyek jalan tembus Karanganyar-Magetan ini memiliki panjang 17 kilometer. Biaya pembangunannya diperkirakan mencapai Rp 100 miliar yang ditanggung bersama oleh pemerintah pusat dan daerah.
Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pemukiman dan Prasarana Wilayah menanggung 40% dari total biaya dan menyediakan rangka jembatan. Sisanya sebanyak 60% ditanggung bersama oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar dan Magetan.
Rina menambahkan, selain akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua daerah, proyek jalan tembus ini juga akan sangat membantu kelancaran akses transportasi antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hal itu karena jarak dan waktu tempuhnya jauh lebih singkat jika dibanding jalur Solo-Ngawi atau jalur Gubernur Jenderal Daendles yang digunakan selama ini, di samping akan membantu mengurai kepadatan arus lalu lintas Solo-Sragen-Ngawi.
"Kalau dibanding jalur Solo-Ngawi, jalan tembus Karanganyar-Magetan ini dapat mempersingkat jarak tempuh hingga 46 kilometer atau sekitar 1 jam perjalanan," kata Rina. (MI/LM)
Tidak ada komentar