Kinerja Leasing Disorot Dewan
MAGETAN-Kinerja lembaga pembiayaan(leasing)disorot kalangan DPRD Magetan.Terutama untuk kreditur sepeda motor yang dinilai sudah tidak sehat.'Banyak laporan yang membuat saya prihatin.Terutama,perangkat leasing yang di bawah,'kata Widodo Tri Saksono,anggota Fraksi Partai Amanat Nasional(F-PAN)DPRD,kemarin(19/9).
Dia mengatakan,saat ini,konsumen berada di pihak yang selalu dikalahkan.Karena itu,Widodo menilai perlu adanya suatu lembaga perlindungan konsumen lantaran biasanya masyarakat selalu tidak paham akan hak-haknya.'Jujur,saya sangat tidak setuju kalau konsumen menjadi pihak yang tertindas,'ujar anggota komisi C tersebut.
Dia mencontohkan,lantaran menunggak,motor terpaksa ditarik.Namun,penarikan tersebut tidak sewajarnya. Bahkan,cenderung berlaku prinsip-prinsip kekerasan. 'Misalnya,motor pas dipakai di jalan raya,tiba-tiba dipepet dan disuruh minggir.Lalu,motor diminta paksa,'kata Widodo.
Dia mengaku pernah juga diwaduli,ada orang yang datang dengan membawa surat-surat dari leasing atau finance, kemudian mengambil motor yang cicilannya menunggak. 'Ternyata setelah kreditur ngecek ke lembaga peminjam,tidak ada petugas yang melakukan penarikan. Artinya,konsumen dirampok dengan menyaru petugas leasing,'terang Widodo.
Menurut dia,dalam kejadian tersebut konsumen menjadi pihak yang kalah.Padahal,ada peribahasa,konsumen itu adalah raja.'Sekarang,beli motor memang seperti beli kacang saja.Tapi,itu tidak diimbangi dengan manajemen bagus karena hak-hak konsumen selalu dikalahkan,' papar dia.
Widodo kembali mencontohkan,ada laporan yang masuk kepadanya saat reses kedua tahun 2010 lalu.Katanya, ada konsumen yang menunggak tiga bulan,kemudian motor ditarik.'Si konsumen lantas ngurus ke leasing mau melunasi tunggakan tiga bulan.Ternyata tidak boleh, dan harus dibayar lunas.'
Selain itu,lanjut dia,ketika ditarik,motor tersebut biasanya dilelang.Namun,ternyata,konsumen tidak pernah atau jarang mendapatkan uang kelebihan dari lelang tersebut.'Kondisi leasing sekarang seperti sebuah mafia,'ungkap Widodo.(rif/isd)
Sumber : Radarmadiun.com
Dia mengatakan,saat ini,konsumen berada di pihak yang selalu dikalahkan.Karena itu,Widodo menilai perlu adanya suatu lembaga perlindungan konsumen lantaran biasanya masyarakat selalu tidak paham akan hak-haknya.'Jujur,saya sangat tidak setuju kalau konsumen menjadi pihak yang tertindas,'ujar anggota komisi C tersebut.
Dia mencontohkan,lantaran menunggak,motor terpaksa ditarik.Namun,penarikan tersebut tidak sewajarnya. Bahkan,cenderung berlaku prinsip-prinsip kekerasan. 'Misalnya,motor pas dipakai di jalan raya,tiba-tiba dipepet dan disuruh minggir.Lalu,motor diminta paksa,'kata Widodo.
Dia mengaku pernah juga diwaduli,ada orang yang datang dengan membawa surat-surat dari leasing atau finance, kemudian mengambil motor yang cicilannya menunggak. 'Ternyata setelah kreditur ngecek ke lembaga peminjam,tidak ada petugas yang melakukan penarikan. Artinya,konsumen dirampok dengan menyaru petugas leasing,'terang Widodo.
Menurut dia,dalam kejadian tersebut konsumen menjadi pihak yang kalah.Padahal,ada peribahasa,konsumen itu adalah raja.'Sekarang,beli motor memang seperti beli kacang saja.Tapi,itu tidak diimbangi dengan manajemen bagus karena hak-hak konsumen selalu dikalahkan,' papar dia.
Widodo kembali mencontohkan,ada laporan yang masuk kepadanya saat reses kedua tahun 2010 lalu.Katanya, ada konsumen yang menunggak tiga bulan,kemudian motor ditarik.'Si konsumen lantas ngurus ke leasing mau melunasi tunggakan tiga bulan.Ternyata tidak boleh, dan harus dibayar lunas.'
Selain itu,lanjut dia,ketika ditarik,motor tersebut biasanya dilelang.Namun,ternyata,konsumen tidak pernah atau jarang mendapatkan uang kelebihan dari lelang tersebut.'Kondisi leasing sekarang seperti sebuah mafia,'ungkap Widodo.(rif/isd)
Sumber : Radarmadiun.com
Tidak ada komentar