Festival Reyog Nasional Dijubeli Warga
Ratusan bahkan ribuan masyarakat Ponorogo dari berbagai wilayah tumplek blek memadati panggung utama alun-alun Ponorogo.
Bahkan tak jarang masyarakat Ponorogo ini sudah dari sore hari datang ke alun-alun hanya untuk melihat pesta pembukaan Festifal Reyog Nasional (FRN) ke XVII.
Jalan diseputaran alun-alun Ponorogo masih macet karena banyaknya masyarakat maupun kendaraan yang diparkir ditepi jalan alun-alun.
Namun sayang, banyak warga yang mengeluhkan pihak panitia kurang profesional dalam melakukan pengelolaan. Pasalnya, banyak penonton yang terbengkalai di alun-alun lantaran tak kebagian tiket masuk.
Seperti yang dikeluhkan Sugiono, salah satu pengunjung yang mengaku berasal dari desa Mrayan, kecamatan Ngrayun Ponorogo. Dia sangat menyayangkan kesiapan pihak panitia dalam menangani banyaknya penonton. Padahal, hal seperti ini sudah acap kali terjadi setiap pembukaan FRN. Namun pihak panitia seakan tak menghiraukan hal itu.
‘’Saya datang ke Ponorogo satu rombongan menggunkan truk mulai sore hari. Tapi ternyata ketika hendak masuk kami sudah tak kebagian tiket. Justru yang kami lihat tempat itu dipenuhi undangan. Kan kasihan kami jauh-jauh datang kesini tapi tak bisa menikmati pertunjukan pembukaan FRN,’’ keluhnya.
Nasib serupa juga dialami ratusan penonton lainnya. Akibatnya, mereka hanya berjalan-jalan mengelilingi seputaran alun-alun. "Ya terpaksa saya minum kopi didekat alun-alun sambil menunggu pesta kembang api. Kami tidak bisa masuk karena tempatnya sudah penuh. Harusnya pihak panitia memperluas area untuk penonton, kan space yang kosong masih banyak tapi kok tidak digunakan,’’ kata Rudi Waluyo, pengunjung lainnya yang mengaku nerasal dari kabupaten Magetan.[tur/ted]
Bahkan tak jarang masyarakat Ponorogo ini sudah dari sore hari datang ke alun-alun hanya untuk melihat pesta pembukaan Festifal Reyog Nasional (FRN) ke XVII.
Jalan diseputaran alun-alun Ponorogo masih macet karena banyaknya masyarakat maupun kendaraan yang diparkir ditepi jalan alun-alun.
Namun sayang, banyak warga yang mengeluhkan pihak panitia kurang profesional dalam melakukan pengelolaan. Pasalnya, banyak penonton yang terbengkalai di alun-alun lantaran tak kebagian tiket masuk.
Seperti yang dikeluhkan Sugiono, salah satu pengunjung yang mengaku berasal dari desa Mrayan, kecamatan Ngrayun Ponorogo. Dia sangat menyayangkan kesiapan pihak panitia dalam menangani banyaknya penonton. Padahal, hal seperti ini sudah acap kali terjadi setiap pembukaan FRN. Namun pihak panitia seakan tak menghiraukan hal itu.
‘’Saya datang ke Ponorogo satu rombongan menggunkan truk mulai sore hari. Tapi ternyata ketika hendak masuk kami sudah tak kebagian tiket. Justru yang kami lihat tempat itu dipenuhi undangan. Kan kasihan kami jauh-jauh datang kesini tapi tak bisa menikmati pertunjukan pembukaan FRN,’’ keluhnya.
Nasib serupa juga dialami ratusan penonton lainnya. Akibatnya, mereka hanya berjalan-jalan mengelilingi seputaran alun-alun. "Ya terpaksa saya minum kopi didekat alun-alun sambil menunggu pesta kembang api. Kami tidak bisa masuk karena tempatnya sudah penuh. Harusnya pihak panitia memperluas area untuk penonton, kan space yang kosong masih banyak tapi kok tidak digunakan,’’ kata Rudi Waluyo, pengunjung lainnya yang mengaku nerasal dari kabupaten Magetan.[tur/ted]
Dikirim : erlanggaabiewicaksono@yahoo.co.id
Sumber : beritajatim.com
Tidak ada komentar