Dahlan Iskan Curhat Soal Julukan 'Perusahaan Lilin Negara'

Direktur Utama PLN Dahlan curhat soal julukan 'Perusahaan Lilin Negara' untuk institusi yang dipimpinnya tersebut. Ia mengakui kalau memang PLN adalah 'Perusahaan Lilin Negara', tapi dalam artian menerangi masyarakat meski di sisi lain selalu merugi.

Hal ini disampaikan oleh Dahlan saat acara pemasangan 1.700 sambungan listrik pra bayar oleh PLN di Kecamatan Kangae, NTT, Rabu (15/6/2011).

"Saya tidak tersinggung kalau PLN itu dibilang perusahaan lilin negara. Justru PLN itu lilin. Kan kita tahu lilin itu menerangi di sekitarnya tapi dia sendiri nanti hancur sama seperti PLN yang bisa menerangi masyarakat maupun dia rugi terus," tutur pria kelahiran Magetan 17 Agustus 1951 silam.

Dahlan mengatakan, PLN selalu menjual rugi listrik ke masyarakat. "Sekarang masyarakat kalau beli listrik murah biasanya misalkan Rp 15 ribu atau Rp 20 ribu tapi PLN itu kalau beli listrik bisa Rp 50 ribu per bulan," jelas Dahlan mencontohkan.

Jadi, ujar Dahlan, PLN selalu merugi dan jika keadaan seperti ini terus terjadi maka PLN bisa bangkrut.

"Jadi PLN itu rugi, dan kalau lama-lama seperti itu PLN bangkrut, prinsip dagang mana ada seperti itu," kata Bos Jawa Pos ini.

Akan tetapi, PLN sebagai perusahaan milik negara harus terus berusaha memberikan listrik ke masyarakat.

"Dan juga ada masyarakat yang bisa bayar dengan harga yang sesuai dan bayar dengan harga yang lebih. Makanya itu kenapa PLN itu seperti lilin tapi dirinya sendiri terancam hancur," tukas Dahlan.

Sebelumnya, masyarakat di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjuluki PLN sebagai Perusahaan Lilin Negara. Wakil Bupati Kabupaten Sikka Nusa Tengga Timur Wera Damianus menyampaikan listrik yang selalu mati-hidup di wilayah NTT menjadi alasan julukan tersebut.
(dnl/qom)

Sumber : Detik.com
SDikirim : rdl

Diberdayakan oleh Blogger.