Volume Kendaraan Meningkat, Madiun-Surabaya Padat
Kepadatan lalu lintas terlihat di jalur mudik Madiun-Surabaya tepatnya di kawasan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Minggu (28/8/2011). Peningkatan volume kendaraan menjadi faktor penyebabnya.
Pemudik bermotor dari arah timur atau Surabaya lebih mendominasi. Jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat hingga Minggu malam. Kompol Bambang Setiyawan Kabag Ops Polres Madiun mengatakan jika dihitung rata-rata setiap menitnya terjadi peningkatan volume kendaraan yang melintas dibanding sehari sebelumnya.
Melansir ANTARA, Minggu (28/8/2011), berdasarkan pencatatan petugas di lapangan, diperkirakan jumlah sepeda motor yang melintas di jalan Madiun-Surabaya mencapai 50 unit setiap menitnya. Sedangkan kendaraan roda empat atau mobil, tercatat 10 unit setiap menit, serta roda enam mencapai enam unit setiap menitnya.
Bahkan, pada jam-jam tertentu, jumlah kendaraan roda dua yang melintas mencapai 70 unit permenitnya. Kondisi ini karena adanya kereta api yang lewat, sehingga terjadi kemacetan atau penumpukan kendaraan saat palang pintu terbuka.
"Selain perlintasan kereta api, kemacetan juga terjadi di tanjakan Pugruk, Saradan. Titik ini juga dinilai sebagai salah satu titik rawan kemacetan pada jalur Madiun-Surabaya karena jalannya menanjak," kata Bambang.
Meski lalu lintas telah padat merayap, namun jalur alternatif Kaligunting belum diberlakukan. Hal ini karena peningkatan arus kendaraan masih belum terlalu tinggi. Kenaikan signifikan akan terjadi pada hari Minggu malam (28/8/2011) dan Senin (29/8/2011).
Pengalihan baru akan dilakukan kalau arus telah mengalami kenaikan lebih dari 50 persen. Jalur alternatif dari arah timur atau arah Surabaya akan dialihkan masuk ke Desa Kaligunting sebelum pertigaan rel kereta, lalu belok ke kiri melewati jalan desa dan keluar kembali ke jalan raya di pertigaan Mejayan, Caruban.
Sedangkan kendaraan dari arah barat atau Madiun akan dialihkan melalui pertigaan Desa Bangunsari, terus ke Pilangkenceng, hingga lewat jalan lingkar utara hingga Desa Bongsopotro dan keluar kembali di pertigaan Desa Sidorejo.
Sementara itu, Gatot Kasatrianto Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Madiun menambahkan, meski lalu lintas telah padat namun masih dalam batas normal. Saradan dan Caruban menjadi titik yang paling padat karena semua kendaraan dari Ngawi, Magetan, dan Madiun menumpuk pada kedua titik itu.
Untukmengantisipasi kemacetan, pihaknya telah bekerja sama dengan Polres Madiun telah menyiapkan jalur alternatif yang baru akan difungsikan jika kondisi jalan macet total.(ant/git)
Sumber : Suara Surabaya
Sumber ilustrasi Foto : Google
Pemudik bermotor dari arah timur atau Surabaya lebih mendominasi. Jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat hingga Minggu malam. Kompol Bambang Setiyawan Kabag Ops Polres Madiun mengatakan jika dihitung rata-rata setiap menitnya terjadi peningkatan volume kendaraan yang melintas dibanding sehari sebelumnya.
Melansir ANTARA, Minggu (28/8/2011), berdasarkan pencatatan petugas di lapangan, diperkirakan jumlah sepeda motor yang melintas di jalan Madiun-Surabaya mencapai 50 unit setiap menitnya. Sedangkan kendaraan roda empat atau mobil, tercatat 10 unit setiap menit, serta roda enam mencapai enam unit setiap menitnya.
Bahkan, pada jam-jam tertentu, jumlah kendaraan roda dua yang melintas mencapai 70 unit permenitnya. Kondisi ini karena adanya kereta api yang lewat, sehingga terjadi kemacetan atau penumpukan kendaraan saat palang pintu terbuka.
"Selain perlintasan kereta api, kemacetan juga terjadi di tanjakan Pugruk, Saradan. Titik ini juga dinilai sebagai salah satu titik rawan kemacetan pada jalur Madiun-Surabaya karena jalannya menanjak," kata Bambang.
Meski lalu lintas telah padat merayap, namun jalur alternatif Kaligunting belum diberlakukan. Hal ini karena peningkatan arus kendaraan masih belum terlalu tinggi. Kenaikan signifikan akan terjadi pada hari Minggu malam (28/8/2011) dan Senin (29/8/2011).
Pengalihan baru akan dilakukan kalau arus telah mengalami kenaikan lebih dari 50 persen. Jalur alternatif dari arah timur atau arah Surabaya akan dialihkan masuk ke Desa Kaligunting sebelum pertigaan rel kereta, lalu belok ke kiri melewati jalan desa dan keluar kembali ke jalan raya di pertigaan Mejayan, Caruban.
Sedangkan kendaraan dari arah barat atau Madiun akan dialihkan melalui pertigaan Desa Bangunsari, terus ke Pilangkenceng, hingga lewat jalan lingkar utara hingga Desa Bongsopotro dan keluar kembali di pertigaan Desa Sidorejo.
Sementara itu, Gatot Kasatrianto Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Madiun menambahkan, meski lalu lintas telah padat namun masih dalam batas normal. Saradan dan Caruban menjadi titik yang paling padat karena semua kendaraan dari Ngawi, Magetan, dan Madiun menumpuk pada kedua titik itu.
Untukmengantisipasi kemacetan, pihaknya telah bekerja sama dengan Polres Madiun telah menyiapkan jalur alternatif yang baru akan difungsikan jika kondisi jalan macet total.(ant/git)
Sumber : Suara Surabaya
Sumber ilustrasi Foto : Google
Tidak ada komentar