Warga Blokir Jembatan
Kecewa Sistem Satu Pintu Tak Kunjung Direalisasikan
MAGETAN-Warga Perumahan Puri Permata Regency melakukan aksi blokir.Mereka menutup jembatan penghubung antara perumahan tersebut dengan Perumahan Asabri II atau KPR Kandang Ayam.
Aksi blokir itu merupakan puncak kekecewaan warga lantaran janji pengembang memberlakukan one gate regency system(sistem satu pintu)tak kunjung direalisasikan.''Awal kami menempati perumahan ini, janji pengembang akan memberlakukan sistem satu pintu dan diberi satpam.Tapi kenyataannya sekarang malah akan dibuat jembatan penghubung di kawasan belakang perumahan,''kata Nugroho Yuswo Widodo,salah seorang warga,kemarin(14/10).
Menurutnya,dengan dibangunnya jembatan penghubung itu, dipastikannya ke depan,sistem one gate tersebut tidak akan jalan.''Kalau seperti ini,faktor keamanan jelas berkurang.Apalagi di sini banyak anak kecil.Kendaraan yang ke kawasan proyek juga melewati jalur perumahan kami,''jlentrehnya.
Jika pembangunan jembatan itu berlanjut?Pria yang akrab disapa Kokok ini mengatakan,warga setempat sudah satu suara untuk merobohkannya.Bahkan,siap mengembalikan rumah tersebut berikut uang penjualannya kepada pengembang perumahan itu.''Kami tetap melawan. Kalau dibangun,tentunya kami minta ganti rugi.Kami ingin perumahan ini tetap menjadi sistem satu pintu,'' tegasnya.
Teten Sutendi,project manager Perumahan Puri Permata Regency mengaku jika pembangunan jembatan penghubung dua perumahan itu dilakukan tanpa sepengetahuan pihaknya.Dia menduga pembangunan itu merupakan ranah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum(DPU)Magetan.''Kami tidak memiliki inisiatif untuk membuat jembatan tersebut.Bahkan,awalnya kami tidak tahu adanya proyek pembangunan itu,''ungkapnya.
''Kami mengikuti keputusan terbaik saja.Yang jelas, awalnya kami memang membuat sistem satu pintu.Tapi jika dari pemerintah menginginkan adanya jalan penghubung,ya kami ikuti keputusan terbaik saja,'' imbuhnya.
Di bagian lain,Kepala DPU Magetan Bambang Setiawan mengaku belum banyak tahu seputar teknis pembangunan jembatan penghubung kedua perumahan itu.''Prinsipnya supaya akses jalur bagi warga di dua perumahan itu lebih mudah.Tapi yang jelas,saya akan melihat dulu bagaimana sebenarnya teknis proyek tersebut,'' ujarnya.(wka/isd)
Sumber : Radarmadiun
MAGETAN-Warga Perumahan Puri Permata Regency melakukan aksi blokir.Mereka menutup jembatan penghubung antara perumahan tersebut dengan Perumahan Asabri II atau KPR Kandang Ayam.
Aksi blokir itu merupakan puncak kekecewaan warga lantaran janji pengembang memberlakukan one gate regency system(sistem satu pintu)tak kunjung direalisasikan.''Awal kami menempati perumahan ini, janji pengembang akan memberlakukan sistem satu pintu dan diberi satpam.Tapi kenyataannya sekarang malah akan dibuat jembatan penghubung di kawasan belakang perumahan,''kata Nugroho Yuswo Widodo,salah seorang warga,kemarin(14/10).
Menurutnya,dengan dibangunnya jembatan penghubung itu, dipastikannya ke depan,sistem one gate tersebut tidak akan jalan.''Kalau seperti ini,faktor keamanan jelas berkurang.Apalagi di sini banyak anak kecil.Kendaraan yang ke kawasan proyek juga melewati jalur perumahan kami,''jlentrehnya.
Jika pembangunan jembatan itu berlanjut?Pria yang akrab disapa Kokok ini mengatakan,warga setempat sudah satu suara untuk merobohkannya.Bahkan,siap mengembalikan rumah tersebut berikut uang penjualannya kepada pengembang perumahan itu.''Kami tetap melawan. Kalau dibangun,tentunya kami minta ganti rugi.Kami ingin perumahan ini tetap menjadi sistem satu pintu,'' tegasnya.
Teten Sutendi,project manager Perumahan Puri Permata Regency mengaku jika pembangunan jembatan penghubung dua perumahan itu dilakukan tanpa sepengetahuan pihaknya.Dia menduga pembangunan itu merupakan ranah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum(DPU)Magetan.''Kami tidak memiliki inisiatif untuk membuat jembatan tersebut.Bahkan,awalnya kami tidak tahu adanya proyek pembangunan itu,''ungkapnya.
''Kami mengikuti keputusan terbaik saja.Yang jelas, awalnya kami memang membuat sistem satu pintu.Tapi jika dari pemerintah menginginkan adanya jalan penghubung,ya kami ikuti keputusan terbaik saja,'' imbuhnya.
Di bagian lain,Kepala DPU Magetan Bambang Setiawan mengaku belum banyak tahu seputar teknis pembangunan jembatan penghubung kedua perumahan itu.''Prinsipnya supaya akses jalur bagi warga di dua perumahan itu lebih mudah.Tapi yang jelas,saya akan melihat dulu bagaimana sebenarnya teknis proyek tersebut,'' ujarnya.(wka/isd)
Sumber : Radarmadiun
Tidak ada komentar