Sejam 3 Bencana Hantam RI, Jatim Waspada

Dalam hitungan kurang dari tiga jam, Indonesia pada Senin (5/12) dinihari tadi dirundung empat bencana secara berturut-turut. Serentetan gempa bumi terjadi Aceh, Papua dan Ambon (lihat tabel). Sebelumnya, Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara juga meletus. Sembilan orang yang sedang melakukan pendakian dinyatakan hilang, ratusan warga mengungsi serta penerbangan di tutup.
Jatim pun diminta mulai waspada, sebab cuaca ekstrem mulai terjadi. Puting beliung, tanah longsor dan banjir bandang diprediksi akan menghantui mulai akhir Desember 2011-Januari 2012 nanti,
“Khusus untuk angin puting beliung itu bisa berpotensi terjadi di semua wilayah di Jatim, terutama didaerah yang sudah pernah dilewati dan dilalui angin ribut itu,” kata Pakar mitigasi bencana dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Amien Widodo, Senin (5/12).
Sebelumnya, Minggu (4/12) hujan deras disertai puting beliung melanda Kota Pahlawan tepatnya di kawasan Gunung Anyar. Kejadian sekitar pukul 15.00 ini membuat 32 rumah mengalami kerusakan parah di bagian atap.
Dia mengatakan secara umum wilayah Jatim terbagi menjadi tiga daerah rawan bencana. Jatim di sisi selatan, lebih didominasi ancaman bencana longsor dan banjir bandang. Sedangkan di sisi utara akan lebih didominasi bencana banjir. Sementara untuk angin puting beliung berpotensi menyelimuti hampir keseluruhan wilayah Jatim.
Untuk bencana longsor akan mengancam di sejumlah lereng pegunungan di sisi selatan Jatim. Amien mengingatkan potensi longsor terjadi di lereng Gunung Argopuro (Situbondo dan Probolinggo), Gunung Wilis (Kediri dan Nganjuk), Gunung Lawu (Magetan) serta bahaya banjir lahar dingin di aliran sungai Semeru dan Bromo (Probolinggo, Lumajang dan Malang) yang sempat erupsi.
Lereng Gunung Wilis sendiri menjadi salah satu yang mengancam karena sejumlah titik sempat mengalami keretakan hingga dua kilometer. Potensi longsor perlu diwaspadai karena puncak musim hujan masih akan terjadi.“Karena itu Kabupaten dan Kota yang memiliki pegunungan itu harus mulai waspada karena potensi longsornya cukup tinggi,” katanya.
Selain longsor, potensi bencana lainnya yang mengikutinya adalah banjir bandang. Longsoran dari lereng gunung berpotensi masuk ke badan sungai sehingga mengakibatkan banjir bandang. Banjir bandang terjadi di daerah pegunungan yang lerengnya sudah kritis. Karena itu, pihaknya berharap masing-masing Pemkab/Pemkot setempat sudah menyiapkan peta dan jalur evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Di wilayah Jatim yang lain, potensi banjir mengancam. Setidaknya ada dua sungai besar yang bisa merendam sejumlah wilayah di Jatim. Sungai besar pertama tentu Bengawan Solo, yang memasuki Jatim dari Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Lamongan, hingga Gresik. Potensi Bengawan Solo akan ‘mengamuk’ masih sangat besar mengingat musim hujan belum mencapai puncaknya.
“Daerah aliran Bengawan Solo akan diprediksi banjir secara bergiliran dari Madiun hingga menuju Gresik. Ini saya kira perlu untuk diwaspadai mengingat puncak hujan belum terjadi sepanjang musim hujan kali ini,” katanya.
Selain Bengawan Solo, daerah aliran sungai Brantas juga mengancam. Meskipun Brantas memiliki enam waduk yang bisa mengatur aliran sungai, potensi bencana banjir masih mengancam. Daerah paling rawan terjadinya banjir adalah kawasan Porong karena terjadinya pendangkalan akibat pembuangan lumpur Sidoarjo.“Kawasan Porong patut waspada karena luapan sungai Brantas bisa megancam. Tetapi daerah lain yang menjadi aliran sungai Brantas juga patut waspada,” ujarnya.
Lantas bagaimana dengan Surabaya? Kota Buaya diprediksi akan digenangi air banjir akibat curah hujan yang tinggi. Ancaman banjir akan semakin parah mengingat adanya potensi banjir rob (banjir pasang air laut) jika Surabaya diguyur hujan deras saat pasang.
Karena itu, pengecekan dan penguatan sejumlah tanggul di wilayah Surabaya menjadi penting. Apalagi jika banjir rob datang dipastikan akan menggerus kekuatan tanggul dan dam di sepanjang wilayah Surabaya. Akan sangat merepotkan jika sampai ada tanggul yang rusak dan mengakibatkan aliran kali Surabaya meluber.“Potensi tanggul jebol dan rusak perlu diwaspadai terutama di wilayah timur Surabaya seperti di kawasan Rungkut,” katanya.
Sedangkan untuk mengantisipasi bahaya puting beliung, Amien meminta Pemkot Surabaya secepatnya melakukan pemangkasan terhadap sejumlah pohon besar. Selain itu, Pemkot wajib melakukan pengecekan kondisi sejumlah tiang dan papan reklame yang berukuran besar sehingga tidak sampai roboh saat angin kencang melanda.
“Ini adalah saat yang paling tepat untuk melakukan pengecekan kondisi tiang reklame dan pohon karena jangan sampai ada yang roboh dan menimpa orang ketika ada angin kencang,” pintanya.
Terpisah, prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Taufik Hermawan mengatakan potensi angin puting beliung bisa terjadi di seluruh wilayah Jatim. Menurut Taufik potensi angin puting beliung diawali dengan udara yang panas dan pertumbuhan awan cumulus (awan putih bergerombol dan berlapis-lapis) yang terbentuk secara cepat atau kurang dari satu jam.
“Potensi puting beliung terjadi umumnya pada sore hari, karena itu kami ingatkan kepada masyarakat untuk waspada,” katanya.
Sementara untuk curah hujan disebagian besar wilayah Jatim berkategori ringan hingga sedang dengan kecepatan angin 5-30 kilometer. Baik di wilayah utara, tengah maupun selatan Jatim masih akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Sedangkan di wilayah Surabaya sendiri potensi hujan ringan hingga sedang masih akan berpotensi terjadi hingga sepekan kedepan.
Ribuan Mengungsi
Guncangan pertama terjadi di Sinabang, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) pada pukul 01.09. Gempa berkekuatan 5.1 Skala Ritcher (SR) tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami. Terjadi di kedalaman 10 kilometer. Tak ada satu jam, Papua juga digoyang gempa bumi. Gempa berkekuatan 5,7 SR mengguncang barat daya, Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua. Sementara sekitar pukul 04.45 gempa mengejutkan warga Barat Daya Ambon, Maluku, atau berada di titik 127 Lintang Selatan dan 73 Bujur Timur. Belum ada laporan korban jiwa tapi ada kerusakan bangunan dan infrastruktur.
Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara meletus dan menyemburkan abu vulkanik. Akibat kejadian ini sebagian Kota Ternate tertutup abu vulkanik. "Sebagian kota Ternate tertutup debu," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Senin (5/12). Menurut Sutopo, kondisi sebagian wilayah Ternate saat ini gelap gulita karena listrik padam. Sejak malam, Kota Ternate memang diguyur hujan deras.
"Listrik di wilayah kaki Gunung Gamalama padam. Listrik padam bersamaan dengan letusan gunung, tadinya dikira suara petir, ternyata suara gunung meletus," terangnya.
Akibat letusan Gunung Gamalama, dua ribuan warga di 10 kelurahan di kecamatan Ternate utara dan pulau telah di evakuasi ke tempat yang aman. Wakil Wali Kota Arifin Djafar mengatakan, wilayah yang diselimuti abu vulkanik adalah wilayah di bbagian selatan dan utara kota Ternate. Dan hampir seluruh wilayah ini telah tertutup dengan abu. "Oleh karena itu pemerintah kota Ternate saat ini telah menyiapkan masker untuk warga," katanya.
Menurut Arifin, evakuasi warga di 10 kelurahan dikarenakan wilayah tersebut merupakan wilayah rawan bencana gunung api. Selain itu, 10 kelurahan ini juga kerap menjadi jalur aliran lahar gunung Gamalama.
"Ya memang tadi meletus, tetapi statusnya tetap siaga belum naik lagi ke awas. Warga kita minta untuk tetap tenang," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono. Menurut Surono letusan yang terjadi malam ini membuat Gunung Gamalama sempat mengeluarkan abu vulkanik. "Iya ada abu yang keluar tapi warga jangan panik dulu," imbuhnya.
Gunung Gamalama telah dinaikkan statusnya dari waspada ke siaga. Gunung Gamalama merupakan salah satu gunung api yang ada di Provinsi Maluku Utara. Selain gunung ini, masih ada Gunung Gamkonora di Kabupaten Halmahera Barat, Gunung Ibu dan Gunung Dakona yang berada di Kabupaten Halmahera Utara, dan Gunung Kiebesi di Halmahera Selatan. Gunung Gamalama memiliki ketinggian sekitar 1.715 meter di atas permukaan laut.
Sembilan orang mahasiswa yang tergabung dalam Mapala Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ternate, dinyatakan hilang. Kesembilan mahasiswa tersebut tengah melakukan pendakian ke puncak gunung api Gamalama.
Mereka yang dinyatakan hilang itu antara lain Zulham, Zulkarnain, Mohan, Sarjan, Efendi, Risky, Djabid, Jono dan Mahdi. Seluruhnya adalah pegiat pencinta alam STAIN Ternate.
Mereka dinyatakan hilang sejak pukul 02.00 WIT pasca terjadinya letusan gunung api Gamalama pada pukul 00.15 WIT, Senin (5/12) dinihari. Sebelumnya, para pendaki tersebut sempat melakukan komunikasi dengan rekan-rekannya Minggu sore ketika akan memulai pendakian.
“Terakhir mereka melakukan komunikasi pada pukul pukul 21.00 WIT pada rekan-rekan mereka. Selanjutnya putus kontak,” ujar Wakil Walikota Ternate, Arifin Djafar pada wartawan saat ditemui di
Letusan Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, mengakibatkan penerbangan dari dan ke Bandara Sultan Baabullah ditutup sementara. Ini terkait pekatnya curahan abu vulkanik dari letusan Gunung Gamalama.
Dari Surabaya ada satu penerbangan hari ini yang potensi batal. “Sejauh ini masih belum ada laporan penutupan pasca informasi meningkatnya aktivitas gunung Gamalama,” ujar General Manager Juanda, Trikora Rahardjo. “Sedangkan di Surabaya sendiri, satu-satunya maskapai penerbangan yang kearah Ternate hanya Sriwijaya Airlines, dengan tujuan Surabaya-Makasar-Ternate,” tambahnya.yop,m1,ins

Sumber : Surabayapost.co.id
Sumber Ilustrasi Foto : Google.com


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.