Beda Deadline dengan “Saudara” Lain
Walhasil, kondisi tersebut memaksa pengguna jalan dari Magetan yang akan ke Madiun melalui jalur Goranggareng-Takeran harus melewati jalur alternatif. Yang jalur tersebut melewati jembatan kecil dengan kemampuan tonase tak lebih dari 15 ton. ‘’Proses pelebaran jembatan memang tidak bisa singkat. Awal pengerjaan jembatan di Takeran itu 28 Oktober 2011 lalu dan berakhir 24 April 2012 mendatang,’’ kata Kabid Jalan dan Jembatan DPU Magetan Sutikno, kemarin (11/1).
Menurutnya, proyek DPID sebesar Rp 835,7 juta itu saat ini prosesnya sudah sekitar 70 persen. Sehingga, dirinya mengaku cukup optimistis jika proyek garapan CV Dinasti Magetan itu akan selesai tepat pada waktunya. Meski, Sutikno mengakui jika proyek itu merupakan satu-satunya proyek DPID yang memakan waktu cukup lama, dari total 87 proyek DPID di Magetan.
Tentunya, dengan porsi deadline yang cukup lama itu, Sutikno mengakui jika proyek satu ini tergolong istimewa. ‘’Pembayaran proyek ini diambilkan dari DPID 2012. Jadi saat proyek dimulai pengerjaannya, anggarannya masih harus menunggu,’’ ungkapnya.
Di sisi lain, Sutikno menjelaskan jika pengerjaan proyek tersebut merupakan proses pelebaran bentuk jembatan. Yang semula memiliki lebar tujuh meter, saat ini diperlebar menjadi 14 meter. Sehingga, apabila ke depan jalur tersebut akan dibuat dua arah dengan median di tengah, jembatan tersebut sudah memenuhi kriteria.
Selain itu, upaya tersebut juga sengaja dilakukan untuk mengganti dek plang kayu yang selama ini menjadi kerangka jembatan yang sudah dibangun sejak zaman penjajahan itu. Yakni diganti dengan konstruksi cor beton. ‘’Saat ini masih proses pembesian. Setelah itu tahapannya adalah pengecoran. Dan tahapan perkerasan beton itu memakan waktu sekitar sebulan. Setelah itu mungkin jembatan sudah bisa dibuka sementara,’’ ungkapnya.
Dia memprediksi, jembatan itu baru bisa dibuka sebagian, paling cepat pada akhir Februari mendatang. Dan pada April yang menjadi deadline pengerjaan, bisa disempurnakan. ‘’Ya sementara untuk truk bertonase lebih dari 15 ton, yang dari Madiun ke Magetan atau sebaliknya, harus lewat jalur Maospati,’’ tukasnya.
Sumber : Radarmagetan.wordpress.com
Tidak ada komentar