Jalan Bekas Digali, Bugenville Berdiri

MAGETAN – Ada pemandangan unik di ujung utara jalan Jambu Magetan. Dua galian berdiameter cukup besar di sudut pertigaan itu, sudah lama tak dipoles aspal. Entah siapa pelakunya, satu dari dua galian itu ditancapi balok kayu yang atasnya dibungkus karung. Uniknya, karung putih itu diberi simbol ’?’ atau tanda tanya cukup gede.

Tak hanya itu, bekas galian yang satu lagi, ditanami bonsai bougenville. Namun, aksi tanam pohon ini tak seperti kebanyakan dilakukan orang, hanya sekadar simbolis. Tapi benar-benar ditanam. Entah lantaran geram dengan galian yang tak kunjung diaspal, yang terang bougenville itu tumbuh subur dan akarnya pun mencengkeram kuat. Terbukti, daunnya mulai subur dan tanaman itu tak bisa dijabel dengan tangan kosong.

Tentu, kondisi tersebut menyebabkan pengendara yang harus melewati persimpangan tersebut harus ekstrawaspada. Apalagi dengan kondisi malam hari, kedua galian berikut tancapan-tancapannya itu dirasa cukup mengganggu pengguna kendaraan. ‘’Cukup mengganggu. Karena kalau mau belok kiri dari arah selatan, harus menjorok ke tengah atau melewati sisi kanan jalan,’’ kata Jois Angga, salah seorang warga Kelurahan Kauman, pagi kemarin (18/1).

Sayangnya, keberadaan galian tersebut tak membuat beberapa pihak terkait timbul geregetnya. Sutikno, kabid jalan dan jembatan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Magetan menegaskan jika galian itu bukan ranah tanggungjawab pihaknya. ‘’Dari penelusuran kami, galian itu milik PT Telkom. Jadi bukan tanggungjawab kami untuk menyempurnakannya,’’ terang Sutikno.

Memang, lanjut dia, dalam proses penggalian tersebut, ada kesepakatan antara pihak penggali dengan DPU. Namun, menurutnya, pihak yang melakukan penggalian itu memiliki tanggungjawab penuh mulai awal menggali hingga menutup dan menyempurnakan galiannya. ‘’Awalnya itu kan jalan sudah rata. Kalau tiba-tiba digali, tentu yang menggali harus bertanggungjawab sepenuhnya. Jadi itu bukan kewenangan kami,’’ tegasnya.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, pihak PT Telkom area Ngawi-Magetan mengakui jika galian itu memang miliknya. Namun, Bayu Adi Widodo, kepala PT Telkom area Ngawi-Magetan membantah jika galian yang tak sempurna dan merusak wajah kota itu merupakan bagian dari tanggungjawabnya. ‘’Semua pengerjaan proyek sudah kami serahkan rekanan. Dan semua pengerjaan, sudah ada izinnya ke pihak-pihak terkait, utamanya DPU Magetan,’’ terang Bayu, kemarin.

Namun, sepertinya pemandangan itu langsung direspons. Usai dikonfirmasi Radar Magetan, pada sore hari kemarin (18/1) galian yang sudah berbulan-bulan ditancapi tanaman hingga mengakar itu akhirnya ditutup. Namun, bukan diaspal pada umumnya, tetapi hanya disemen. ‘’Sebenarnya dari sisi pelayanan dan pembangunan kami bedakan. Dan galian itu merupakan perluasan jaringan optik yang dikerjakan rekanan,’’ kilah Bayu.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.