Kelas Rusak, Siswa Nebeng di Rumah Warga
Pagi kemarin (13/1), siswa tampak memindah bangku, meja, dan peralatan mengajar di ruang kelas II dan raudlatul athfal (RA) ke rumah warga seorang warga setempat. “Atapnya sudah jelek. Kalau hujan pasti bocor. Kami belajar di rumah tetangga,” kata Rosyid, salah seorang siswa MI Rejomulyo.
Pantauan Radar Magetan, kondisi bangunan kelas itu jauh dengan kesan nyaman seperti di sekolah-sekolah kawasan kota, Whiteboard-nya sebagian krowak lantaran lapuk. Lantainya yang hanya tegel pun mulai menjamur lantaran terlalu lembab.
Satu ruangan itu di bagi dua tempat, yakni untuk belajar anak kelas II dan RA. Sekatnya pun hanya tripleks yang sudah usang. melongok ke atas, plafon sebagian bolong-bolong. Tampak rembesan air tanda gentengnya bocor.
Dari luar, bangunan tersebut juga jauh dari kesan layak. Sebagian besar kayu penyangga genteng, mulai hancur di gerogoti rayap. “Kalau dibilang nyaman ya tidak nyaman (belajar di ruang warga,Red). Tapi bagaimana lagi, demi keselamatan, kami terpaksa memindahkan ruang kelas itu ke rumah warga. Apalagi saat ini intensitas hujan cukup tinggi.Kami khawatir terjadi sesuatu,” ungkap kepala MI Rejomulyo Suyoto.
Suyoto mengaku menyadari betul ketidaknyamanan di ruang kelas tersebut. Namun, dia tidak bisa memastikan sampai kapan anak didiknya nebeng belajar di rumah warga. “Soalnya kmai mau merenovasi juga belum ada anggaran yang cukup. Yang penting anak-anak kami selamatkan dulu sebelum ruangan roboh,” terangnya.
Sumber : Radarmagetan.wordpress.com
Sumber Ilustrasi Foto : Google.com
Tidak ada komentar