Tewas Membusuk di Kamar

MAGETAN – Keheningan lingkungan Kelurahan Kauman, Kecamatan Magetan, terpecah pagi kemarin (24/1). Sesosok mayat bertubuh tambun ditemukan tewas membusuk di kamarnya. Mayat yang sudah membusuk itu diperkirakan sudah tewas sejak empat hari lalu. Ironisnya, dalam satu rumah, mayat yang diketahui bernama Widodo, 45 itu tinggal bersama kakaknya, Gunarto, 51. Namun, lantaran keduanya mengalami gangguan jiwa, si kakak seolah tak menyadari jika adiknya itu sudah tidak bernyawa.

Kejadian itu bermula ketika Bambang Susetyo, ketua RT setempat yang rumahnya berbelahan, sekitar pukul 07.00 pagi kemarin sempat mencium bau busuk. Setelah dia mendekat di rumah si mayat itu dan membuka pintu rumah, aroma busuk itu lantas menyeruak cukup kuat. ‘’Seketika itu saya baru tahu kalau Widodo sudah meninggal,’’ kata Bambang.

Menurut Bambang, dua orang kakak beradik itu memang sudah lama mengidap sakit jiwa. Kehidupan sehari-harinya, ditopang dari belas kasihan tetangga sekitar. Namun, dalam beberapa pekan lalu, dia mengaku jika si mayat Widodo itu sempat mengeluh sakit sesak nafas. ‘’Saudaranya itu ada enam. Tapi semua menyebar. Yang terdekat itu kakaknya di Sampang. Kalau sakitnya (sakit jiwa, Red) itu sudah puluhan tahun. Mungkin sejak sekolah,’’ terangnya.

Usai ditemukan sudah membusuk, sontak rumah sepi di timur kantor DPD Golkar Magetan itu mendadak riuh. Tim Polsek dan identifikasi Polres Magetan, berikut tim kesehatan langsung melakukan otopsi. ‘’Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan,’’ ujar Kasubbag Humas Polres Magetan AKP Puryanto, yang kemarin turut ke TKP bersama Kasat Reskrim AKP Wasno.

Mayat yang sudah membusuk dan sempat digerogoti belatung itu baru bisa dimandikan sekitar pukul 10.30 oleh tim dari RSUD dr Sayyidiman Magetan. Evakuasi dari kamar tidurnya sempat terhambat lantaran kondisi mayat cukup besar. Dan, usai berhasil dibersihkan, lantas dimakamkan di pekarangan belakang rumah yang merupakan bekas makam keluarga.

Kapolsek Magetan AKP Marino yang kemarin siaga penuh mengaku jika posisi mayat memang sudah dalam kondisi membusuk. ‘’Kami melakukan evakuasi dengan beberapa pihak termasuk warga setempat. Dan mayat itu sebelumnya memang sudah jarang keluar rumah dalam pekan-pekan ini,’’ terang Marino.

Sementara itu, kakak si mayat, Gunarto yang juga sakit jiwa, kemarin tak bisa diajak komunikasi. Saat warga riuh dengan bau tak sedap adiknya itu, Gunarto justru asyik melihat televisi hingga memberi makan ayam peliharaan mereka. Saat ditanya tentang kondisi adiknya itu, awalnya Gunarto mengaku jika adiknya itu tidak meninggal. Tapi, tak lama, dia mengucap jika adiknya baru meninggal padi kemarin. ‘’Adik saya tidak meninggal. Eh, tapi dia meninggal tadi pagi,’’ tukas Gunarto.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.