Total Delapan Korban Meninggal di Jatim
Badai tropis yang dikenal dengan ‘Iggy’ di Samudera Hindia, tepatnya di selatan Pulau Jawa serta tekanan rendah di laut Arafuru bagian selatan menyebabkan kumpulan angin kencang. Khususnya wilayah Jatim yang dekat dengan wilayah Samudera Hindia. Dimana kecepatan angin maksimum 5-50 km per jam mampu memporakkan-porandakan sejumlah tempat, pohon tumbang, hingga korban tewas.
Sudarmawan, Kepala Pelaksana BPBD Jatim menyatakan data sementara korban tewas tertimpa pohon tumbang akibat bencana angin puting beliung sebanyak delapan orang. Korban tewas di Kabupaten Malang sebanyak dua orang, di Kediri dua orang, di Blitar dua orang, Pasuruan satu orang, dan Lumajang satu orang.
"Data sementara yang kami miliki korban tewas sebanyak delapan orang. Bila kemungkinan bertambah akan kami konfirmasikan. Dan masing-masing korban sudah mendapat santunan," ungkapnya saat dikonfirmasi Surabaya Post, Senin pagi.
Selain itu, ia juga menyatakan dalam sebulan terakhir, setidaknya terdapat sepuluh kabupaten/kota yang melaporkan kerugian material. Diantaranya, Situbondo, Kediri, Blitar, Malang, Ngawi, Pasuruan, Magetan, Bangkalan, Trenggalek, dan Lumajang. Empat diantaranya mengalami kerugian cukup besar adalah Kabupaten Situbondo, Bangkalan, Kediri, dan Malang. Kerugian empat kabupaten itu lebih dari Rp1,5 miliar akibat angin kencang.
Daerah lain yang sudah melaporkan dampak angin kencang adalah Trenggalek, Jember, Lumajang, Batu, Nganjuk, dan Blitar. Di rinci, daerah Jatim yang berdampak akibat terjangan angin puting beliung, angin kencang, hujan lebat, dan gelombang tinggi adalah Situbondo, Kediri, Blitar, Malang, Jember, Ponorogo, Ngawi, Pasuruan, Magetan, Bangkalan, Sumenep, Trenggalek, Lumajang, dan Surabaya.
Sumber : Surabayapost.co.id
Tidak ada komentar