Tuntut Sewa Tanah Milik TNI AU, Warga Magetan Datangi Dewan
Magetan - Ribuan warga dari dua desa di Kecamatan Bendo, Magetan geruduk DPRD setempat. 1.300 Warga dari Desa Kleco dan Desa Setren ini menuntut agar tanah sewa mereka yang diambil alih TNI AU Iswahyudi dikembalikan lagi.
Kepala Desa Setren, Suryanto yang ikut dalam aksi mengatakan, kedatangan mereka untuk mendapatkan lagi hak mengarap lahan yang mereka sewa dari TNI AU Lanud Iswahyudi yang mereka sewa sebelumnya.
"Tanah sewa kami telah diputus secara sepihak oleh TNI AU. Padahal kami dan sejumlah warga di beberapa desa lainnya sangat menggantungkan hidup dari hasil lahan tersebut karena itu kami meminta agar pemerintah mau membatu kami mendapatkan lahan itu lagi," kata Suryanto kepada detiksurabaya.com, Selasa (10/1/2012).
Suyanto menjelaskan, tanah itu sebenarnya hak milik mereka sebelum akhirnya dirampas oleh penjajah Jepang. Kemudian saat kemerdekaan diserahkan ke TNI AU dan oleh TNI AU disewakan ke warga untuk lahan bercocok tanam.
"Awalnya punya warga tapi diambil Jepang dan diserahkan ke TNI AU. Terus
disewa kembali oleh warga. Tapi sekarang dengan mudahnya mereka memutuskan sewa dan menyewakan ke pabrik gula. Apa karena kami hanya rakyat kecil jadi harus menerima perlakukan seperti ini," terangnya.
Dalam aksi tersebut warga juga membawa sejumlah spanduk berisikan tuntutan mereka akan sewa tanah. Selain itu sejumlah warga juga terus berteriak jika selama ini mereka telah ditindas dan diintimidasi oleh TNI.
Kasus ini bermula sejak pihak Lanud Iswahyudi mengalihkan hak sewa lahan dari masyarakat Desa Kleco dan Desa Setren kepada sejumlah pabrik gula untuk ditanami tebu. Total luas tanah Lanud Iswahjudi yang disewakan ke dua desa tersebut adalah 62 hektare.
Sementara Bupati Magetan yang ikut menemui massa mengatakan, akan menindaklanjuti kasus ini dan mencari sosusi agar kasus ini bisa diselesaikan dengan mencari jalan tengah.
"Kita akan bentuk tim gabungan untuk ke Jakarta guna memverikasi status lahan yang sekarang telah menjadi milik Lanud Iswahyudi," kata dia di hadapan massa.
Sumber : Detik.com
Kepala Desa Setren, Suryanto yang ikut dalam aksi mengatakan, kedatangan mereka untuk mendapatkan lagi hak mengarap lahan yang mereka sewa dari TNI AU Lanud Iswahyudi yang mereka sewa sebelumnya.
"Tanah sewa kami telah diputus secara sepihak oleh TNI AU. Padahal kami dan sejumlah warga di beberapa desa lainnya sangat menggantungkan hidup dari hasil lahan tersebut karena itu kami meminta agar pemerintah mau membatu kami mendapatkan lahan itu lagi," kata Suryanto kepada detiksurabaya.com, Selasa (10/1/2012).
Suyanto menjelaskan, tanah itu sebenarnya hak milik mereka sebelum akhirnya dirampas oleh penjajah Jepang. Kemudian saat kemerdekaan diserahkan ke TNI AU dan oleh TNI AU disewakan ke warga untuk lahan bercocok tanam.
"Awalnya punya warga tapi diambil Jepang dan diserahkan ke TNI AU. Terus
disewa kembali oleh warga. Tapi sekarang dengan mudahnya mereka memutuskan sewa dan menyewakan ke pabrik gula. Apa karena kami hanya rakyat kecil jadi harus menerima perlakukan seperti ini," terangnya.
Dalam aksi tersebut warga juga membawa sejumlah spanduk berisikan tuntutan mereka akan sewa tanah. Selain itu sejumlah warga juga terus berteriak jika selama ini mereka telah ditindas dan diintimidasi oleh TNI.
Kasus ini bermula sejak pihak Lanud Iswahyudi mengalihkan hak sewa lahan dari masyarakat Desa Kleco dan Desa Setren kepada sejumlah pabrik gula untuk ditanami tebu. Total luas tanah Lanud Iswahjudi yang disewakan ke dua desa tersebut adalah 62 hektare.
Sementara Bupati Magetan yang ikut menemui massa mengatakan, akan menindaklanjuti kasus ini dan mencari sosusi agar kasus ini bisa diselesaikan dengan mencari jalan tengah.
"Kita akan bentuk tim gabungan untuk ke Jakarta guna memverikasi status lahan yang sekarang telah menjadi milik Lanud Iswahyudi," kata dia di hadapan massa.
Sumber : Detik.com
Tidak ada komentar