Madiun Waspadai Penimbunan BBM
Menyusul adanya wacana naiknya harga BBM oleh pemerintah, pihak Depot Pertamina Madiun mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak penimbunan Bahan Baker Minyak (BBM) yang dilakukan oleh segelintir orang.
"Menjelang kenaikan harga BBM seperti saat ini biasanya rawan akan tindak kejahatan penimbunan BBM oleh sejumlah oknum yang ingin memanfaatkan kondisi," ujar Sales Representative Fuel Retail Marketing PT Pertamina Region V Depot Madiun, Muhammad Farid Akbar, Jumat (9/3/2012).
Farid mengatakan, bentuk kewaspadaan tersebut berupa, koordinasi dengan sejumlah pihak terkait termasuk polisi jika ada dugaan atau indikasi temuan penimbunan BBM. "Kami sudah berkordinasi dengan pihak kepolisian terkait penimbunan BBM," ucapnya.
Selain berkoordinasi dengan pihak kepolisian, lanjut Farid, pihaknya juga berencana membentuk tim atau satgas yang bertugas melakukan pemantauan guna mengantisipasi kemungkinan adanya aksi penimbunan oleh masyarakat.
Satgas tersebut nantinya berasal dari personel internal Depot Pertamina Madiun yang akan bertanggung jawab pada masing-masing wilayah kerja penyaluran yang terdiri dari tujuh kota dan kabupaten. Antara lain, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Ponorogo, Magetan, Pacitan, dan Nganjuk.
"Satgas tersebut diharapakan bisa mengetahui terlebih dulu jika ada yang menimbum BBM karena merwka akan memantau di sejumlah SPBU. Jadi jika ada yang janggal mereka pasti akan mengetahuinya," tuturnya.
Adapun stok premium di Depot Pertamina Madiun saat ini mencapai 4.200 Kilo Liter (KL) dengan jumlah penyaluran per hari sebanyak 830 KL, stok solar mencapai 2.564 KL dengan jumlah penyaluran 404 KL per hari, dan stok pertamax mencapai 587 KL dengan jumlah penyaluran 20 KL per hari.
Sumber : Beritajatim.com
"Menjelang kenaikan harga BBM seperti saat ini biasanya rawan akan tindak kejahatan penimbunan BBM oleh sejumlah oknum yang ingin memanfaatkan kondisi," ujar Sales Representative Fuel Retail Marketing PT Pertamina Region V Depot Madiun, Muhammad Farid Akbar, Jumat (9/3/2012).
Farid mengatakan, bentuk kewaspadaan tersebut berupa, koordinasi dengan sejumlah pihak terkait termasuk polisi jika ada dugaan atau indikasi temuan penimbunan BBM. "Kami sudah berkordinasi dengan pihak kepolisian terkait penimbunan BBM," ucapnya.
Selain berkoordinasi dengan pihak kepolisian, lanjut Farid, pihaknya juga berencana membentuk tim atau satgas yang bertugas melakukan pemantauan guna mengantisipasi kemungkinan adanya aksi penimbunan oleh masyarakat.
Satgas tersebut nantinya berasal dari personel internal Depot Pertamina Madiun yang akan bertanggung jawab pada masing-masing wilayah kerja penyaluran yang terdiri dari tujuh kota dan kabupaten. Antara lain, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Ponorogo, Magetan, Pacitan, dan Nganjuk.
"Satgas tersebut diharapakan bisa mengetahui terlebih dulu jika ada yang menimbum BBM karena merwka akan memantau di sejumlah SPBU. Jadi jika ada yang janggal mereka pasti akan mengetahuinya," tuturnya.
Adapun stok premium di Depot Pertamina Madiun saat ini mencapai 4.200 Kilo Liter (KL) dengan jumlah penyaluran per hari sebanyak 830 KL, stok solar mencapai 2.564 KL dengan jumlah penyaluran 404 KL per hari, dan stok pertamax mencapai 587 KL dengan jumlah penyaluran 20 KL per hari.
Sumber : Beritajatim.com
Tidak ada komentar