Jenasah Serka Wahyudi Dimakamkan di Desa Istri
Jenasah Serka Wahyudi (30) salah satu korban dari 11 korban tewas jatuhnya Pesawat Fokker 27 milik TNI AU di Jakarta, ternyata dimakamkan di TPU desa asal istrinya yang berbeda kecamatan meski sama-sama berada di Kabupaten Magetan.
Serka Wahyudi berasal dari Desa Tanjung, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Namun, berdasarkan kesepakatan keluarga, jenazah dimakamkan di Desa Kepuhrejo, Kecamatan Takeran, tempat istrinya Fitri Wahyuni (26) berasal.
Jenasah Wahyudi tersebut sepat disemayamkan di rumah orang tunya yang ada di Desa Tanjung. Kemudian setelah sempat disolatkan, jenasah langsung dibawa ke rumah mertuanya di Desa Kepuhrejo untuk kemudian disemayamkan di TPU setempat.
"Dari kesepakatan keluarga jenasah Mas Yudi di makamkan disini (Kepuhrejo). Tapi tadi sempat di solatkan di rumah orang tua mas Yudi," ujar adik iparnya, Nanang Setiawan (22) saat pemakaman, Jumat (22/6/2012).
Nanang mengatakan, beberapa hari yang lalu Wahyudi sempat menelfon rumah. Dalam kontak terakhir tersebut korban mengatakan jika ia tidak bisa pulang pada lebaran tahun ini karena sudah kehabisan tiket kereta api.
Putra kelima dari lima bersaudara ini awalnya bertugas di Lanud Iswahjudi Magetan setelah bergabung di TNI AU. Namun, setelah itu, ia ditarik sebagai teknisi mesin pesawat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Wahyudi menikah dengan Fitri Wahyuni pada Februari tahun 2009 silam. Dari pernikahan itu, saat ini keduanya dikaruniai satu anak bernama Nabilla Aulia Azzahro yang baru berusia 1,5 tahun. Keputusan pemakaman di tempat asal istri ini juga sama seperti yang dilakukan pada jenasah Sertu Purwo Adi Yanto. Purwo yang asli Pamekasan Madura akhirnya di makamkan di TPU Desa Nglames,
Kecamatan/Kabupaten Madiun yang merupakan asal istrinya Yuli.
Seperti diketahui, Pesawat Fokker 27 milik TNI AU jatuh di sekitar komplek perumahan Rajawali, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21/6), dan menewaskan 11 korban yang berasal dari anggota TNI-AU dan warga sipil. Pesawat Fokker 27 tersebut sedang melakukan latihan rutin sebelum jatuh.[beritajatim.com]
Serka Wahyudi berasal dari Desa Tanjung, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Namun, berdasarkan kesepakatan keluarga, jenazah dimakamkan di Desa Kepuhrejo, Kecamatan Takeran, tempat istrinya Fitri Wahyuni (26) berasal.
Jenasah Wahyudi tersebut sepat disemayamkan di rumah orang tunya yang ada di Desa Tanjung. Kemudian setelah sempat disolatkan, jenasah langsung dibawa ke rumah mertuanya di Desa Kepuhrejo untuk kemudian disemayamkan di TPU setempat.
"Dari kesepakatan keluarga jenasah Mas Yudi di makamkan disini (Kepuhrejo). Tapi tadi sempat di solatkan di rumah orang tua mas Yudi," ujar adik iparnya, Nanang Setiawan (22) saat pemakaman, Jumat (22/6/2012).
Nanang mengatakan, beberapa hari yang lalu Wahyudi sempat menelfon rumah. Dalam kontak terakhir tersebut korban mengatakan jika ia tidak bisa pulang pada lebaran tahun ini karena sudah kehabisan tiket kereta api.
Putra kelima dari lima bersaudara ini awalnya bertugas di Lanud Iswahjudi Magetan setelah bergabung di TNI AU. Namun, setelah itu, ia ditarik sebagai teknisi mesin pesawat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Wahyudi menikah dengan Fitri Wahyuni pada Februari tahun 2009 silam. Dari pernikahan itu, saat ini keduanya dikaruniai satu anak bernama Nabilla Aulia Azzahro yang baru berusia 1,5 tahun. Keputusan pemakaman di tempat asal istri ini juga sama seperti yang dilakukan pada jenasah Sertu Purwo Adi Yanto. Purwo yang asli Pamekasan Madura akhirnya di makamkan di TPU Desa Nglames,
Kecamatan/Kabupaten Madiun yang merupakan asal istrinya Yuli.
Seperti diketahui, Pesawat Fokker 27 milik TNI AU jatuh di sekitar komplek perumahan Rajawali, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21/6), dan menewaskan 11 korban yang berasal dari anggota TNI-AU dan warga sipil. Pesawat Fokker 27 tersebut sedang melakukan latihan rutin sebelum jatuh.[beritajatim.com]
Sumber : nasional.inilah.com