Guru SMK Penelantar 75 Siswi di Jakarta Dikenai Sanksi
Ny Sadinem guru Bimbingan Konseling (BK) atau biasa dipanggil Bu Dini, guru SMKN 1 Magetan yang diduga kuat sebagai orang yang menelantarkan 75 siswi dari berbagai SMK Magetan di Jakarta, dipastikan bakal dipindah sekolah.
"Kami masih akan pelajari kasusnya dan nanti sanksi apa yang tepat untuk guru itu," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan Bambang Trianto, kepada Surya, Senin (23/7/2012).
Namun Bambang tidak menampik, kemungkinan besar sanksi yang akan dijatuhkan kepada guru yang diduga sebagai kepanjangan tangan sebuah perusahaan Pengerah Jasa tenaga Kerja (PJTKI) di Jakarta ini akan dipindah mengajar ke sekolah lain.
"Sanksi dipindah sangat mungkin. Karena itu kita akan pelajari dulu berkas permasalahannya dulu,"kata Bambang.
Seperti diberitakan, sebanyak 75 siswi dari berbagai SMK dari Magetan yang dijanjikan kerja di Jakarta, terlantar selama 40 hari. Sebanyak 28 siswi berhasil dipulangkan, sementara sisanya belum diketahui keberadaannya.
Ke-28 siswi itu, hari Selasa (17/7) kemarin bersama orangtuanya rame-rame mendatangi SMKN 1 Magetan, mereka menuntut uang yang telah dibayarkan untuk dikembalikan. Namun karena SMKN 1 Magetan tidak tahu menahu dengan program itu, maka ke-28 korban itu dijanjikan hari Kamis (19/7) untuk dipertemukan dengan guru BK Bu Dini, yang membuat program itu. Konon karena program yang dijalankan Bu Dini itu tanpa sepengetahuan sekolah.
Ny Sadinem guru BK SMKN 1 Magetan ketika dikonfirmasi menolak dituding sebagai pihak yang menelantarkan 75 siswi dari berbagai SMK Magetan di jakarta itu.
"Masalah itu sudah selesai. Semua uangnya sudah dikembalikan,"kata Ny Sadinem singkat, tanpa menjawab nasib sekitar 47 siswi yang diduga masih terlantar di Jakarta itu.
"Kami masih akan pelajari kasusnya dan nanti sanksi apa yang tepat untuk guru itu," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan Bambang Trianto, kepada Surya, Senin (23/7/2012).
Namun Bambang tidak menampik, kemungkinan besar sanksi yang akan dijatuhkan kepada guru yang diduga sebagai kepanjangan tangan sebuah perusahaan Pengerah Jasa tenaga Kerja (PJTKI) di Jakarta ini akan dipindah mengajar ke sekolah lain.
"Sanksi dipindah sangat mungkin. Karena itu kita akan pelajari dulu berkas permasalahannya dulu,"kata Bambang.
Seperti diberitakan, sebanyak 75 siswi dari berbagai SMK dari Magetan yang dijanjikan kerja di Jakarta, terlantar selama 40 hari. Sebanyak 28 siswi berhasil dipulangkan, sementara sisanya belum diketahui keberadaannya.
Ke-28 siswi itu, hari Selasa (17/7) kemarin bersama orangtuanya rame-rame mendatangi SMKN 1 Magetan, mereka menuntut uang yang telah dibayarkan untuk dikembalikan. Namun karena SMKN 1 Magetan tidak tahu menahu dengan program itu, maka ke-28 korban itu dijanjikan hari Kamis (19/7) untuk dipertemukan dengan guru BK Bu Dini, yang membuat program itu. Konon karena program yang dijalankan Bu Dini itu tanpa sepengetahuan sekolah.
Ny Sadinem guru BK SMKN 1 Magetan ketika dikonfirmasi menolak dituding sebagai pihak yang menelantarkan 75 siswi dari berbagai SMK Magetan di jakarta itu.
"Masalah itu sudah selesai. Semua uangnya sudah dikembalikan,"kata Ny Sadinem singkat, tanpa menjawab nasib sekitar 47 siswi yang diduga masih terlantar di Jakarta itu.
Sumber : tribunnews.com