Inilah Jadwal Rekrutmen dan Kouta CPNS Tahun 2016
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Yuddy Chrisnandi memastikan pengangkatan CPNS tahun depan dimulai April-Oktober mendatang. Kuotanya pun cukup banyak, 230 ribu orang. "Kuota 230 ribu CPNS dari semua formasi sesuai kebutuhan instansi. Itu sudah termasuk honorer kategori dua, bidan desa PTT, serta pelamar umum lainnya," katanya usai menerima perwakilan bidan desa PTT, Senin (28/9). Kuota CPNS sebanyak 230 ribu sudah dilaporkannya kepada Menkeu dan DPR. "Tinggal realisasinya saja," ujarnya.
Metode Tes CPNS 2016
Pemerintah terus menggenjot pembahasan pengadaan CPNS tahun 2016. Pembahasan dilakukan menyusul rencana pemerintah merekrut pegawai baru baik dari pelamar umum maupun honorer kategori dua (K2).
Seperti yang terpantau di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Rabu (23/9), seluruh instansi terkait ikut terlibat dalam rapat tersebut.
Ditemui sebelum rapat dimulai, Direktur Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Informasi Badan Kepegawaian Negara (BKN) Sayadi menyatakan, rekrutmen CPNS 2016 dari pelamar umum menggunakan metode seleksi dengan computer assisted test (CAT), baik untuk tes kompetensi dasar (TKD) maupun tes kompetensi bidang (TKB).
"Pakai CAT semuanya biar objektif nilainya. Kalau sebelumnya cuma TKD, tahun depan TKB juga pakai CAT," tegasnya.
Mengenai anggaran pengadaan, Sayadi menyatakan, belum dipastikan berapa karena masih akan dirapatkan bersama Menteri Keuangan.
"Setiap pengadaan CPNS, pasti makan anggaran besar jadi tidak bisa langsung tetapkan kuota kalau kajiannya belum ada," terangnya. (esy/jpnn)
Pengangkatan Honorer K2 Tidak Dipungut Biaya.
Proses perekrutan CPNS dari tenaga honorer kategori dua (K2) diyakini menjadi ladang emas bagi para calo. Itu sebabnya, lagi-lagi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi meminta honorer K2 selalu waspada.
"Ingat ya, proses rekrutmen CPNS dari eks K2 ini tidak ada biaya sepeserpun. Semuanya gratis dan ditanggung negara," tegas Yuddy kepada JPNN, Rabu (30/9).
Yuddy juga mewarning aparatur sipil negara di instansi pusat maupun daerah jangan main-main dengan proses rekrutmen ini. Jangan sampai menarik dana ke honorer K2. "Honorer K2 jangan mau dibodohi oleh oknum aparatur atau pejabat di daerah. Ingat baik-baik, proses ini murni dibiayai APBN. Jadi jangan pernah percaya bila ada yang meminta uang untuk kepentingan proses verifikasi atau lainnya," paparnya.
Guru besar Unas ini mengaku prihatin dengan adanya kasus penipuan yang melibat oknum pejabat daerah maupun oknum PGRI di Jawa Timur. Kasus ini menurut Yuddy, tidak akan terjadi bila honorer K2 lebih percaya diri. ''Yakin saja, kalau memang asli dan memenuhi syarat, Insya Allah pasti diangkat. Jadi tidak usah pakai suap lagi," tandasnya. (esy/jpnn)
Sumber : JPNN.com
Tidak ada komentar