Novelis Okky Madasari Mudik Magetan

Magetan - Penulis novel asal Magetan Okky Madasari memanfaatkan waktu mudiknya untuk bertemu berbagai komunitas di Magetan. Acara bertajuk Bincang Sore Bareng Okky Madasari digelar pada Sabtu sore (2/7), di pelataran depan Perpustakaan Dbuku.

Bagi Perpustakaan Dbuku acara ini adalah gelaran yang pertama sejak menempati markas barunya pasca  hijrah ke Jalan Kenongo No. 27, Mangkujayan, Kabupaten Magetan. Sebelumnya, Perpustakaan Dbuku yang didirikan dan dihidupi oleh Diana AV Sasa tersebut pernah bertempat di salah satu mall dan kemudian pindah lagi ke kampung di sebuah rumah kontrakan di daerah Wonokromo, Kota Surabaya.

Diana Sasa mengatakan tujuan digelarnya diskusi ini adalah untuk memicu semangat membaca dan menulis masyarakat Magetan.
"Mba Okky ini kan buku-buku karyanya sudah banyak dan cukup dikenal kalangan sastra. Juga mendapat penghargaan sastra Katulistiwa Literary Award. Bahkan novelnya sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Mba Okky juga terlibat dalam Asian Literary Festival. Tapi sayangnya di Magetan yang notabene kampung halamannya masih banyak yang belum mengenal dirinya," ujar Sasa yang aktif mengurus perpustakaan komunitas sejak 2008 ini. 

Sasa berkeinginan agar pengalaman Okky Madasari bersentuhan dengan buku serta dunia kepenulisan bisa dibagikan pada anak-anak muda di Magetan.
"Mumpung Mba Okky mudik jadi sekalian saja kami todong untuk diskusi. Anggap lah ini sedekah pengetahuan kami di penghujung Ramadhan," ungkap Sasa lagi. 

Bincang sore itu dihadiri 200-an peserta dari beragam komunitas di Magetan, Madiun, Ponorogo, dan Ngawi. Diantaranya Gen Muda, Kelas Inspirasi, Kompag, Pecinta Reptil, Relawan Teknologi Informasi, dan sebagainya.
Dimoderatori oleh guru muda Kepala Sekolah SMK Roudhotul Huda Lembeyan, Magetan Ida Yuhana Ulfa ini, Okky pun membagikan kisah proses kreatif menulisnya.

Proses kreatif Okky dimulai sejak ia masih menjadi murid di SMP 1 Magetan. "Saya suka membaca dan menulis sejak masih kecil. Karena banyak membaca buku kemudian saya jadi suka menulis. Saat menempuh pendidikan di SMP 1 Magetan, saya sudah aktif menulis untuk majalah dinding di sekolah," ujar perempuan asal Sukomoro ini.

Ketika bersekolah di SMA 1 Magetan, kegemaran menulis Okky makin terasah. Ia bergabung dengan redaksi di majalah sekolahnya yang diberi nama Majalah 'Mahardika'. Hingga kemudian sejak kuliah ia memilih untuk menulis novel. Salah satu karyanya berjudul Entrok berkisah tentang masa kecilnya di Magetan pada masa orde baru. 

Menurut Okky, seseorang tidak akan bisa menulis tanpa terbiasa membaca. “Karya sastra memang tidak bisa secara langsung mengubah dunia, tapi mampu mempengaruhi pikiran pembacanya untuk mengubah dunia dari. Dan dengan menulis ia menemukan kepuasan lebih,” kata perempuan peraih Katulistiwa Literary Award 2012 itu. 

Hal senada disampaikan anggota DPRD Magetan dr.Pangayoman yang hadir dalam acara ini. Pria berkacamata itu menceritakan kedekatannya dengan buku sejak kecil karena jasa ayahnya. “Saya penasaran dengan buku biografi Bung Karno karya Cindy Adam yang disembunyikan bapak saya. Saya curi buku itu dan saya baca. Buku itu tebal sekali. Karena itu ketika kuliah di kedokteran yang bukunya tebal-tebal, saya sudah tidak kaget lagi,” ujar Pangayoman. 

Selain diskusi tampil pula musikalisasi puisi yang dibaeakan oleh Komunitas Sastra Muda Wengker dari Ponorogo. (*)


 
Diberdayakan oleh Blogger.