DPU Terus Pantau Tebing Longsor
Samuri:Dilakukan Pengawasan Bersama
MAGETAN-Tebing longsor di jalan tembus Sarangan-Tawangmangu menjadi perhatian serius Dinas Pekerjaan Umum(DPU)Magetan.Meski jalur tersebut menjadi wilayah DPU Bina Marga Jawa Timur,namun pemantauan terus dilakukan.'Yang longsor diupayakan pembersihan. Sehingga,tidak mengganggu arus lalu lintas,'ujar kepala DPU Samuri,kemarin(24/10).
Pantauan koran ini,jalur yang longsor tersebut memang tebing baru.Yakni,pengeprasan bersamaan dengan pembangunan jalan tembus yang dimulai tahun 2005 lalu. Kemungkinan besar,tebing itu sisa yang hancur akibat ledakan dinamit dan keprasan alat berat.
Di lapangan,DPU sudah memberikan rambu peringatan kepada pengguna jalan.Baik dari sisi Sarangan maupun Tawangmangu.Tebing yang lonsgor tersebut berada di kawasan Mojosemi,sekitar warung di pinggir jalan raya. 'Walaupun menjadi kewenangan Jatim,tapi kami tetap membantu.Sehingga,jalur dilakukan pengawasan bersama,'katanya.
Melihat lokasinya,ada beberapa titik yang rawan longsor di jalur sepanjang jalan tembus.Selain Mojosemi,kawasan cukup berbahaya lain ada di jalur penghubung antara Provinsi Jatim dan Jateng itu.'Kami berharap,pengguna jalan hati hati ketika melintas di jalan tembus.Terutama bisa pas hujan atau di malam hari,'ucap Samuri.
Saat ini,kondisi jalan tembus memang membutuhkan pemasangan rambu-rambu lalu lintas di beberapa tempat. Hal ini karena jumlah rambu dirasa masih kurang. Termasuk juga Apil (alat pengatur instrumen lalu lintas)yang minim.
Seperti diberitakan,tebing di jalur Mojosemi,arah Sarangan-Tawangmangu,Jumat pagi(22/10)mengalami longsor.Tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut. Hanya,longsornya tebing itu mengakibatkan pedagang di sepanjang jalan tembus sempat panik.
Tebing yang longsor tersebut berupa tanah dan bebatuan.Material itu jatuh dari ketinggian sekitar 30 meter.Longsoran batu dan material tersebut menutup hampir separo badan jalan tembus Sarangan-Tawangmangu yang baru saja rampung dibangun.(rif/isd)
Sumber : radarmadiun.com
Sumber Ilustrasi Foto : Magetankita.com
MAGETAN-Tebing longsor di jalan tembus Sarangan-Tawangmangu menjadi perhatian serius Dinas Pekerjaan Umum(DPU)Magetan.Meski jalur tersebut menjadi wilayah DPU Bina Marga Jawa Timur,namun pemantauan terus dilakukan.'Yang longsor diupayakan pembersihan. Sehingga,tidak mengganggu arus lalu lintas,'ujar kepala DPU Samuri,kemarin(24/10).
Pantauan koran ini,jalur yang longsor tersebut memang tebing baru.Yakni,pengeprasan bersamaan dengan pembangunan jalan tembus yang dimulai tahun 2005 lalu. Kemungkinan besar,tebing itu sisa yang hancur akibat ledakan dinamit dan keprasan alat berat.
Di lapangan,DPU sudah memberikan rambu peringatan kepada pengguna jalan.Baik dari sisi Sarangan maupun Tawangmangu.Tebing yang lonsgor tersebut berada di kawasan Mojosemi,sekitar warung di pinggir jalan raya. 'Walaupun menjadi kewenangan Jatim,tapi kami tetap membantu.Sehingga,jalur dilakukan pengawasan bersama,'katanya.
Melihat lokasinya,ada beberapa titik yang rawan longsor di jalur sepanjang jalan tembus.Selain Mojosemi,kawasan cukup berbahaya lain ada di jalur penghubung antara Provinsi Jatim dan Jateng itu.'Kami berharap,pengguna jalan hati hati ketika melintas di jalan tembus.Terutama bisa pas hujan atau di malam hari,'ucap Samuri.
Saat ini,kondisi jalan tembus memang membutuhkan pemasangan rambu-rambu lalu lintas di beberapa tempat. Hal ini karena jumlah rambu dirasa masih kurang. Termasuk juga Apil (alat pengatur instrumen lalu lintas)yang minim.
Seperti diberitakan,tebing di jalur Mojosemi,arah Sarangan-Tawangmangu,Jumat pagi(22/10)mengalami longsor.Tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut. Hanya,longsornya tebing itu mengakibatkan pedagang di sepanjang jalan tembus sempat panik.
Tebing yang longsor tersebut berupa tanah dan bebatuan.Material itu jatuh dari ketinggian sekitar 30 meter.Longsoran batu dan material tersebut menutup hampir separo badan jalan tembus Sarangan-Tawangmangu yang baru saja rampung dibangun.(rif/isd)
Sumber : radarmadiun.com
Sumber Ilustrasi Foto : Magetankita.com
Tidak ada komentar