7.800 Polisi Pelototi Joki Tes CPNS

Minggu (12/12) pagi ini, pemerintah provinsi dan 38 kabupaten/kota se-Jatim serentak menggelar tes calon pegawai negeri sipil (CPNS). Mengantisipasi kecurangan, jajaran Polda Jatim menerjunkan sekitar 7.800 personel, antara lain untuk memelototi beraksinya para joki dalam pelaksanaan tes.

Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Badrodin Haiti menuturkan, setiap daerah kabupaten/kota yang menggelar tes CPNS dijaga sedikitnya 150 personel polisi, namun ada juga daerah yang dijaga 300 polisi. Personel itu disebar di area lokasi tes dan di luar gedung tes.

“Misalnya, dalam satu kabupaten ada 15 lokasi tes, maka 200 anggota itu disebar di 15 titik tersebut, dan di Jatim ada 39 wilayah yang harus kita amankan,” tegas Irjen Badrodin Haiti menjawab Surya, Sabtu (11/12).

Menurut mantan Kapolres Surabaya Timur itu, anggota yang disebar tidak selalu mengenakan pakaian dinas. Unsur Intelkam dan Reskrim juga dilibatkan dalam pengamanan tertutup, terutama untuk memelototi orang-orang yang beraksi sebagai joki.

Bagaimana dengan perilaku joki? “Pokoknya kalau ada yang tertangkap pasti diproses sesuai hukum dan tak ada ampun bagi joki yang tertangkap. Nah, salah satu dari pengamanan ini adalah mencegah beraksinya joki,” ucapnya.

Diterjunkannya 7.800 personel polisi itu belum termasuk pengawas yang diterjunkan masing-masing daerah, yang antara lain melibatkan Satpol Pamong Praja (PP) dan para guru masing-masing sekolah tempat tes.

Di Kota Malang, sedikitnya 130 personel polisi disebar mengamankan dua lokasi ujian, yakni Universitas Negeri Malang dan Gelanggang Olahraga Ken Arok. ”Kami akan maksimalkan pengamanan. Terlebih, terhadap kemungkinan bocornya soal dan praktik perjokian,” kata Kapolres Malang Kota AKBP Agus Salim, Sabtu (11/12).

Sedangkan Kabag Ops Polres Malang Imam Rofiq menjelaskan, pihaknya menyiapkan 227 personel untuk pengamanan tes CPNS di Kabupaten Malang.

Khusus untuk bocornya soal, AKBP Agus Salim memberi garansi hal itu mustahil dilakukan. Alasannya, kunci ruang penyimpan 9.000 paket soal ujian, berada di sakunya. ”Ruangan penyimpan disegel dengan dua gembok. Satu kunci dibawa pihak BKD (Badan Kepegawaian Daerah), satu kunci lagi saya bawa. Jadi tidak mungkin soal keluar ruangan,” jamin Agus.

Bagaimana dengan praktik perjokian? Agus mengatakan, sudah mengantisipasi itu jauh hari. Sejumlah intel sudah disebar untuk menginvestigasi munculnya modus baru perjokian.

Menurut Kepala Unit Intelkam Polresta Malang AKP Zaenuri, joki tak akan bisa berkutik pada tes nanti, karena pihaknya sudah memegang nama-nama mantan joki di Kota Malang. Pengawasan juga dilakukan di sejumlah tempat layanan fotokopi. Biasanya, di tempat ini bocornya soal serta transaksi perjokian kerap terpantau.

Sementara itu, perlu diwaspadai modus baru dalam perjokian, selain cara menggantikan peserta tes dengan memalsu kartu tes dan identitasnya, seperti dilakukan tersangka Alief Wicaksono dan Sofi Rahmah, yang tertangkap saat jadi joki dalam tes CPNS di Kota Makassar, Jumat (10/12) lalu.

Abel (nama samaran), seorang sumber Surya yang pernah malang melintang dalam dunia perjokian penerimaan mahasiswa baru maupun tes CPNS, mengingatkan polisi agar mewaspadai praktik joki bermodus baru dengan cara menyobek atau mengambil sebagian dari lembar soal ujian, terutama soal yang sulit. ”Modus ini lagi ngetren belakangan,” sebut Abel kepada Surya, Sabtu (11/12).

Modusnya, saat ujian berlangsung, peserta diam-diam menyobek atau memisahkan kertas soal ujian menjadi beberapa bagian. Tujuannya, agar mudah diselipkan dalam baju atau sepatu. Peserta lalu keluar ruangan dengan berpura-pura izin ke kamar kecil.

Di luar ruang ujian, peserta meletakkan sobekan atau sebagian lembar soal itu di tempat tertentu yang sudah disepakati. Nah, joki yang jumlahnya lebih dari seorang, lalu mengambil sobekan soal itu. ”Modus ini efektif untuk mengejar terbatasnya waktu ujian. Jadi, satu joki hanya mengerjakan beberapa soal saja. Itupun tidak semua soal, hanya yang tidak bisa dijawab oleh peserta. Tentu saja, biaya juga lebih besar,” kata Abel.

Setelah dikerjakan, jawaban diselipkan di tempat yang sudah disepakati. Peserta bisa mengambil dengan kembali berpura-pura ke kamar kecil, atau jawaban bisa dikirim melalui SMS, tentu saja dengan telepon genggam tanpa suara yang disembunyikan peserta.

Sekitar 200.000 Peserta

Tes CPNS hari ini akan diikuti sekitar 200.000 peserta. Ada daerah yang pelaksanaan tesnya diikuti 2.200 peserta, ada pula daerah yang peserta tesnya lebih dari 10.000 orang.

Materi tes yang diujikan adalah ilmu pengetahuan umum (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, dan pertahanan keamanan). Materi lainnya, bakat skolastik (kemampuan verbal, kuantitatif dan penalaran), dan skala kematangan (kemampuan beradaptasi, pengendalian diri, semangat berprestasi, integritas, dan inisiatif).

Untuk Surabaya, menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Pemkot Surabaya, Yayuk Eko Agustin, dari 16.000 pendaftar, hanya 5.838 pendaftar lolos seleksi administrasi dan akan mengikuti ujian tulis hari ini.

Pemkot Surabaya membuka 340 formasi terdiri 173 tenaga pendidikan, 100 tenaga kesehatan, dan 67 tenaga teknis. Untuk pembuatan soal dan koreksi lembar jawaban, Pemkot bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Di Kabupaten Malang, tes diikuti sekitar 7.000 peserta. Ketua BKD Kabupaten Malang Tulus Harianto mengatakan, pihaknya menyediakan 26 lokasi tempat tes CPNS. Kuota Pemkab Malang dalam rekrutmen CPNS 2010 sebanyak 215 formasi, dengan rincian 100 untuk formasi pendidikan, 48 formasi teknis serta 67 untuk formasi kesehatan.

Sementara itu, dari 11.273 pelamar CPNS di Kota Malang, yang memenuhi syarat 9.136 pelamar untuk ikut tes hari ini.

Di Gresik, tes CPNS dilaksanakan di 14 sekolah. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gresik, Saputro, jumlah pendaftar CPNS Gresik tahun ini 5.190 orang.

Di Kabupaten Madiun, jumlah peserta tes lebih dari 6.500 orang. Jatah CPNS Kabupaten Madiun sebanyak 310 formasi, meliputi tenaga didik 159 orang, tenaga kesehatan 86 orang, dan tenaga teknis 65 orang.

Di Kabupaten Magetan, tes diikuti 2.226 peserta. Sedangkan jumlah peserta tes CPNS di Ngawi 3.305 peserta.

Di Bojonegoro, tes akan diikuti 7.326 peserta untuk memperebutkan 210 formasi. Kepala BKD Bojonegoro Djumari mengatakan, penilaian hasil tes akan dilaksanakan terbuka melalui layar lebar di Pendopo Pemkab pada 21 Desember mendatang.

Sementara itu, aparat Polres Pamekasan memastikan pelaksanaan tes CPNS bebas dari kebocoran soal. “Kami pastikan tes CPNS di Pamekasan steril dari kebocoran soal,” kata Kapolres AKBP Anjar Gunadi, Sabtu (11/12).

Ia berjanji menindak tegas oknum masyarakat yang terbukti menyimpang dalam pelaksanaan tes, termasuk praktik perjokian.

Untuk mengamankan tes CPNS, Polres menerjunkan sedikitnya 300 personel. BKD juga menerjunkan 944 petugas. Jumlah peserta tes di Pamekasan 9.363 orang.

Di Sumenep, tes CPNS akan diamankan 100-an anggota Polres, seperti dikatakan Kabag Operasional Polres Sumenep Kompol Edy Purwanto.

Menurut Sekretaris Badan Kepegawaian dan Diklat Sumenep, A Salam Qadri, jumlah peserta tes CPNS di Sumenep 5.124 orang. Kuota penerimaan CPNS Sumenep tahun ini 210 formasi.

Di Jember, tes CPNS akan menggunakan 458 ruang kelas SD, SMP, SMA, dan SMK Negeri di daerah itu. Kepala BKD Jember Miati Alfin mengatakan, jumlah peserta tes CPNS Jember 15.102 orang, dengan rincian tenaga pendidikan sebanyak 8.303, tenaga teknis sebanyak 4.408 orang, dan tenaga kesehatan 2.391 orang.

Kuota formasi CPNS Jember sebanyak 212 kursi, dengan rincian tenaga pendidikan sebanyak 96 kursi, tenaga kesehatan sebanyak 64 kursi, dan tenaga teknis sebanyak 52 kursi.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim juga menggelar tes CPNS hari ini. Menurut Kepala BKD Jatim, Akmal Boedianto, jumlah pelamar dalam penerimaan CPNS 2010 melalui internet mencapai 26.000 orang. Dari jumlah itu, tercatat 9.000 orang yang dinyatakan lolos seleksi administrasi.

Sumber : Surya.co.id


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.