Jalur Alternatif Madiun - Ngawi Kembali Normal
“Jalur lalu lintas yang menghubungkan Kabupaten Ngawi dengan Kabupaten Madiun melalui Kecamatan Kwadungan, Ngawi sudah mulai lancar pagi ini. Hal ini karena banjir sudah surut. Meski semalam sempat hujan deras, namun beruntung tidak seperti malam kemarin,” ujar Camat Kwadungan, Ngawi, Setiono.
Sebelumnya, saat banjir melanda kawasan ini, jalur alternatif dialihkan dari Desa Kendung, Pojok Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, lalu Desa Karangmojo Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, dan kembali ke Desa Budug, Kecamatan Kwadungan, Ngawi, hingga ke Madiun.
Ratusan rumah warga di lima desa di Kwadungan juga sempat terendam air. Berdasarkan data kantor kecamatan setempat, jumlah rumah yang terendam di Desa Simo sebanyak 150 rumah, Desa Purwosari sebanyak 120 rumah, Desa Tirak sebanyak 125 rumah, Desa Sumengko sebanyak 100 rumah, dan Desa Warok Kalong hanya 25 rumah.
Menurut Setiono, karena jalur telah normal maka aktivitas warga juga kembali seperti sedia kala. Sekolah-sekolah juga telah dibuka, dan hanya beberapa yang melakukan aktivitas bersih-bersih. Ini karena tidak semua gedung sekolah tergenang air.
“Beruntung saat banjir kemarin bertepatan dengan hari libur nasional (Tahun Baru 1432 H). Sehingga sekolah tutup dan tidak sampai mengganggu kegiatan belajar dan mengajar,” tutur Setiono.
Meski banjir telah surut, pihaknya mengaku tetap waspada jika sewaktu-waktu hujan deras mengguyur kawasan Ngawi dan sekitarnya. Sebab, dapat dipastikan air Bengawan Madiun akan meluap setelah hujan deras melanda Ponorogo, Madiun, dan Ngawi. Ini akibat belum adanya tanggul di wilayah Kwadungan, Ngawi.
“Kami tetap waspada, sebab Kecamatan Kwadungan merupakan wilayah yang rawan banjir di Ngawi. Setiap tahun selalu banjir saat musim penghujan tiba,” ucap Setiono.
Hal yang sama juga terjadi di wilayah Kecamatan Pangkur. Aktivitas warga juga kembali normal. Hewan ternak yang sebelumnya diungsikan ke tempat yang kering, juga sudah dibawa pulang oleh pemiliknya masing-masing.
Tidak ada komentar