Banjir Melanda 13 Daerah

Bencana harus diwaspadai, terutama di daerah rawan banjir dan rawan longsor, karena hujan kini hampir merata di semua wilayah Indonesia. Hujan lebat beberapa hari ini, misalnya, menyebabkan banjir di 13 kabupaten dan kota di Jawa Timur dan Jawa Barat.

Tiga hari ini banjir melanda sembilan kabupaten dan kota di Jawa Timur. Jembatan dan beberapa tanggul jebol karena tidak kuat menahan luapan air. Sembilan daerah yang dilanda banjir adalah Surabaya serta kabupaten-kabupaten Madiun, Mojokerto, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Pasuruan, dan Sampang.

Di Jawa Barat, luapan air menerjang permukiman di daerah langganan banjir di Kabupaten Bandung, yakni Kecamatan Baleendah. Tiga kabupaten lain yang dilanda banjir adalah Subang, Ciamis, dan Sumedang.

”Curah hujan beberapa hari ini sangat tinggi sehingga mengakibatkan drainase serta tanggul yang tak kuat jebol,” kata Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di Surabaya, Selasa (7/12).

Di Madiun, curah hujan tinggi mengakibatkan banjir di anak sungai Kali Madiun, yaitu Kali Gunting Kemiri di Desa Rejosari, Kecamatan Kebonsari, Selasa, yang meluap pukul 07.00-08.00. Lima warga yang melihat banjir di Jembatan Lingkungan hanyut karena jembatan tidak kuat menahan arus air. Empat orang di antaranya dapat diselamatkan, tetapi satu anak balita, Rizky (3), hingga Selasa pukul 19.00 belum ditemukan.

Banjir juga melanda Sampang setelah hujan lebat terjadi di daerah tangkapan air Kali Kemuning. Ketinggian air berkisar 25 sentimeter hingga 50 sentimeter.

Luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik juga menimbulkan genangan air di jalan Gresik-Surabaya di Morowudi, Kecamatan Cerme, serta Kepatihan, Kecamatan Menganti, Selasa. Luapan air juga menggenangi areal sawah dan tambak sehingga banyak ikan dan udang yang lepas. Sejumlah warga menangkap ikan yang lepas dengan jaring atau kail.

Hujan deras sejak Senin siang hingga sore juga menyebabkan air Sungai Wiroko di Kabupaten Wonogiri serta Bengawan Solo meluap dan membanjiri daerah sekitarnya. Luapan air Sungai Wiroko memutus jalur lalu lintas dari Wonogiri, Jawa Tengah, menuju Pacitan sekitar enam jam.

Banjir di Surabaya pada Minggu lalu melanda Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, dan Kelurahan Medokan Semampir, Kecamatan Keputih. Banjir terjadi karena meningkatnya debit air Kali Wonokromo yang meluap setelah menerima limpahan air dari daerah Jombang serta Mojokerto.

725 warga mengungsi

Di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, sebanyak 134 keluarga (725 jiwa) mengungsi sejak air bah merendam permukiman mereka pada Kamis pekan lalu. Hingga Selasa, air bah setinggi 2 meter masih menggenangi permukiman warga.

Pemerintah Kabupaten Bandung mencatat, korban banjir berjumlah 10.764 orang, berasal dari Kelurahan Baleendah dan Andir. Mereka diungsikan di empat lokasi. Namun, Pemkab Bandung belum mendirikan dapur umum.

”Kami ingin mendirikan dapur umum, tetapi persediaan logistik hanya cukup untuk tiga hari. Sumbangan belum datang, sedangkan pihak kecamatan juga kurang proaktif untuk mengadakan dapur umum,” ungkap Lala Jalaludin dari Palang Merah Indonesia Kabupaten Bandung.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Juhana mengatakan, saat ini pihaknya memfokuskan diri pada penyelamatan korban banjir. Tiga perahu karet disediakan untuk mengevakuasi warga.

Lahar dingin

Di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, banjir lahar dingin di Kali Tringsing menyeret satu truk pasir hingga sekitar 1 kilometer, Senin. Sehari sebelumnya, satu truk pengangkut pasir terjebak dalam banjir lahar dingin di Kali Putih. Tidak ada korban jiwa dalam kedua peristiwa tersebut.

Di Kabupaten Bantul, banjir lahar dingin menewaskan Artasa Lanang Wicaksono (5,5), warga Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X meminta warga bantaran Kali Code, Yogyakarta, agar terus menjaga kesiagaan terhadap banjir lahar dingin hingga Maret 2011. Letusan Merapi dengan puluhan juta material vulkanik di hulu Code membuat ancaman banjir lahar dingin harus terus diwaspadai.

”Banjir Kali Code tidak seperti biasanya karena yang ikut masuk ke rumah adalah material,” kata Sultan di Kepatihan, Yogyakarta.

Saat musim hujan seperti sekarang, banjir lahar dingin datang sewaktu-waktu dengan intensitas tinggi. Sementara puncak musim hujan baru tiba akhir Desember hingga Januari.

Kepala Subbidang Peringatan Dini Ekstrem Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Erwin Eka Syahputra di Jakarta mengatakan, saat ini sebagian wilayah perairan Indonesia mengalami suhu di atas normal sehingga mengakibatkan tingginya penguapan air laut. ”Tingginya intensitas penguapan air laut menyebabkan intensitas hujan makin meningkat,” ujarnya.

Di beberapa daerah, curah hujan ini disertai pula dengan kecepatan angin yang meningkat.

Sumber : Surya.co.id
Sumber Ilustrasi Foto : Google.com


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.