Puluhan Rumah di Magetan Rusak Diterjang Puting Beliung
Puluhan rumah di Desa Turi, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, rusak diterjang puting beliung. Beruntung dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Salah satu warga, Sunyoto mengatakan selain merusak bangunan rumah, puting beliung yang menerjang di Desa Turi, Kecamatan Panekan juga merusak dua peternakan ayam dan membuat ribuan ayam pedaging dan petelur di tempat tersebut mati.
"Rumah yang rusak ada lebih dari 20 jumlah tersebut belum termasuk yang rusak ringan seperti atap-atap rumah beterbangan. Selain itu, peternakan ayam juga roboh hingga ayam-ayamnya banyak yang mati," ujarnya, Sabtu (8/1/2011) malam.
Menurut Sunyoto, kerusakan rumah sebagian besar terjadi pada bagian atap. Bahkan, akibat kencangnya angin, tembok sejumlah rumah warga juga ada yang jebol. Tak hanya itu, angin puting beliung juga menumbangkan pepohonan di kawasan ini hingga sempat membuat aliran listrik padam, karena tumbangnya pohon merusak jaringan listrik di desa setempat.
"Kita sudah berusaha membersihkan dengan bergotong-royong, namun karena listrik mati kita terpaksa berhenti dan melanjutakan besok menunggu terang, karena di luar sudah gelap," tambahnya.
Ia menjelaskan, angin datang bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur wilayah di lereng Gunung Lawu ini. Warga berharap, segera ada bantuan dari pemerintah daerah setempat, karena kerusakan rumah dan kerugian yang dialami warga cukup parah.
Sementara, data dari Bakesbangpol dan Linmas Magetan mencatat, Kecamatan Panekan merupakan wilayah rawan bencana angin puting beling dan longsor. Selain Panekan, wilayah lain yang rawan adalah Kecamatan Plaosan, Poncol, dan Parang, karena letaknya yang berada di lereng Gunung Lawu. [air/rdk]
Salah satu warga, Sunyoto mengatakan selain merusak bangunan rumah, puting beliung yang menerjang di Desa Turi, Kecamatan Panekan juga merusak dua peternakan ayam dan membuat ribuan ayam pedaging dan petelur di tempat tersebut mati.
"Rumah yang rusak ada lebih dari 20 jumlah tersebut belum termasuk yang rusak ringan seperti atap-atap rumah beterbangan. Selain itu, peternakan ayam juga roboh hingga ayam-ayamnya banyak yang mati," ujarnya, Sabtu (8/1/2011) malam.
Menurut Sunyoto, kerusakan rumah sebagian besar terjadi pada bagian atap. Bahkan, akibat kencangnya angin, tembok sejumlah rumah warga juga ada yang jebol. Tak hanya itu, angin puting beliung juga menumbangkan pepohonan di kawasan ini hingga sempat membuat aliran listrik padam, karena tumbangnya pohon merusak jaringan listrik di desa setempat.
"Kita sudah berusaha membersihkan dengan bergotong-royong, namun karena listrik mati kita terpaksa berhenti dan melanjutakan besok menunggu terang, karena di luar sudah gelap," tambahnya.
Ia menjelaskan, angin datang bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur wilayah di lereng Gunung Lawu ini. Warga berharap, segera ada bantuan dari pemerintah daerah setempat, karena kerusakan rumah dan kerugian yang dialami warga cukup parah.
Sementara, data dari Bakesbangpol dan Linmas Magetan mencatat, Kecamatan Panekan merupakan wilayah rawan bencana angin puting beling dan longsor. Selain Panekan, wilayah lain yang rawan adalah Kecamatan Plaosan, Poncol, dan Parang, karena letaknya yang berada di lereng Gunung Lawu. [air/rdk]
Sumber : Beritajatim.com
Sumber Ilustrasi Foto : google.com
Tidak ada komentar