Diserbu Burung Emprit,Petani Gagal Panen
Terjadi di Desa Banjarejo,Ngariboyo
MAGETAN-Petani di Desa Banjarejo,Kecamatan Ngariboyo, Magetan,terpaksa membabati tanaman padinya. Gara-garanya,diserbu burung pipit.Akibatnya,mereka pun gagal panen.''Terpaksa.Meski hanya bisa buat pakan ternak,''kata Sunyoto,petani pemiliki lahan di Alas Malang,Desa Banjarejo,kemarin(11/4)siang.
MAGETAN-Petani di Desa Banjarejo,Kecamatan Ngariboyo, Magetan,terpaksa membabati tanaman padinya. Gara-garanya,diserbu burung pipit.Akibatnya,mereka pun gagal panen.''Terpaksa.Meski hanya bisa buat pakan ternak,''kata Sunyoto,petani pemiliki lahan di Alas Malang,Desa Banjarejo,kemarin(11/4)siang.
Tanaman padi yang diserang burung emprit itu,menurut penuturan warga setempat,kira-kira seluas 20 hektare lebih.Lokasinya di tiga dusun,desa setempat.Terparah, lahan di Dusun Alas Malang.
Usia tanaman yang diserang itu sudah berumur 70 hari. Padinya pun sudah mulai berbulir.''Biasanya 80 sampai 90 hari kami panen.Tapi,karena serangan burung,kami panen dini,''ungkap Nyoto,panggilan kakek 60 tahun ini.
Serangan burung emprit ini meluas lantaran petani di Banjarejo diduga terlalu dini menanam padi.Keputusan tersebut dilakukan untuk mengejar air hujan.Pasalnya, kawasan pertanian setempat masih mengandalkan sistem pengairan tadah hujan.
''Waktu itu,setelah musim panen akhir tahun,langsung digarap lagi untuk mengejar air.Nggak tahunya malah diserang burung,''terang dia.
Sri Rahayu,petani lain yang ditemui di sawahnya, menambahkan saat ini tanaman yang mulai berbulir itu nyaris habis dimakan burung.Sebab,burung emprit datang setiap saat.Meski sudah membikin alat pengusir,namun masih kurang efektif.''Kalau pas dijaga,padinya ya aman.Tapi,kalau pas ditinggal,burungnya datang. Jumlahnya sangat banyak,''terang Sri.
Karena gagal panen,terpaksa tanaman padinya dibabat. Rencananya,akan digunakan untuk pakan ternak.''Ya mau bagaimana lagi,wong sudah ndak ada padinya.Kalau dibiarkan sampai panen ya tambah rugi,''ungkap Sri.
Sebelumnya,tanaman padi yang rusak juga terjadi di Purwosari dan Panekan.Di kedua kawasan tersebut, tanaman meranggas karena petani terlalu banyak menggunakan pupuk kimia.
Kepala Dinas Pertanian Magetan Eddy Suseno mengatakan akan segera mengecek lahan pertanian yang diserang burung pipit itu.''Setelah itu kami akan melakukan sosialisasi dan pendampingan tentang pola tanam,'' ujarnya.
Menurut dia,kalau petani menanam terlalu dini, dampaknya memang tidak bagus akibat ancaman hama burung.''Yang bagus itu,menanamnya bersama-sama dengan desa tetangga atau sekitarnya,''ujar Eddy.(rif/sad)
Sumber : radarmadiun.co.id
Sumber ilustrasi Foto : Google.com
Tidak ada komentar