Kadindik Nyatakan Bertanggung Jawab
Soal Kegagalan Sertifikasi Guru
MAGETAN-Kepala Dinas Pendidikan(Dindik)Magetan Bambang Trianto membela diri terkait gagalnya 368 guru dalam sertifikasi 2011.''Kritikan kami terima sebagai bahan evaluasi agar ke depan penanganan tahap sertifikasi guru menjadi lebih baik,''kata Bambang Trianto kemarin (25/5).
MAGETAN-Kepala Dinas Pendidikan(Dindik)Magetan Bambang Trianto membela diri terkait gagalnya 368 guru dalam sertifikasi 2011.''Kritikan kami terima sebagai bahan evaluasi agar ke depan penanganan tahap sertifikasi guru menjadi lebih baik,''kata Bambang Trianto kemarin (25/5).
Dia mengatakan pihaknya tidak tinggal diam dalam kasus ini.Menurut dia,setiap saat dan setiap waktu,dindik terus berkoordinasi dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan(LPMP)Jatim,yang mengurusi pentahapan sertifikasi guru ini.
''Sekali lagi,kami tidak tinggal diam.Dindik bertanggung jawab dengan kejadian ini.Karena itu,kami koordinasi terus dengan LPMP Jatim dan pusat,''ujar Bambang.
Langkah lain,kata dia,pihaknya sudah mengusulkan ulang 368 guru yang gagal masuk data base online sertifikasi.Termasuk memperjuangkan kode A-0 yang diduga kuat menjadi masalah penyebab kegagalan tersebut.
''Kami berharap,A-0 bisa muncul.Karena itu,kami terus komunikasi dengan LPMP Jatim yang mengurusi sistem online ini,''terang Bambang.
Dia mengatakan,saat ini,kuota sertifikasi Magetan juga naik.Dari awalnya hanya 1.470,sekarang menjadi 1.503. Kondisi ini setidak-tidaknya membuktikan dindik tidak tinggal diam dengan masalah sertifikasi.
''Kami juga mengharapkan hal ini tidak terjadi.Dari awal,kami ingin semua peserta sertifikasi lolos.Yang jelas,ini menjadi pengalaman dan kami siap memperbaiki diri,''ungkap Bambang.
Sekretaris Daerah Kabupaten(Sekdakab)Abdul Azis yang juga ketua Korpri Magetan berharap guru bersabar. Pihaknya dan dindik tidak akan tinggal diam dengan kejadian tersebut.
''Kami akan berusaha sekuat tenaga karena pada bulan Juni sampai Oktober ini akan ada perbaikan data. Kesempatan ini akan kami gunakan untuk mengusulkan kembali guru yang datanya gagal masuk,''jelas Azis.
Di luar itu,Azis berharap,kenyataan ini menjadi bahan koreksi dindik,guru,sekolah dan UPTD yang mengurusi sertifikasi.Sebab,masalah ini berkaitan dengan masa depan dan kesejahteraan guru.''Memang,salah satu tujuan sertifikasi adalah peningkatan kesejahteraan guru.Tapi,yang utama,dengan sertifikasi adalah peningkatan mutu pendidikan.Jadi visi misinya jangan sampai luntur,''ungkap Azis.
Dia menambahkan,guru lebih jeli dan rajin berkonsultasi dengan tim asistensi sertifikasi di masa mendatang.Baik itu,teman yang sukses sertifikasi maupun sekolah dan UPTD.''Mari kita sama-sama saling mengoreksi berkas sertifikasi.Kalau di salah satu tim ada yang lalai,bisa ditutupi tim yang lain,''jelas sekda.(rif/sat)
(mbak sri)
Sumber : radarmadiun.co.id
Sumber Ilustrasi Foto : Google.com
Tidak ada komentar