Razia Warung Plus Plus Bocor
Temukan Enam PSK di Pasar Sayur
MAGETAN-Pasca-pertemuan antara pengelola kios dan Pemerintah Desa Malang,Maospati,pekan lalu,Pemkab Magetan terus mengawasi keberadaan warung plus plus di Jalan Raya Maospati-Ngawi itu.Rabu malam(1/6),pemkab menggelar operasi gabungan.
MAGETAN-Pasca-pertemuan antara pengelola kios dan Pemerintah Desa Malang,Maospati,pekan lalu,Pemkab Magetan terus mengawasi keberadaan warung plus plus di Jalan Raya Maospati-Ngawi itu.Rabu malam(1/6),pemkab menggelar operasi gabungan.
Namun sayangnya,diduga rencana razia itu bocor. Sehingga,tim yang terdiri dari Satpol PP,polisi, subdenpom dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi(Dinsosnakertrans)tidak mendapatkan hasil apa pun.''Dengan operasi gabungan seperti ini, diharapkan bisa menjadi shock therapy,''kata Kepala Satpol Magetan PP Secondany didampingi Kabag Humas dan Protokol Saif Mukhlissun pada koran ini kemarin(2/6).
Tim operasi gabungan berangkat dari Magetan sekitar pukul 21.00.Sasaran pertama langsung ke kios di Jalan Raya Malang,Maospati,tersebut.Sebab,ditengarai keberadaan kios milik pemerintah desa tersebut telah beralih fungsi menjadi warung plus plus.
Biasanya,jika malam situasi di kawasan tersebut cukup ramai.Namun,tatkala operasi digelar Rabu malam, kondisinya relatif sepi.Diduga,rencana razia tersebut telah didengar pengelola kios.
Sebelumnya,pada akhir Mei 2011 lalu,pertemuan antara pengelola warung dan Pemerintah Desa Malang menghasilkan tiga kesepatakan.Yakni,jam malam warung hingga pukul 01.00.
Kesepakatan kedua,warung tidak boleh digunakan untuk kegiatan mesum.Ketiga,pemilik atau pengelola warung tidak boleh menambah bangunan.Khusus untuk warung di kawasan Malang,pemkab akan terus melakukan pemantauan. Namun,waktu razia akan dilakukan mendadak dan tidak ditentukan waktunya.
Keberadaan warung di jalur antarprovinsi ini,awalnya oleh pemerintahan desa setempat diperuntukan kepada warga Malang sendiri.Namun,lambat laun berpindah tangan dan diduga beralih fungsi.
Dari semula untuk pertokoan,berangsur-angsur ada yang berubah jadi tempat karaoke sederhana dan ditengarai ada yang beralih menjadi tempat mesum.
Setelah gagal dari kawasan Malang,operasi tim gabungan tersebut bergeser ke dalam kota Magetan.Razia dilakukan di pasar sayur yang kabarnya juga menjadi tempat mangkalnya kupu-kupu malam.Dari tempat tersebut,petugas berhasil menggiring enam wanita yang ditengarai berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK).
Keenam perempuan tersebut lantas didata tim Dinsosnakertrans.Kemudian,mereka juga dibina tim Dinsosnakertrans.''Selanjutnya,keenamnya dikirim ke panti rehabilitasi di Kediri,''kata Saif.(rif/sat)
Sumber : radarmadiun.co.id
Sumber Ilustrasi Foto : Google.com
Tidak ada komentar