Komet Sulap Bambu Jadi Casing TV
Selama ini bambu kebanyakan dimanfaatkan untuk bahan baku furnitur dan peralatan rumah tangga. Namun, di tangan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), bambu disulap menjadi penutup televisi.
Ide ini bermula ketika Muhammad Kumaidi alias Komet prihatin akan lesunya usaha kecil dan menengah (UMKM) di bidang bambu. Menurutnya, Indonesia kalah dari China dan Vietnam dalam mengelola bambu.
"Indonesia punya resource bambu yang banyak, tapi sayangnya hingga saat ini bambu hanya dimanfaatkan untuk peralatan dapur atau handycraft saja," kata Komet seperti dikutip dari situs ITS, Jumat (1/7/2011).
Dia pun kemudian melakukan penelitian selama enam bulan untuk mengembangkan potensi bambu dan kemungkinan mengaplikasikannya dalam peralatan elektronik. Riset tersebut dilakukan pria kelahiran Surabaya, 30 September 1986, di beberapa kota seperti Magetan, Yogyakarta, Temanggung, Bandung, dan Tasikmalaya.
Komet memutuskan, mengaplikasikan bambu sebagai penutup (casing) barang-barang elektronik. Proses produksi perdananya adalah televisi dan radio. Dia berhasil memodifikasi rakitan televisi yang sudah jadi dan melapisinya dengan bambu.
"Saya menamainya Electronic Bamboo (Elboo). Seluruh bahan casingnya dari bambu dan material alam lainnya," kata peraih juara favorit pada Lomba Desain Angklung oleh Bank Mandiri awal tahun lalu itu.
Elboo merupakan proyek tugas akhir Komet. Produk ini juga memanfaatkan anyaman batik dari Magetan, kayu kelapa dari Jepara, dan pelat bambu dari Yogyakarta sebagai komponen pelengkap pada casingnya.
Untuk memproduksi Elboo dengan sempurna, Komet tak segan berguru pada Profesor Morisco dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada teknik laminasi bambu, serta mempelajari teknik pelengkungan (bending) bambu kepada para perajin di Cicalengka.
Berawal dari tugas akhir kuliah, peraih Golden Price dari Indonesian Rattan Furniture Design Award ini berharap Elboo apat segera diproduksi massal untuk menggerakkan UKM bambu di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, dia pun berambisi menyasar pasar mancanegara.(rfa)
Ide ini bermula ketika Muhammad Kumaidi alias Komet prihatin akan lesunya usaha kecil dan menengah (UMKM) di bidang bambu. Menurutnya, Indonesia kalah dari China dan Vietnam dalam mengelola bambu.
"Indonesia punya resource bambu yang banyak, tapi sayangnya hingga saat ini bambu hanya dimanfaatkan untuk peralatan dapur atau handycraft saja," kata Komet seperti dikutip dari situs ITS, Jumat (1/7/2011).
Dia pun kemudian melakukan penelitian selama enam bulan untuk mengembangkan potensi bambu dan kemungkinan mengaplikasikannya dalam peralatan elektronik. Riset tersebut dilakukan pria kelahiran Surabaya, 30 September 1986, di beberapa kota seperti Magetan, Yogyakarta, Temanggung, Bandung, dan Tasikmalaya.
Komet memutuskan, mengaplikasikan bambu sebagai penutup (casing) barang-barang elektronik. Proses produksi perdananya adalah televisi dan radio. Dia berhasil memodifikasi rakitan televisi yang sudah jadi dan melapisinya dengan bambu.
"Saya menamainya Electronic Bamboo (Elboo). Seluruh bahan casingnya dari bambu dan material alam lainnya," kata peraih juara favorit pada Lomba Desain Angklung oleh Bank Mandiri awal tahun lalu itu.
Elboo merupakan proyek tugas akhir Komet. Produk ini juga memanfaatkan anyaman batik dari Magetan, kayu kelapa dari Jepara, dan pelat bambu dari Yogyakarta sebagai komponen pelengkap pada casingnya.
Untuk memproduksi Elboo dengan sempurna, Komet tak segan berguru pada Profesor Morisco dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada teknik laminasi bambu, serta mempelajari teknik pelengkungan (bending) bambu kepada para perajin di Cicalengka.
Berawal dari tugas akhir kuliah, peraih Golden Price dari Indonesian Rattan Furniture Design Award ini berharap Elboo apat segera diproduksi massal untuk menggerakkan UKM bambu di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, dia pun berambisi menyasar pasar mancanegara.(rfa)
Sumber : Oke Zone
Tidak ada komentar