Sutjipto Dimakamkan di San Diego Hill

Politikus Partai Demokrat di Komisi Pemerintahan DPR, Sutjipto, rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum San Diego Hill, Karawang, Jawa Barat, Selasa, 20 September 2011.
Menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat Jaffar Hafsah, sebelum dibawa ke San Diego Hills, akan ada penghormatan terakhir di DPR setelah rapat paripurna. Rapat paripurna DPR sendiri hari ini terkait pengambilan keputusan terhadap RUU tentang perubahan atas UU Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu yang dibahas di Komisi II.

Sutjipto meninggal Selasa, 20 September 2011 pukul 07.35 pagi di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, karena serangan jantung. Serangan itu, kata Jaffar, terjadi Minggu sore, sepulangnya dia dari bermain golf. "Sudah pulang, mandi, sedang duduk-duduk tiba-tiba terkena serangan jantung," ujarnya.

Pihak keluarga, lanjut Jaffar, langsung membawa Sutjipto ke Rumah Sakit Pondok Indah. "Dia dirawat di ICU Rumah Sakit Pondok Indah," ujarnya.

Sejak dirawat pada Minggu sore itu, lanjutnya, Sutjipto tak juga sadar. "Kemarin pagi saya jenguk meskipun belum sadar, tadi malam jam 10 saya cek lagi juga belum sadar, tapi katanya sudah
mendingan," ujarnya.
Jaffar mengatakan Sutjipto yang baru tiga bulan lalu kembali menikah itu meninggalkan tiga orang anak. "Satu tahun lalu, istrinya kan meninggal, baru tiga bulan lalu menikah lagi," ujarnya.

Di mata Jaffar, pria kelahiran Magetan, 5 Oktober 1950 ini merupakan anggota Dewan yang sangat berkomitmen pada tugasnya. Ia juga dikenal sebagai salah satu anggota fraksi yang menaruh perhatian serius pada bidang perundang-undangan. "Karena beliau kan latar belakangnya notaris, jadi soal legal
drafting-nya, beliau sangat menguasai," ujarnya.
Perhatian Sutjipto belakangan ini, cerita Jaffar, sangat tertuju pada berbagai undang-undang paket politik yang sedang dibahas di Komisi II. "Mulai undang-undang pemilu, penyelenggara pemilu, macam-macamlah dia aktif dalam pembahasannya," tuturnya.

Karena itu, Jaffar merasa kepergian Sutjipto ini merupakan kehilangan besar bagi Fraksi Partai Demokrat. "Beliau menguasai juga soal perhitungan teknis soal Parlementary Tresshold, penambahan jumlah dapil, perhitungan suara, dan sebagainya. Kami sangat kehilangan," ujarnya.FEBRIYAN

Sumber : Tempointeraktif
Diberdayakan oleh Blogger.