Ternyata Ada Puluhan Bayi Gizi Buruk
MAGETAN-Kasus gizi buruk yang dialami Lana Yulian Putra,ternyata bukan satu-satunya di Magetan.Dinas Kesehatan(Dinkes)setempat mencatat sedikitnya ada sekitar 50 anak yang bernasib serupa dengan balita asal Desa Manjung,Kecamatan Barat,itu.
Yang menarik,faktor ekonomi diklaim bukan penyebab utama terjadinya gizi buruk tersebut.''Kesalahan utama itu justru dari pola asuh yang keliru.Seperti cara memberi makan,kesadaran pentingnya ASI,dan beberapa kesalahan lain diluar masalah ekonomi,''kata Kepala Dinkes Magetan dr Harry Susanto,kemarin(6/10).
Terkait kesalahan pola asuh,dia lantas mencontohkan minimnya perhatian ibu terhadap anaknya yang baru lahir.''Artinya,terkadang bayi yang baru lahir itu ditinggal ibunya bekerja.Dan akhirnya dititipkan ke neneknya.Sedangkan asupan gizinya kurang terpantau,'' kata Harry.
Terlepas dari itu,Harry mengaku pihaknya terus melakukan pantauan intensif terhadap seluruh balita penderita gizi buruk.''Lana sendiri sebelumnya sudah ada pantauan dari teman-teman di posyandu dan puskesmas setempat.Karena dirasa bobotnya tidak bisa bertambah dan terus menurun,makanya dirujuk ke RSUD,'' ungkapnya.
''Lana itu sebenarnya sudah kami pantau sedari lahir. Dan tentunya dengan kondisinya saat ini yang terpaksa dirawat inap,kami tetap melakukan pantauan dan berikan perhatian intensif,''tegasnya.
Diberitakan sebelumnya,Lana Yulian Putra,anak pasangan Lamidin,33,dan Titis,23,warga Desa Manjung,Kecamatan Barat,tengah dirawat intensif di RSUD dr Sayidiman Magetan.
Balita berusia 2 bulan 15 hari itu tergolek lemah di kamar Irna IV RSUD dr Sayidiman sejak Selasa(4/10) sore.Kondisinya memprihatinkan,tubuhnya kurus kering hingga kulitnya terlihat keriput.Maklum,berat badannya hanya 2,9 kilogram.Padahal,bobot ideal balita seusianya di kisaran enam kilogram.(wka/isd)
Sumber : Radar Madiun
Sumber Ilustrasi Foto : google
Yang menarik,faktor ekonomi diklaim bukan penyebab utama terjadinya gizi buruk tersebut.''Kesalahan utama itu justru dari pola asuh yang keliru.Seperti cara memberi makan,kesadaran pentingnya ASI,dan beberapa kesalahan lain diluar masalah ekonomi,''kata Kepala Dinkes Magetan dr Harry Susanto,kemarin(6/10).
Terkait kesalahan pola asuh,dia lantas mencontohkan minimnya perhatian ibu terhadap anaknya yang baru lahir.''Artinya,terkadang bayi yang baru lahir itu ditinggal ibunya bekerja.Dan akhirnya dititipkan ke neneknya.Sedangkan asupan gizinya kurang terpantau,'' kata Harry.
Terlepas dari itu,Harry mengaku pihaknya terus melakukan pantauan intensif terhadap seluruh balita penderita gizi buruk.''Lana sendiri sebelumnya sudah ada pantauan dari teman-teman di posyandu dan puskesmas setempat.Karena dirasa bobotnya tidak bisa bertambah dan terus menurun,makanya dirujuk ke RSUD,'' ungkapnya.
''Lana itu sebenarnya sudah kami pantau sedari lahir. Dan tentunya dengan kondisinya saat ini yang terpaksa dirawat inap,kami tetap melakukan pantauan dan berikan perhatian intensif,''tegasnya.
Diberitakan sebelumnya,Lana Yulian Putra,anak pasangan Lamidin,33,dan Titis,23,warga Desa Manjung,Kecamatan Barat,tengah dirawat intensif di RSUD dr Sayidiman Magetan.
Balita berusia 2 bulan 15 hari itu tergolek lemah di kamar Irna IV RSUD dr Sayidiman sejak Selasa(4/10) sore.Kondisinya memprihatinkan,tubuhnya kurus kering hingga kulitnya terlihat keriput.Maklum,berat badannya hanya 2,9 kilogram.Padahal,bobot ideal balita seusianya di kisaran enam kilogram.(wka/isd)
Sumber : Radar Madiun
Sumber Ilustrasi Foto : google
Tidak ada komentar