4 Kecamatan di Magetan Rawan Longsor
MAGETAN - Sebanyak empat dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Magetan, Jawa
Timur, tergolong rawan bencana tanah longsor saat musim hujan.
Kepala Badan Kesatuan Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) Kabupaten Magetan, Sudaryo, Sabtu, mengatakan, empat kecamatan yang rawan tanah longsor tersebut adalah Kecamatan Plaosan, Poncol, Parang, dan Panekan di lereng Gunung Lawu.
"Catatan kami, hampir setiap tahun di wilayah lereng Gunung Lawu selalu terjadi bencana tanah longsor. Karena itu, warga yang tinggal di daerah tersebut diminta untuk waspada," ujar Sudaryo kepada wartawan, Sabtu (5/11).
Data Bakesbangpol dan Linmas setempat mencatat bencana tanah longsor di empat wilayah setempat pada 2009 terjadi 12 kali, pada 2010 terjadi 29 kali, dan pada 2011 sampai November telah terjadi 27 kali.
Bencana tanah longsor terbaru terjadi pada beberapa hari lalu. Bencana tersebut menimpa rumah Sutrisno warga Desa Puntukdoro, Kecamatan Plaosan.
Bagian belakang rumah milik pasangan Sutrisno dan Karni rusak parah setelah tertimbun material longsoran tebing di belakang rumah mereka.
Meski tidak ada korban jiwa, kandang ayam dan sapi milik Sutrisno rusak parah. Kerugian akibat peristiwa ini mencapai puluhan juta rupiah.
Sementara, pada bulan sebelumnya, bencana tanah longsor juga melanda Kecamatan Plaosan yang menyebabkan tebing penahan jalan tembus yang menghubungkan Sarangan, Magetan, Jawa Timur dengan Karanganyar, Jawa Tengah, ambrol, saat diperbaiki.
Akibatnya, empat pekerja borongan proyek perbaikan jalan tersebut tewas karena tertimbun tanah.
"Mengingat ancaman dan besarnya kerugian akibat bencana longsor, diharapkan masyarakat di kawasn sekitar selalu waspada. Hal ini untuk meminimalisasi dampak buruk yang timbul akibat bencana longsor," kata Sudaryo.
Guna mengantisipasi bencana serupa, pihaknya telah membentuk tim siaga penanggulangan bencana baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten.
Tim itu akan memantau sejumlah daerah di Magetan yang rawan bencana saat musim hujan. Tidak hanya bencana longsor, tetapi juga bencana banjir dan angin puting beliung.
Kepala Badan Kesatuan Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol dan Linmas) Kabupaten Magetan, Sudaryo, Sabtu, mengatakan, empat kecamatan yang rawan tanah longsor tersebut adalah Kecamatan Plaosan, Poncol, Parang, dan Panekan di lereng Gunung Lawu.
"Catatan kami, hampir setiap tahun di wilayah lereng Gunung Lawu selalu terjadi bencana tanah longsor. Karena itu, warga yang tinggal di daerah tersebut diminta untuk waspada," ujar Sudaryo kepada wartawan, Sabtu (5/11).
Data Bakesbangpol dan Linmas setempat mencatat bencana tanah longsor di empat wilayah setempat pada 2009 terjadi 12 kali, pada 2010 terjadi 29 kali, dan pada 2011 sampai November telah terjadi 27 kali.
Bencana tanah longsor terbaru terjadi pada beberapa hari lalu. Bencana tersebut menimpa rumah Sutrisno warga Desa Puntukdoro, Kecamatan Plaosan.
Bagian belakang rumah milik pasangan Sutrisno dan Karni rusak parah setelah tertimbun material longsoran tebing di belakang rumah mereka.
Meski tidak ada korban jiwa, kandang ayam dan sapi milik Sutrisno rusak parah. Kerugian akibat peristiwa ini mencapai puluhan juta rupiah.
Sementara, pada bulan sebelumnya, bencana tanah longsor juga melanda Kecamatan Plaosan yang menyebabkan tebing penahan jalan tembus yang menghubungkan Sarangan, Magetan, Jawa Timur dengan Karanganyar, Jawa Tengah, ambrol, saat diperbaiki.
Akibatnya, empat pekerja borongan proyek perbaikan jalan tersebut tewas karena tertimbun tanah.
"Mengingat ancaman dan besarnya kerugian akibat bencana longsor, diharapkan masyarakat di kawasn sekitar selalu waspada. Hal ini untuk meminimalisasi dampak buruk yang timbul akibat bencana longsor," kata Sudaryo.
Guna mengantisipasi bencana serupa, pihaknya telah membentuk tim siaga penanggulangan bencana baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten.
Tim itu akan memantau sejumlah daerah di Magetan yang rawan bencana saat musim hujan. Tidak hanya bencana longsor, tetapi juga bencana banjir dan angin puting beliung.
Sumber : Mediaindonesia.com