Angka Kematian Ibu Hamil Tinggi
MAGETAN – Angka kematian ibu hamil di Magetan masih tinggi. Dan kemarin (26/11) satu lagi ibu hamil meninggal dunia. Putri Nur Sari, warga Jingglong RT 3/RW 1, Purwosari, Magetan meninggal saat melahirkan anak pertamanya. Kematian Sari ini menambah daftar panjang ibu hamil yang meninggal.
Data di Dinkes Magetan menyebutkan, hingga November ini terhitung sudah ada delapan ibu hamil yang meninggal. Angka kematian ibu hamil masih cukup tinggi, meski dibanding tahun lalu ada penurunan. Kami akan berusaha maksimal menekan angka kematian ibu hamil, kata Nurul Farida, salah seorang staf di seksi KIA/KB Dinkes Magetan, kemarin (27/11)
Dijelaskan jika pihaknya sudah mengontak RSUD Sayidiman Magetan untuk mengkonfirmasi penyebab kematian ibu muda itu. Dan hasil konfirmasinya, penyebab meninggalnya karena keracunan kehamilan. Meski sudah dirujukke RSUD Soedhono Madiun.
Sementara, dr Ardian Suryo Anggoro Sp.OG, dokter yang menangani Sari menuturkan saat dirujuk ke RSUD Sayidiman Magetan dari puskesmas Baron, kondisi pasien sudah drop. Saat itu pasien mengalami uden paru atau paru-paru yang dipenuhi cairan. Disamping itu perempuan 25 tahun itu juga mengalami Pre Eklamsi Berat (PEB) atau lazim disebut keracunan kehamilan. Ditambah trombositnya menurun drastis yakni seperlima dari angka normal 150 ribu. ‘’Kondisinya memburuk saat dirujuk ke RSUD Sayidiman, trombositnya hanya jauh di bawah normal,’’ terangnya.
Yatumi, ibu Sari ditemui di rumahnya menuturkan tidak menyangka putri kesayangannya itu meninggal dunia. Dia menyebutkan, putrinya itu rajin kontrol kehamilan ke bidan di desanya. Namun, kondisi berubah saat anaknya hendak dirujuk ke RSUD Soedhono Madiun. Karena saat pertama dirujuk ke RSUD Sayidima Magetan, sekitar pukul 08.00 anaknya masih bisa jalan dan berbincang dengan baik. ‘’Selain karena keracunan kehamilan, anak saya (Sari) drop saat dinaikkan ke ambulan menuju Madiun,’’ tambahnya
Sumber : Radarmadiun.co.id
Sumber Ilustrasi Foto : Google.com
Data di Dinkes Magetan menyebutkan, hingga November ini terhitung sudah ada delapan ibu hamil yang meninggal. Angka kematian ibu hamil masih cukup tinggi, meski dibanding tahun lalu ada penurunan. Kami akan berusaha maksimal menekan angka kematian ibu hamil, kata Nurul Farida, salah seorang staf di seksi KIA/KB Dinkes Magetan, kemarin (27/11)
Dijelaskan jika pihaknya sudah mengontak RSUD Sayidiman Magetan untuk mengkonfirmasi penyebab kematian ibu muda itu. Dan hasil konfirmasinya, penyebab meninggalnya karena keracunan kehamilan. Meski sudah dirujukke RSUD Soedhono Madiun.
Sementara, dr Ardian Suryo Anggoro Sp.OG, dokter yang menangani Sari menuturkan saat dirujuk ke RSUD Sayidiman Magetan dari puskesmas Baron, kondisi pasien sudah drop. Saat itu pasien mengalami uden paru atau paru-paru yang dipenuhi cairan. Disamping itu perempuan 25 tahun itu juga mengalami Pre Eklamsi Berat (PEB) atau lazim disebut keracunan kehamilan. Ditambah trombositnya menurun drastis yakni seperlima dari angka normal 150 ribu. ‘’Kondisinya memburuk saat dirujuk ke RSUD Sayidiman, trombositnya hanya jauh di bawah normal,’’ terangnya.
Yatumi, ibu Sari ditemui di rumahnya menuturkan tidak menyangka putri kesayangannya itu meninggal dunia. Dia menyebutkan, putrinya itu rajin kontrol kehamilan ke bidan di desanya. Namun, kondisi berubah saat anaknya hendak dirujuk ke RSUD Soedhono Madiun. Karena saat pertama dirujuk ke RSUD Sayidima Magetan, sekitar pukul 08.00 anaknya masih bisa jalan dan berbincang dengan baik. ‘’Selain karena keracunan kehamilan, anak saya (Sari) drop saat dinaikkan ke ambulan menuju Madiun,’’ tambahnya
Sumber : Radarmadiun.co.id
Sumber Ilustrasi Foto : Google.com
Tidak ada komentar