Harga Hewan Kurban di Kabupaten Magetan Naik
Magetan - Harga hewan kurban di pasar hewan Kabupaten Magetan naik signifikan, akibat tingginya permintaan jelang Hari Raya Idul Adha tahun 2011.
Seperti yang terjadi di Pasar Hewan Plaosan, Magetan. Kenaikan harga hewan kurban kambing bisa mencapai 100 persen, sedangkan sapi berkisar antara 20 hingga 25 persen dari hari biasa.
Salah seorang pedagang kambing di Pasar Hewan Kecamatan Plaosan, Jumali, Kamis, mengatakan, harga hewan kurban kambing dan domba bisa mencapai Rp2 juta per ekornya. Tergantung dari ukuran dan usia kambingnya.
"Harga ini meningkat dibandingkan pada hari biasa yang hanya Rp1 juta untuk satu ekor kambing. Meski naik, para konsumen tetap membelinya," ujar dia.
Menurut dia, kenaikan harga ini terjadi akibat lonjakan permintaan hewan kurban menjelang hari raya Idul Adha. Masyarakat membelinya untuk keperluan berkurban sesuai perintah agama.
Jumali mengaku, pada hari biasa dia hanya mampu menjual antara 10 hingga 15 ekor kambing, namun jelang hari kurban ini penjualannya bisa melonjak antara 20 hingga 30 ekor per harinya.
"Kenaikannya mulai terasa pada hari-hari jelang Idul Adha seperti ini. Dan ini memang sudah tradisi, yakni harga dan permintaan naik jelang hari kurban," terang Jumali.
Hal yang sama terjadi pada hewan kurban sapi. Salah satu pedagang hewan kurabn sapi, Sukirno, mengaku jika harga sapi naik seiring tingginya permintaan.
Untuk sapi Jawa, harga pada hari biasa hanya mencapai Rp4,5 juta, kini bisa mencapai Rp6 juta. Sapi Brahman yang berbobot besar ini dijual dengan kisaran harga Rp16 juta hingga Rp17 juta. Padahal, pada hari biasa, sapi berwarna cokelat ini hanya sekitar Rp14 juta.
"Meski harganya sedang tinggi, jumlah pembeli tidak berkurang. Sehari biasanya kalau kondisinya baik, saya kulakan berapa pun bisa laku. Sapi-sapi ini selain dari Magetan sendiri juga saya dapatkan dari luar daerah seperti Ngawi dan Ponorogo," kata Sukirno.
Ia menilai, kenaikan harga sapi tahun ini lebih tinggi dibandingkan pada hari raya Idul Adha tahun sebelumnya. Tahun lalu kenaikan paling tinggi berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp1,5 juta, kini bisa mencapai Rp3 juta per ekornya.
Pihaknya menjamin semua sapi yang dijualnya dalam keadaan sehat. Bahkan hasil pemeriksaan Dinas Peternakan Magetan menyebutkan, sapi di Pasar Plaosan Magetan hanya terkena penyakit mata. Penyakit itu dapat disembuhkan dan tidak berbahaya jika dagingnya dikonsumsi oleh manusia.
Seperti yang terjadi di Pasar Hewan Plaosan, Magetan. Kenaikan harga hewan kurban kambing bisa mencapai 100 persen, sedangkan sapi berkisar antara 20 hingga 25 persen dari hari biasa.
Salah seorang pedagang kambing di Pasar Hewan Kecamatan Plaosan, Jumali, Kamis, mengatakan, harga hewan kurban kambing dan domba bisa mencapai Rp2 juta per ekornya. Tergantung dari ukuran dan usia kambingnya.
"Harga ini meningkat dibandingkan pada hari biasa yang hanya Rp1 juta untuk satu ekor kambing. Meski naik, para konsumen tetap membelinya," ujar dia.
Menurut dia, kenaikan harga ini terjadi akibat lonjakan permintaan hewan kurban menjelang hari raya Idul Adha. Masyarakat membelinya untuk keperluan berkurban sesuai perintah agama.
Jumali mengaku, pada hari biasa dia hanya mampu menjual antara 10 hingga 15 ekor kambing, namun jelang hari kurban ini penjualannya bisa melonjak antara 20 hingga 30 ekor per harinya.
"Kenaikannya mulai terasa pada hari-hari jelang Idul Adha seperti ini. Dan ini memang sudah tradisi, yakni harga dan permintaan naik jelang hari kurban," terang Jumali.
Hal yang sama terjadi pada hewan kurban sapi. Salah satu pedagang hewan kurabn sapi, Sukirno, mengaku jika harga sapi naik seiring tingginya permintaan.
Untuk sapi Jawa, harga pada hari biasa hanya mencapai Rp4,5 juta, kini bisa mencapai Rp6 juta. Sapi Brahman yang berbobot besar ini dijual dengan kisaran harga Rp16 juta hingga Rp17 juta. Padahal, pada hari biasa, sapi berwarna cokelat ini hanya sekitar Rp14 juta.
"Meski harganya sedang tinggi, jumlah pembeli tidak berkurang. Sehari biasanya kalau kondisinya baik, saya kulakan berapa pun bisa laku. Sapi-sapi ini selain dari Magetan sendiri juga saya dapatkan dari luar daerah seperti Ngawi dan Ponorogo," kata Sukirno.
Ia menilai, kenaikan harga sapi tahun ini lebih tinggi dibandingkan pada hari raya Idul Adha tahun sebelumnya. Tahun lalu kenaikan paling tinggi berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp1,5 juta, kini bisa mencapai Rp3 juta per ekornya.
Pihaknya menjamin semua sapi yang dijualnya dalam keadaan sehat. Bahkan hasil pemeriksaan Dinas Peternakan Magetan menyebutkan, sapi di Pasar Plaosan Magetan hanya terkena penyakit mata. Penyakit itu dapat disembuhkan dan tidak berbahaya jika dagingnya dikonsumsi oleh manusia.
Sumber : Antarajatim
Sumber Ilustrasi Foto : Google.com