Pesilat menjadi korban pengeroyokan
Seorang pesilat anggota perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) diduga menjadi korban pengeroyokan oleh orang tidak dikenal hingga harus menjalani perawatan medis di RSUD Kota Madiun.
"Kami memang menerima satu pasien korban kecelakaan lalu lintas atas nama Rangga Pratama, warga Sawahan Kabupaten Madiun. Namun informasinya, selain karena kecelakaan, pasien juga sempat di hajar massa. Saat ini yang bersangkutan sedang diambil foto rongten," ujar salah satu perawat UGD RSUD Kota Madiun, Lilik, Minggu dini hari.
Berdasarkan data yang ada di lapangan, korban mengalami kecelakaan lalu lintas dan terjatuh di wilayah Kelurahan Patihan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, seusai melakukan ziarah di makam pendiri perguruan pencak silat PSHT pada malam satu Suro., Sabtu (26/11).
Lokasi terjatuhnya korban, merupakan wilayah basis perguruan pencak silat lainnya. Hal inilah yang diduga menjadi pemicu pengeroyokan tersebut.
Sementara, Wakil Kepala Polres Madiun Kota Kompol Hasibuan saat ditanyai terkait hal ini, belum mengeluarkan komentar banyak.
"Kalau soal anggota PSH Terate yang jatuh dari motor terus dihajar, kami belum mengecek kebenarannya. Tapi tadi memang ada informasi yang masuk terkait hal itu ke saya," kata Kompol Hasibuan.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya masih harus menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut, termasuk mendatangi RSUD Kota Madiun guna mengecek keberadaan korban.
Guna mengamankan perayaan pergantian tahun baru Islam 1433 Hijriyah, satu Muharam atau 1 Suro di Madiun, sebanyak 1.500 anggota kepolisian dari Polres Madiun Kota, polres sekitar, dan gabungan TNI, serta instansi terkait, telah disiagakan.
Kapolres Madiun Kota AKBP Adi Deriyan Jayamarta, menambahkan, dalam dua hari ini pihaknya akan melakukan pengamanan dengan target untuk menciptakan suasana kamtibmas yang kondusif di Kota Madiun dan sekitarnya.
"Dalam pengamanan kali ini, kami telah meminta bantuan dari sejumlah polres di sekitar Kota Madiun, seperti Polres Madiun, Ngawi, Magetan, Nganjuk, dan Kediri," kata Adi.
Pihaknya berharap agar kegiatan suroan kali ini dapat berjalan lancar tanpa ada kericuhan antara perguruan silat satu dengan lainnya, baik PSHT maupun Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo.
Sumber : Antara
Sumber Ilustrasi Foto : Google.com
"Kami memang menerima satu pasien korban kecelakaan lalu lintas atas nama Rangga Pratama, warga Sawahan Kabupaten Madiun. Namun informasinya, selain karena kecelakaan, pasien juga sempat di hajar massa. Saat ini yang bersangkutan sedang diambil foto rongten," ujar salah satu perawat UGD RSUD Kota Madiun, Lilik, Minggu dini hari.
Berdasarkan data yang ada di lapangan, korban mengalami kecelakaan lalu lintas dan terjatuh di wilayah Kelurahan Patihan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, seusai melakukan ziarah di makam pendiri perguruan pencak silat PSHT pada malam satu Suro., Sabtu (26/11).
Lokasi terjatuhnya korban, merupakan wilayah basis perguruan pencak silat lainnya. Hal inilah yang diduga menjadi pemicu pengeroyokan tersebut.
Sementara, Wakil Kepala Polres Madiun Kota Kompol Hasibuan saat ditanyai terkait hal ini, belum mengeluarkan komentar banyak.
"Kalau soal anggota PSH Terate yang jatuh dari motor terus dihajar, kami belum mengecek kebenarannya. Tapi tadi memang ada informasi yang masuk terkait hal itu ke saya," kata Kompol Hasibuan.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya masih harus menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut, termasuk mendatangi RSUD Kota Madiun guna mengecek keberadaan korban.
Guna mengamankan perayaan pergantian tahun baru Islam 1433 Hijriyah, satu Muharam atau 1 Suro di Madiun, sebanyak 1.500 anggota kepolisian dari Polres Madiun Kota, polres sekitar, dan gabungan TNI, serta instansi terkait, telah disiagakan.
Kapolres Madiun Kota AKBP Adi Deriyan Jayamarta, menambahkan, dalam dua hari ini pihaknya akan melakukan pengamanan dengan target untuk menciptakan suasana kamtibmas yang kondusif di Kota Madiun dan sekitarnya.
"Dalam pengamanan kali ini, kami telah meminta bantuan dari sejumlah polres di sekitar Kota Madiun, seperti Polres Madiun, Ngawi, Magetan, Nganjuk, dan Kediri," kata Adi.
Pihaknya berharap agar kegiatan suroan kali ini dapat berjalan lancar tanpa ada kericuhan antara perguruan silat satu dengan lainnya, baik PSHT maupun Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo.
Sumber : Antara
Sumber Ilustrasi Foto : Google.com
Tidak ada komentar