Terbitkan Buku Dua Tangisan & Ribuan Tawa

Meski sudah tidak menjabat sebagai Direktur Utama PT PLN, Menteri BUMN Dahlan Iskan selalu ingin berkomunikasi dengan dengan semua jajaran petinggi, manajemen dan seluruh pekerja yang bekerja di perusahaan negara tersebut.

Salah satunya adalah dengan penerbitan buku tentang pengalamannya sewaktu beliau menjabat 1,5 tahun di perusahaan setrum negara tersebut. Buku bersampul gambar dirinya tersebut diberi judul "Dua Tangis dan Ribuan Tawa".

Dalam peluncurannya, Dahlan menceritakan bahwa rencana peluncuran buku ini sebenarnya sudah lama digagas, dan rencananya akan diluncurkan ketika tepat hari jadi kelistrikan. Namun rencana itu menjadi berubah tatkala dirinya tidak terduga terpilih menjadi Menteri BUMN menggantikan posisi Mustafa Abubakar yang tidak diperpanjang jabatannya.

"Sejatinya buku ini akan diluncurkan saat hari kelistrikan nasional. Tapi rencana itu berubah setelah saya terpilih menjadi Menteri BUMN. Saya jadi tidak tertarik lagi, sebab saya bukan Dirut PLN lagi," kata Dahlan di sela peluncuran buku pengalamannya di Gandaria City, Rabu malam 2 November 2011.

Dahlan menjelaskan bahwa alasan dipilihnya judul tersebut dikarenakan sewaktu dia menjabat dirinya sempat menangis dua kali, namun disaat yang sama juga dirinya juga tertawa beribu-ribu kali setelah menemukan banyak hal yang menarik.

"Buku ini merupakan kumpulan tulisan saya yang saya bikin dua minggu sekali, untuk berkomunikasi dengan puluhan ribu karyawan PLN," tukas mantan bos Grup Jawa Pos tersebut.

Dengan adanya komunikasi tersebut pria kelahiran Magetan 17 Agustus 1951 meyakini pesan tersebut lebih mengena dibandingkan dengan pertemuan atau yang lainnya.

Sementara Direktur PLN baru, Nur Pamudji mengatakan bahwa, buku yang diterbitkan oleh merupakan pengalaman dia yang sangat berharga sewaktu dia menjabat sebagai Dirut PLN. "Beliau keliling nusantara pelajari persoalan rakyat dalam menghadapi pasokan listrik dari Sabang sampai Merauke. Beragam, ada yang ironis, daerah yang kaya sumber daya alam listriknya kurang dan sebagainya," ujar Nur Pamudji.

"Saya kira pengalaman itu berharga dan bisa jadi cerminan bagaimana melayani rakyat dapat pasokan listrik yang memadai agar kebutuhan listrik dan ekonomi tersokong dengan baik," tambah Nur Pamudji.


Sumber : Fajar.co.id

Diberdayakan oleh Blogger.