Plt Sekwan Pukul Anggota DPRD Surabaya
Anggota Fraksi Golkar Eric R Tahalele saat melaporkan Plt Sekwan Surabaya Hari Sulistyawati , di Mapolrestabes, Surabaya, kemarin.
SURABAYA – Rapat badan musyawarah (banmus) DPRD Surabaya kemarin diwarnai aksi pemukulan. Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dewan Hari Sulistyowati Mendaratkan bogem mentah ke wajah Erick Reginal Tahalele saat berlangsung rapat. Akibat pukulan tangan kosong Bu Sekwan ini,anggota komisi A dari Fraksi Partai Golkar ini mengeluh pusing dan tangan kirinya lecet ketika menangkis pukulan.
Tak hanya itu, kacamata politikus berkumis tebal inipun pecah. Atas kejadian ini,Erick melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polrestabes Surabaya. Untuk melengkapi berkas pemeriksaan, Erick menjalani vism et repertum di RSUD dr M Soewandie. Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, insiden dalam ruang banmus itu diduga dipicu upaya Erick mendapatkan salinan anggaran rencana kerja.
Anggaran dimaksud terkait kunjungan ke luar negeri serta makan dan minum untuk 2012 senilai Rp66 miliar yang akan disahkan sepihak Ketua DPRD Wishnu Wardhana. Erick menginginkan salinan diperbanyak dan dibagikan ke semua anggota banmus. Mendengar hal itu, Hari menyampaikan interupsi.
Kendati demikian Erick meneruskan tuntutannya. Menurut sumber di dewan, Erick saat itu juga berkata jika upaya meminta salinan tersebut lantaran selama ini pihaknya kurang percaya terhadap sekretariat dewan (sekwan). Hari lantas beranjak, hingga Erick memintanya duduk kembali. Tanpa diduga, Hari yang selama ini dikenal kalem dalam berkomunikasi langsung melayangkan pukulan ke wajah Erick.
Tidak ingin ada perkelahian antara Erick dengan pejabat berjilbab itu,anggota banmus lainnya melerai. Mereka sempat kewalahan lantaran Hari terus berupaya merangsek untukbisakembalimemukulErick. Menyikapi insiden memalukan di gedung dewan itu, anggota Fraksi Partai Golkar Adies Kadir menyebut upaya Erick meminta salinan rencana kerja anggaran adalah benar.
Semua dilakukan untuk kejelasan keuangan lembaga yang berkantor di Jalan Yos Sudarso itu. ”Pak Erick meminta anggaran konsumsi sekwan yang tercantum 66 kali rapat dipangkas 44kalisaja. Dank unjungan kerja luar negeri dua kali dikurangi,1 kali saja,”kata Adies,kemarin. Tindakan Hari di luar dugaan semua anggota dewan.Kendati demikian di antara wakil rakyat ada yang menengarai Hari tertekan setelah sebelumnya orang tuanya di kampung asalnya,Kabupaten Magetan meninggal dunia.
Selain itu, Hari selama ini sering dijadikan ”bemper” unsur pimpinan dewan soal penolakan kunjungan kerja beberapa anggota dewan. Bahkan Hari juga pernah terlibat perang mulut dengan Ketua Komisi B Moch Machmud. ”Kita tidak mengira seperti itu,”imbuh Adies yang juga Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini. Lantaran masalah sudah masuk ranah pidana,Adies yang sebelumnya pengacara itu minta pihak Polrestabes menindaklanjuti laporan Erick.
Hari Sulistyowati saat dikonfirmasi kemarin membantah menyerang Erick.”Itu tidak benar, kita di Sekwan (Sekretaris DPRD) tugasnya melayani.Kita berteriak karena ada yang memulai. Kami tidak pernah konfrontasi dengan lantai dua (tempat ruang komisi berada),” jawab Hari saat dikonfirmasi. Sementara itu,Wali Kota Tri Rismaharini saat berkunjung ke Redaksi SINDO di Jakarta mengaku sudah dilapori anak buahnya. Dia sangat menyayangkan kejadian tersebut.
Dia terlihat sangat kaget dan tidak habis fikir dengan kejadian itu. ”Lhaiya ya.Gimana itu.Kenapa orang itu,”kata Risma,kemarin. Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung yang ikut menjenguk Erick di ruang SPK enggan berkomentar atas insiden tersebut. Namun Kasat Reskrim Kompol Farman menyatakan bahwa laporan akan segera diproses. ”Mohon tunggu,kami masih melakukan pemeriksaan dulu,”tandasnya.
Sumber : Seputar-indonesia.com
SURABAYA – Rapat badan musyawarah (banmus) DPRD Surabaya kemarin diwarnai aksi pemukulan. Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dewan Hari Sulistyowati Mendaratkan bogem mentah ke wajah Erick Reginal Tahalele saat berlangsung rapat. Akibat pukulan tangan kosong Bu Sekwan ini,anggota komisi A dari Fraksi Partai Golkar ini mengeluh pusing dan tangan kirinya lecet ketika menangkis pukulan.
Tak hanya itu, kacamata politikus berkumis tebal inipun pecah. Atas kejadian ini,Erick melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polrestabes Surabaya. Untuk melengkapi berkas pemeriksaan, Erick menjalani vism et repertum di RSUD dr M Soewandie. Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, insiden dalam ruang banmus itu diduga dipicu upaya Erick mendapatkan salinan anggaran rencana kerja.
Anggaran dimaksud terkait kunjungan ke luar negeri serta makan dan minum untuk 2012 senilai Rp66 miliar yang akan disahkan sepihak Ketua DPRD Wishnu Wardhana. Erick menginginkan salinan diperbanyak dan dibagikan ke semua anggota banmus. Mendengar hal itu, Hari menyampaikan interupsi.
Kendati demikian Erick meneruskan tuntutannya. Menurut sumber di dewan, Erick saat itu juga berkata jika upaya meminta salinan tersebut lantaran selama ini pihaknya kurang percaya terhadap sekretariat dewan (sekwan). Hari lantas beranjak, hingga Erick memintanya duduk kembali. Tanpa diduga, Hari yang selama ini dikenal kalem dalam berkomunikasi langsung melayangkan pukulan ke wajah Erick.
Tidak ingin ada perkelahian antara Erick dengan pejabat berjilbab itu,anggota banmus lainnya melerai. Mereka sempat kewalahan lantaran Hari terus berupaya merangsek untukbisakembalimemukulErick. Menyikapi insiden memalukan di gedung dewan itu, anggota Fraksi Partai Golkar Adies Kadir menyebut upaya Erick meminta salinan rencana kerja anggaran adalah benar.
Semua dilakukan untuk kejelasan keuangan lembaga yang berkantor di Jalan Yos Sudarso itu. ”Pak Erick meminta anggaran konsumsi sekwan yang tercantum 66 kali rapat dipangkas 44kalisaja. Dank unjungan kerja luar negeri dua kali dikurangi,1 kali saja,”kata Adies,kemarin. Tindakan Hari di luar dugaan semua anggota dewan.Kendati demikian di antara wakil rakyat ada yang menengarai Hari tertekan setelah sebelumnya orang tuanya di kampung asalnya,Kabupaten Magetan meninggal dunia.
Selain itu, Hari selama ini sering dijadikan ”bemper” unsur pimpinan dewan soal penolakan kunjungan kerja beberapa anggota dewan. Bahkan Hari juga pernah terlibat perang mulut dengan Ketua Komisi B Moch Machmud. ”Kita tidak mengira seperti itu,”imbuh Adies yang juga Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini. Lantaran masalah sudah masuk ranah pidana,Adies yang sebelumnya pengacara itu minta pihak Polrestabes menindaklanjuti laporan Erick.
Hari Sulistyowati saat dikonfirmasi kemarin membantah menyerang Erick.”Itu tidak benar, kita di Sekwan (Sekretaris DPRD) tugasnya melayani.Kita berteriak karena ada yang memulai. Kami tidak pernah konfrontasi dengan lantai dua (tempat ruang komisi berada),” jawab Hari saat dikonfirmasi. Sementara itu,Wali Kota Tri Rismaharini saat berkunjung ke Redaksi SINDO di Jakarta mengaku sudah dilapori anak buahnya. Dia sangat menyayangkan kejadian tersebut.
Dia terlihat sangat kaget dan tidak habis fikir dengan kejadian itu. ”Lhaiya ya.Gimana itu.Kenapa orang itu,”kata Risma,kemarin. Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung yang ikut menjenguk Erick di ruang SPK enggan berkomentar atas insiden tersebut. Namun Kasat Reskrim Kompol Farman menyatakan bahwa laporan akan segera diproses. ”Mohon tunggu,kami masih melakukan pemeriksaan dulu,”tandasnya.
Sumber : Seputar-indonesia.com
Tidak ada komentar