Jatim Siaga Bencana Banjir
Meluapnya Sungai Bengawan Solo yang
mengakibatkan terjadi banjir sejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng),
dipastikan akan berdampak pula ke Jawa Timur (Jatim). Untuk itu, beberapa
kabupaten yang dilalui aliran Bengawan Solo beserta anak-anak sungainya di
Jatim, diminta siaga darurat bencana banjir. Sebelumnya, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) juga dinyatakan siaga darurat banjir, menyusul curah hujan
yang sangat tinggi, dan diprediksikan akan memuncak pada Februari.
Di Surabaya, Gubernur Jatim, Soekarwo, didampingi Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Siswanto menyatakan sudah menetapkan, daerah ini siaga bencana selama musim penghujan awal tahun 2012.
“Di beberapa tempat sudah banjir dan longsor, sehingga kesiapsiagaan ini sebagai langkah antisipasi banjir luapan Sungai Bengawan Solo, Sungai Brantas, serta luapan banjir lahar dingin di sejumlah titik gunung seperti Gunung Semeru di Lumajang, Gunung Kelud di Kediri dan Blitar, serta perkiraan semburan vulkanik Gunung Ijen di perbatasan Banyuwangi-Bondowoso dan Situbondo,” ujar Soekarwo, baru-baru ini.
Beberapa wilayah di Jatim yang dilalui Sungai Bengawan Solo, yakni Kabupaten Ngawi (dengan anak sungainya di Kabupaten Magetan dan Madiun), Bojonegoro, Tuban, Lamongan serta Kabupaten Gresik.
Soekarwo mengatakan, siaga bencana juga sebagai langkah antisipasi banjir seperti di Kecamatan Tongas, masuk wilayah perbatasan Kabupaten Probolinggo-Pasuruan, yang selalu terendam genangan banjir akibat hujan lebat dan air laut pasang. “Karena itu siaga bencana ini kita berlakukan sampai musim penghujan berakhir sekitar April-Mei mendatang,” katanya.
Dikatakan, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, angka curah hujan di Jatim dalam empat bulan mendatang diprediksi masih ekstrem.
Di Surabaya, Gubernur Jatim, Soekarwo, didampingi Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Siswanto menyatakan sudah menetapkan, daerah ini siaga bencana selama musim penghujan awal tahun 2012.
“Di beberapa tempat sudah banjir dan longsor, sehingga kesiapsiagaan ini sebagai langkah antisipasi banjir luapan Sungai Bengawan Solo, Sungai Brantas, serta luapan banjir lahar dingin di sejumlah titik gunung seperti Gunung Semeru di Lumajang, Gunung Kelud di Kediri dan Blitar, serta perkiraan semburan vulkanik Gunung Ijen di perbatasan Banyuwangi-Bondowoso dan Situbondo,” ujar Soekarwo, baru-baru ini.
Beberapa wilayah di Jatim yang dilalui Sungai Bengawan Solo, yakni Kabupaten Ngawi (dengan anak sungainya di Kabupaten Magetan dan Madiun), Bojonegoro, Tuban, Lamongan serta Kabupaten Gresik.
Soekarwo mengatakan, siaga bencana juga sebagai langkah antisipasi banjir seperti di Kecamatan Tongas, masuk wilayah perbatasan Kabupaten Probolinggo-Pasuruan, yang selalu terendam genangan banjir akibat hujan lebat dan air laut pasang. “Karena itu siaga bencana ini kita berlakukan sampai musim penghujan berakhir sekitar April-Mei mendatang,” katanya.
Dikatakan, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, angka curah hujan di Jatim dalam empat bulan mendatang diprediksi masih ekstrem.
Sumber : Suarapembaruan.com