Keluarga Miskin Harapkan Beras dari Bulog
Magetan, Keluarga miskin di Magetan Jawa Timur harapkan beras dari Pemerintah bisa disalurkan secara rutin tiap bulan dan dijadwal tepat waktu, sehingga kebutuhan beras untuk di masak oleh keluarga miskin (gakin) sehari-harinya cukup dan bisa berkesinambungan. Hal ini disampaikan oleh Bangun Budhi Harso,SH,Mk dari Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) wilayahl Madiun di Magetan, Senin (13/2) yang lalu.
Ditambahkan, beras yang di salurkan oleh Bulog saat ini cukup baik dan bisa diterima masyarakat, bahkan layak untuk dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat umum menengah kebawah.
Diakui, adanya wacana mutu beras dari Bulog tidak layak konsumsi dan ini jangan dilihat dengan sebelah mata, dilihat dulu siapa yang mengkomsumsi, kalau yang mengkonsumsi sekelas orang anggota DPR dan Pejabat lainya, jelas beras sembako dari bulog tidak layak konsumsi, pasalnya, mereka sering makan makanan yang enak-enak di restourant dan banyak duit.
Disamping itu, adanya beras dari Bulog sangat membantu untuk hidup sehari-hari keluarga miskin, “Program Pemerintah untuk Gkin ini harus dilanjutkan” katanya.
Ditempat terpisah, Iwan (37) petugas Bulog di Magetan, mengatakan, adanya persepsi beras dari Bulog tidak layak “konsumsi” adalah salah besar. Dan itu pendapat orang yang tidak tau/tidak memahami tentang mutu beras dan hanya ingin mencari-cari kesalahan orang lain.
Menurutnya, jangankan di Bulog, gabah dari petani saja yang langsung diselep dan disimpan kurang lebih satu minggu, dimasak bau nasinya sudah mulai berubah. Apalagi beras yang disimpan di gudang Bulog, sampai hampir tiga bulanan, kalau gak di kasih obat bisa rusak, ungkapnya.
Dikatakan, dikeluarkanyapun beras dari Bulog ada prosedurnya dari Pemkab, untuk itu perlu diketahui oleh masyarakat bahwa pungsi Bulog adalah membeli gabah dari petani melalui mitranya Bulog, menyimpan ke gudang Bulog dan mendistribusikan ke Keluarga Miskin (Gakin). Harga beras yang didistribusikan ke Desa/kel untuk rumah tangga sasaran (RTS) per kilo Rp 1600,- dan harus di bayar cash, itu aturanya.
Adanya persepsi yang dilontarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab seperti ini, kantor/orang karyawan Bulog sering mendapat terror dari orang yang mengaku LSM dan mengatasnamakan anggota DPR, dengan alasan koordinasi ternyata ujung-ujungnya minta duit.
Ruslan (58) di Desa Ngelang, Kec Kartoharjo. Kab Magetan mengatakan, adanya bantuan beras dari Bulog untuk keluarga miskin sangat membantu kehidupannya sehari-hari, apalagi fisiknya sudah tidak kuat lagi bekerja seperti waktu masih muda dulu.
Dikatakan, beras dari Bulog dinilai harganya murah dan mutu berasnya baik dan layak untuk di konsumsi orang miskin seperti dirinya. “ beruntung ada beras murah dan baik mutunya, sehingga bisa hidup dengan keluarga” katanya.
Sumber : Kabarindonesia.com
Ditambahkan, beras yang di salurkan oleh Bulog saat ini cukup baik dan bisa diterima masyarakat, bahkan layak untuk dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat umum menengah kebawah.
Diakui, adanya wacana mutu beras dari Bulog tidak layak konsumsi dan ini jangan dilihat dengan sebelah mata, dilihat dulu siapa yang mengkomsumsi, kalau yang mengkonsumsi sekelas orang anggota DPR dan Pejabat lainya, jelas beras sembako dari bulog tidak layak konsumsi, pasalnya, mereka sering makan makanan yang enak-enak di restourant dan banyak duit.
Disamping itu, adanya beras dari Bulog sangat membantu untuk hidup sehari-hari keluarga miskin, “Program Pemerintah untuk Gkin ini harus dilanjutkan” katanya.
Ditempat terpisah, Iwan (37) petugas Bulog di Magetan, mengatakan, adanya persepsi beras dari Bulog tidak layak “konsumsi” adalah salah besar. Dan itu pendapat orang yang tidak tau/tidak memahami tentang mutu beras dan hanya ingin mencari-cari kesalahan orang lain.
Menurutnya, jangankan di Bulog, gabah dari petani saja yang langsung diselep dan disimpan kurang lebih satu minggu, dimasak bau nasinya sudah mulai berubah. Apalagi beras yang disimpan di gudang Bulog, sampai hampir tiga bulanan, kalau gak di kasih obat bisa rusak, ungkapnya.
Dikatakan, dikeluarkanyapun beras dari Bulog ada prosedurnya dari Pemkab, untuk itu perlu diketahui oleh masyarakat bahwa pungsi Bulog adalah membeli gabah dari petani melalui mitranya Bulog, menyimpan ke gudang Bulog dan mendistribusikan ke Keluarga Miskin (Gakin). Harga beras yang didistribusikan ke Desa/kel untuk rumah tangga sasaran (RTS) per kilo Rp 1600,- dan harus di bayar cash, itu aturanya.
Adanya persepsi yang dilontarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab seperti ini, kantor/orang karyawan Bulog sering mendapat terror dari orang yang mengaku LSM dan mengatasnamakan anggota DPR, dengan alasan koordinasi ternyata ujung-ujungnya minta duit.
Ruslan (58) di Desa Ngelang, Kec Kartoharjo. Kab Magetan mengatakan, adanya bantuan beras dari Bulog untuk keluarga miskin sangat membantu kehidupannya sehari-hari, apalagi fisiknya sudah tidak kuat lagi bekerja seperti waktu masih muda dulu.
Dikatakan, beras dari Bulog dinilai harganya murah dan mutu berasnya baik dan layak untuk di konsumsi orang miskin seperti dirinya. “ beruntung ada beras murah dan baik mutunya, sehingga bisa hidup dengan keluarga” katanya.
Sumber : Kabarindonesia.com
Tidak ada komentar