Pengemudi Sedan Diduga Mabuk
Magetan - Lilik Purwanto, 40 tahun, pengemudi sedan yang terlibat kecelakaan dengan bus Sumber Kencono di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis dini hari, 9 Februari 2012, diduga mabuk dan harus menjalani tes urine dan cek darah.
Sedan Honda Accord nopol AG 1663 V yang dikendarai Lilik terlibat kecelakaan dengan bus Sumber Kencono nopol W-7503-UY di Jalan Raya Madiun-Solo, tepat di jembatan Dusun Glodok, Desa Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan. Bus Sumber Kencono tercebur ke sungai sedalam sekitar 12 meter karena menghindari sedan yang oleng.
Sedan melaju dari arah Magetan, sedangkan bus melaju dari arah berlawanan, yakni dari arah Ngawi. Dua orang tewas, yakni penumpang bus, Wiwid Winingtyas, warga Jalan Menur, Cilacap, Jawa Tengah, dan penumpang sedan, Suparno, warga Kecamatan Karengrejo, Magetan. Sekitar 12 orang luka-luka termasuk sopir bus, Hariyanto, dan sopir sedan, Lilik.
Kepala Kepolisian Resor Magetan, Ajun Komisaris Besar Polisi Agus Santosa, mengatakan Lilik diduga dalam kondisi mabuk saat mengendarai sedannya. Berdasarkan keterangan sejumlah warga, Lilik yang sehari-hari karyawan Pabrik Gula (PG) Purwodadi, Kecamatan Karangrejo, Magetan, itu dikenal sering mabuk-mabukan.
Menurut Agus, hasil tes urine terhadap Lilik tidak ditemukan kandungan anvetamin, sehingga saat menyetir tidak dalam pengaruh narkoba. Namun polisi masih menunggu hasil tes darah untuk melihat apakah ada kandungan alkohol. Sampel darah Lilik saat ini masih diteliti Pusat Laboratorium Polri Cabang Surabaya.
Lilik mengalami luka dan dirawat di RSUD dr. Soedono, Kota Madiun. Sedangkan Hariyanto dirawat di RSUD dr. Sayidiman, Magetan. “Kedua sopir dan penumpang bus masih dimintai keterangan dan juga menunggu olah TKP tim Puslabfor,” ujar Agus.
Salah seorang tetangga Lilik, Sumadi, mengatakan Lilik sering mabuk-mabukan pada malam hari. “Kayaknya mabuk, Mas. Dia sering mabuk bersama teman-temannya kalau malam,” katanya saat di lokasi kecelakaan. Saat kejadian Lilik bersama dua temannya, yakni Abduh dan Suparno. Suparno akhirnya tewas sedangkan Abduh mengalami luka-luka.
Menurut sopir bus, Hariyanto, sedan sempat oleng ke kanan dan ia terpaksa banting setir bus ke kiri sampai tercebur ke sungai. “Sekitar 50 meter sebelum jembatan, tiba-tiba sedan oleng ke kanan sehingga saya menghindar sampai tercebur,” ucapnya. Sementara Lilik belum bisa diwawancarai dan dalam penjagaan ketat petugas kepolisian.
Berikut nama dan asal tempat tinggal korban tewas:
1. Suparno, Magetan.
2. Wiwid Winingtyas, Jalan Menur, Cilacap, Jawa Tengah.
Nama korban luka yang dirawat di RSUD dr. Sayidiman:
1. Sutarwan, 52 tahun, Jalan Menur No. 6 Cilacap, Jawa Tengah.
2. Ilfan, 21 tahun, Mojoagung, Jombang.
3. Sugeng Riyadi, 35 tahun, Jalan Menur, Cilacap, Jawa Tengah.
4. Beni, 35 tahun, Ponorejo, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah.
5. Agus Kristiawan, 51 tahun, Kota Semarang, Jawa Tengah.
6. Sumargono, 27 tahun, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
7. Supar, 40 tahun, Magelang, Jawa Tengah.
8. Sudarsono, 28 tahun, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
9. Jarwadi, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
10. Hariyanto, 42 tahun (sopir bus), Kabupaten Jombang.
Sumber : Tempo.co
Sedan Honda Accord nopol AG 1663 V yang dikendarai Lilik terlibat kecelakaan dengan bus Sumber Kencono nopol W-7503-UY di Jalan Raya Madiun-Solo, tepat di jembatan Dusun Glodok, Desa Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan. Bus Sumber Kencono tercebur ke sungai sedalam sekitar 12 meter karena menghindari sedan yang oleng.
Sedan melaju dari arah Magetan, sedangkan bus melaju dari arah berlawanan, yakni dari arah Ngawi. Dua orang tewas, yakni penumpang bus, Wiwid Winingtyas, warga Jalan Menur, Cilacap, Jawa Tengah, dan penumpang sedan, Suparno, warga Kecamatan Karengrejo, Magetan. Sekitar 12 orang luka-luka termasuk sopir bus, Hariyanto, dan sopir sedan, Lilik.
Kepala Kepolisian Resor Magetan, Ajun Komisaris Besar Polisi Agus Santosa, mengatakan Lilik diduga dalam kondisi mabuk saat mengendarai sedannya. Berdasarkan keterangan sejumlah warga, Lilik yang sehari-hari karyawan Pabrik Gula (PG) Purwodadi, Kecamatan Karangrejo, Magetan, itu dikenal sering mabuk-mabukan.
Menurut Agus, hasil tes urine terhadap Lilik tidak ditemukan kandungan anvetamin, sehingga saat menyetir tidak dalam pengaruh narkoba. Namun polisi masih menunggu hasil tes darah untuk melihat apakah ada kandungan alkohol. Sampel darah Lilik saat ini masih diteliti Pusat Laboratorium Polri Cabang Surabaya.
Lilik mengalami luka dan dirawat di RSUD dr. Soedono, Kota Madiun. Sedangkan Hariyanto dirawat di RSUD dr. Sayidiman, Magetan. “Kedua sopir dan penumpang bus masih dimintai keterangan dan juga menunggu olah TKP tim Puslabfor,” ujar Agus.
Salah seorang tetangga Lilik, Sumadi, mengatakan Lilik sering mabuk-mabukan pada malam hari. “Kayaknya mabuk, Mas. Dia sering mabuk bersama teman-temannya kalau malam,” katanya saat di lokasi kecelakaan. Saat kejadian Lilik bersama dua temannya, yakni Abduh dan Suparno. Suparno akhirnya tewas sedangkan Abduh mengalami luka-luka.
Menurut sopir bus, Hariyanto, sedan sempat oleng ke kanan dan ia terpaksa banting setir bus ke kiri sampai tercebur ke sungai. “Sekitar 50 meter sebelum jembatan, tiba-tiba sedan oleng ke kanan sehingga saya menghindar sampai tercebur,” ucapnya. Sementara Lilik belum bisa diwawancarai dan dalam penjagaan ketat petugas kepolisian.
Berikut nama dan asal tempat tinggal korban tewas:
1. Suparno, Magetan.
2. Wiwid Winingtyas, Jalan Menur, Cilacap, Jawa Tengah.
Nama korban luka yang dirawat di RSUD dr. Sayidiman:
1. Sutarwan, 52 tahun, Jalan Menur No. 6 Cilacap, Jawa Tengah.
2. Ilfan, 21 tahun, Mojoagung, Jombang.
3. Sugeng Riyadi, 35 tahun, Jalan Menur, Cilacap, Jawa Tengah.
4. Beni, 35 tahun, Ponorejo, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah.
5. Agus Kristiawan, 51 tahun, Kota Semarang, Jawa Tengah.
6. Sumargono, 27 tahun, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
7. Supar, 40 tahun, Magelang, Jawa Tengah.
8. Sudarsono, 28 tahun, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
9. Jarwadi, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
10. Hariyanto, 42 tahun (sopir bus), Kabupaten Jombang.
Sumber : Tempo.co
Tidak ada komentar