Harga Kebutuhan Pokok di Magetan Naik
MAGETAN - Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mulai naik menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April mendatang.
Salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Sayur Magetan, Sriyatun, Selasa (27/3), mengatakan, kenaikan harga sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
"Hampir semua kebutuhan pokok harganya naik. Naiknya memang secara bertahap sejak sepekan terakhir," ujar Sriyatun yang merupakan pedagang daging ini.
Kenaikan signifikan terjadi pada komoditas daging sapi dan daging ayam yang berkisar antara Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogramnya.
Menurut dia, harga daging sapi naik dari Rp65.000 per kilogram menjadi Rp70.000 per kilogram. Sedangkan harga daging ayam potong naik dari Rp20.000 per kilogram menjadi Rp24.000 per kilogram.
Pedagang lainnya, Samsiti, mengatakan, harga telur ayam ras juga naik dari Rp14.000 per kilogram menjadi Rp15.000 per kilogram, harga gula pasir naik dari kisaran Rp9.000 menjadi Rp10.000 per kilogram, dan minyak goreng curah naik dari Rp9.500 per kilogram menjadi Rp10.000 per kilogram.
"Kenaikan harga sudah terjadi sejak di tingkat kulakan, sehingga mau tidak mau saat menjualnya juga ikut naik biar dapat untung," kata Samsiti.
Pihaknya menilai, naiknya harga kebutuhan pokok kali ini sebagai imbas rencana pemerintah menaikkan harga BBM per 1 April mendatang. Para pedagang memprediksi kenaikan harga akan terus terjadi hingga BBM naik nanti.
Sementara, naiknya sejumlah kebutuhan pokok akibat rencana kenaikan harga BBM kali ini dinilai akan membebani masyarakat. Sebab, biaya kebutuhan hidup secara total akan ikut mengalami kenaikan.
"Kami para ibu rumah tangga sebenarnya tidak setuju dengan kenaikan harga BBM, sebab secara tidak langsung biaya kebutuhan hidup akan ikut naik. Ini sangat memberatkan kami," kata seorang pembeli, Sukartini.
Pihaknya berharap, selain kebijakan menaikkan harga BBM, pemerintah juga memberikan solusi lain agar masyarakat tidak dibebankan dengan tingginya biaya kebutuhan hidup lainnya, seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
"Pemerintah harus memberikan solusi lain agar masyarakat tidak terbebani dengan keadaan ini. Seperti halnya menjamin kestabilan harga beras, gula, dan kebutuhan pokok lain," kata dia.
Sumber : Mediaindonesia.com
Salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Sayur Magetan, Sriyatun, Selasa (27/3), mengatakan, kenaikan harga sudah terjadi sejak sepekan terakhir.
"Hampir semua kebutuhan pokok harganya naik. Naiknya memang secara bertahap sejak sepekan terakhir," ujar Sriyatun yang merupakan pedagang daging ini.
Kenaikan signifikan terjadi pada komoditas daging sapi dan daging ayam yang berkisar antara Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogramnya.
Menurut dia, harga daging sapi naik dari Rp65.000 per kilogram menjadi Rp70.000 per kilogram. Sedangkan harga daging ayam potong naik dari Rp20.000 per kilogram menjadi Rp24.000 per kilogram.
Pedagang lainnya, Samsiti, mengatakan, harga telur ayam ras juga naik dari Rp14.000 per kilogram menjadi Rp15.000 per kilogram, harga gula pasir naik dari kisaran Rp9.000 menjadi Rp10.000 per kilogram, dan minyak goreng curah naik dari Rp9.500 per kilogram menjadi Rp10.000 per kilogram.
"Kenaikan harga sudah terjadi sejak di tingkat kulakan, sehingga mau tidak mau saat menjualnya juga ikut naik biar dapat untung," kata Samsiti.
Pihaknya menilai, naiknya harga kebutuhan pokok kali ini sebagai imbas rencana pemerintah menaikkan harga BBM per 1 April mendatang. Para pedagang memprediksi kenaikan harga akan terus terjadi hingga BBM naik nanti.
Sementara, naiknya sejumlah kebutuhan pokok akibat rencana kenaikan harga BBM kali ini dinilai akan membebani masyarakat. Sebab, biaya kebutuhan hidup secara total akan ikut mengalami kenaikan.
"Kami para ibu rumah tangga sebenarnya tidak setuju dengan kenaikan harga BBM, sebab secara tidak langsung biaya kebutuhan hidup akan ikut naik. Ini sangat memberatkan kami," kata seorang pembeli, Sukartini.
Pihaknya berharap, selain kebijakan menaikkan harga BBM, pemerintah juga memberikan solusi lain agar masyarakat tidak dibebankan dengan tingginya biaya kebutuhan hidup lainnya, seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
"Pemerintah harus memberikan solusi lain agar masyarakat tidak terbebani dengan keadaan ini. Seperti halnya menjamin kestabilan harga beras, gula, dan kebutuhan pokok lain," kata dia.
Sumber : Mediaindonesia.com