Pengurus Demokrat Magetan ‘Nguluruk’ DPP, Tolak Hartoto

Magetan - Menjelang Muscab Partai Demokrat mendatang, pengurus Partai Demokrat Magetan kompak menolak intervensi DPP yang bersifat instan. Disebut-sebut, sekjen Demokrat Edi Baskoro Yudhoyono atas nama DPP telah memberikan rekom kepada Hartoto yang masih pendatang baru di Demokrat.

Sebelumnya Hartoto adalah ketua Partai Patriot dan aktif sebagai anggota DPRD Magetan menjabat ketua Komisi C. Namun beberapa saat lalu Hartoto mengundurkan diri dari dewan, untuk masuk Partai Demokrat. Tidak tanggung tanggung, Hartoto membidik kursi Ketua Partai Demokrat Magetan yang saat ini masih dijabat dr Teguh Martodiryo.
 
Kontan saja niat Hartoto ini memancing pro dan kontra. Polemik di internal Demokrat sempat berkembang beberapa saat. Bahkan Hartotopun dikabarkan sempat melakukan pertemuan dengan beberapa ketua PAC untuk minta dukungan pada muscab mendatang.

Namun pada akhirnya seluruh pengurus Demokrat Magetan kompak menolak pencalonan Hartoto sebagai ketua. Puncaknya, puluhan pengurus DPC dan 18 PAC se Magetan berangkat ke Jakarta untuk menemui Ketua Umum dan Sekjen, guna menanyakan isu rekom DPP yang sudah jatuh ketangan Hartoto.

“Kami akan mengklarifikasi ke DPP khususnya sekjen, Mas Ibas terkait berita di koran bahwa dalam rangka muscab kedepan, apakah benar DPP atau Mas Ibas telah merekomendasikan saudara Hartoto, Ketua Partai Patriot untuk  menjadi Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Magetan. Biarlah kader partai berkompetisi secara demokratis dan bebas intervensi dari pihak manapun,” kata Teguh menjelang berangkat ke Jakarta.

Sebelumnya santer beredar kabar bahwa nama Hartoto disebut sebut telah mengantongi rekom dari DPP. Kepada LIcom, Hartoto penuh percaya diri mengaku telah mendapatkan restu dari Sekjen Edi Baskoro, karena menurutnya Dapil Jatim VII adalah mutlak kewenangan Edi Baskoro. “Khusus Dapil 7 ini adalah mutlak kewenangan Mas Ibas. Makanya saya (minta restu) ke Mas Ibas. Dan alhamdulillah Mas Ibas sudah merestui,” yakin Hartoto.

Keyakinan Hartoto ini seiring dengan  kedekatan Hartoto dengan beberapa orang kepercayaan Edi Baskoro.
Disaat Edi Baskoro menggelar tasyakuran berupa pentas wayang kulit di Lapangan Candirejo Magetan beberapa waktu lalu, Hartoto berkesempatan untuk menjalin kedekatan dengan orang dekat Edi Baskoro.

Disebut-sebut nama Bunggas dan Oli yang telah menjembatani hubungan Edi Baskoro dengan Hartoto. Konon hubungan Hartoto dengan Bunggas ini berlanjut hingga membuat Hartoto sangat percaya diri telah didukung oleh DPP melalui Sekjen Edi Baskoro.

Namun keinginan Hartoto ini harus menemui hambatan tatkala rombongan pengurus Demokrat Magetan hendak berangkat ke Jakarta. Apalagi para pengurus ini menghendaki agar Partai Demokrat berjalan alamiah dan demokratis memilih kadernya yang loyal dan sudah teruji.

“Biarlah partai berkembang alamiah. Sehingga para kader partai akan merasa plong ketika demokrasi betul betul berjalan di partai ini. Kami ke Jakarta bukan untuk demonstrasi. Kami ingin menyalurkan aspirasi dari DPC Partai Demokrat Magetan ke pimpinan kami di DPP. Jika ada orang luar partai dipaksakan secara mendadak kepada kita, maka kita akan keluar bersama sama,”lanjut Teguh menjelang berangkat.

Teguh juga menegaskan bahwa biaya perjalanan tersebut murni berasal dari urunan kader. Penegasan ini seolah mengisyaratkan adanya uluran tangan dari pihak tertentu yang mempunyai kepentingan menjelang pilkada Magetan 2013 nanti dan sekaligus beranggapan bahwa Hartoto adalah salah satu lawannya.  
 
 
 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.