Di Depan Santri Ngruki, Dahlan Iskan Mengaku Produk Pesantren
Menteri BUMN Dahlan Iskan tidak asing dengan dunia pesantren. Saat menemui para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Ngruki, Dahlan mengaku dirinya adalah produk pesantren dari sebuah pesantren di Magetan, Jawa Timur.
Dahlan memberikan motivasi kepada para santri Ponpes Ngruki saat berkunjung secara mendadak ke Ponpes Ngruki, Solo pada pertengahan Maret 2012 lalu. Dahlan menemui para santri Ngruki setelah menunaikan salat Jumat.
"Pak Dahlan hanya sebentar menemui santri. Saya sebelumnya memang meminta Pak Dahlan agar berkenan bertemu para santri, meski sesaat," kata Direktur Ponpes Ngruki Ustad Wahyudin saat memberi tausiyah dalam acara Silaturahmi dan Raker Persaudaraan Masyarakat Bisnis Madani (PMBM) di Hotel Graha Agung, Semarang, Minggu (16/4/2012). PMBM merupakan wadah baru bagi alumni Ngruki untuk mengembangkan bisnis dan enterpreneurship.
Menurut Wahyudin, di depan para santri, Dahlan memberikan motivasi kepada para santri untuk belajar dan bekerja keras. Ilmu yang tinggi akan sangat bermanfaat untuk menyelesaikan persoalan bangsa, termasuk soal terorisme.
Pada kesempatan itu, Dahlan juga menceritakan tentang asal usul pendidikan dirinya. Dahlan mengaku saat remaja nyantri di pondok pesantren di Magetan. "Jadi saya sama seperti kalian, saya sekolah di madrasah tsanawiyah dan muallimin, yang saat itu diubah menjadi aliyah," kata Dahlan seperti ditirukan Ustad Wahyudin.
Dia juga mengaku mengenal Ustad Slamet, ustad di pondok pesantren di Magetan itu, yang sempat ditangkap aparat pada puluhan tahun lalu. "Saya kenal dengan ustad Slamet, itu guru sekaligus teman saya. Kalau saya tidak melarikan diri ikut transmigrasi ke Kalimantan, mungkin saya juga akan ditangkap," papar Dahlan.
Di Kalimantan, oleh kakaknya, Dahlan Iskan kemudian dikuliahkan di IAIN. "Tapi selama saya kuliah di IAIN, saya merasa bahwa ilmu saya gak nambah-nambah, karena pelajarannya sepertinya hanya mengulang-ulang pelajaran di pondok," ujar Dahlan.
Lantas Dahlan mencoba untuk terjun ke dunia jurnalistik, dan akhirnya berhasil. Dahlan menjadi wartawan Tempo dan kemudian berhasil membangun Jawa Pos. Dahlan kemudian dipercaya Presiden SBY untuk menjadi dirut PLN dan kemudian dipercaya menjadi Menteri BUMN.
Dahlan juga mengaku berencana mendirikan pondok pesantren dan lembaga pendidikan. Karena itulah, Dahlan sering mengunjungi lembaga-lembaga pendidikan, termasuk pesantren, untuk mencari formula tepat dalam membangun lembaga pendidikannya nanti.
Dahlan Iskan berada di Ngruki hanya satu jam. Kedatangan Dahlan sempat mengejutkan para santri dan ustad, karena datang tiba-tiba tanpa memberitahu terlebih dulu. Selama ini, Ponpes Ngruki juga sangat jarang dikunjungi oleh para pejabat negara, padahal selama ini Ngruki telah meluluskan ribuan santri dengan berlatar belakang profesi yang turut dalam membangun bangsa.
Atas kunjungan Dahlan yang tanpa direncanakan itu, pimpinan Ponpes Ngruki menyampaikan terima kasih.
Sumber : Detik.com
Dahlan memberikan motivasi kepada para santri Ponpes Ngruki saat berkunjung secara mendadak ke Ponpes Ngruki, Solo pada pertengahan Maret 2012 lalu. Dahlan menemui para santri Ngruki setelah menunaikan salat Jumat.
"Pak Dahlan hanya sebentar menemui santri. Saya sebelumnya memang meminta Pak Dahlan agar berkenan bertemu para santri, meski sesaat," kata Direktur Ponpes Ngruki Ustad Wahyudin saat memberi tausiyah dalam acara Silaturahmi dan Raker Persaudaraan Masyarakat Bisnis Madani (PMBM) di Hotel Graha Agung, Semarang, Minggu (16/4/2012). PMBM merupakan wadah baru bagi alumni Ngruki untuk mengembangkan bisnis dan enterpreneurship.
Menurut Wahyudin, di depan para santri, Dahlan memberikan motivasi kepada para santri untuk belajar dan bekerja keras. Ilmu yang tinggi akan sangat bermanfaat untuk menyelesaikan persoalan bangsa, termasuk soal terorisme.
Pada kesempatan itu, Dahlan juga menceritakan tentang asal usul pendidikan dirinya. Dahlan mengaku saat remaja nyantri di pondok pesantren di Magetan. "Jadi saya sama seperti kalian, saya sekolah di madrasah tsanawiyah dan muallimin, yang saat itu diubah menjadi aliyah," kata Dahlan seperti ditirukan Ustad Wahyudin.
Dia juga mengaku mengenal Ustad Slamet, ustad di pondok pesantren di Magetan itu, yang sempat ditangkap aparat pada puluhan tahun lalu. "Saya kenal dengan ustad Slamet, itu guru sekaligus teman saya. Kalau saya tidak melarikan diri ikut transmigrasi ke Kalimantan, mungkin saya juga akan ditangkap," papar Dahlan.
Di Kalimantan, oleh kakaknya, Dahlan Iskan kemudian dikuliahkan di IAIN. "Tapi selama saya kuliah di IAIN, saya merasa bahwa ilmu saya gak nambah-nambah, karena pelajarannya sepertinya hanya mengulang-ulang pelajaran di pondok," ujar Dahlan.
Lantas Dahlan mencoba untuk terjun ke dunia jurnalistik, dan akhirnya berhasil. Dahlan menjadi wartawan Tempo dan kemudian berhasil membangun Jawa Pos. Dahlan kemudian dipercaya Presiden SBY untuk menjadi dirut PLN dan kemudian dipercaya menjadi Menteri BUMN.
Dahlan juga mengaku berencana mendirikan pondok pesantren dan lembaga pendidikan. Karena itulah, Dahlan sering mengunjungi lembaga-lembaga pendidikan, termasuk pesantren, untuk mencari formula tepat dalam membangun lembaga pendidikannya nanti.
Dahlan Iskan berada di Ngruki hanya satu jam. Kedatangan Dahlan sempat mengejutkan para santri dan ustad, karena datang tiba-tiba tanpa memberitahu terlebih dulu. Selama ini, Ponpes Ngruki juga sangat jarang dikunjungi oleh para pejabat negara, padahal selama ini Ngruki telah meluluskan ribuan santri dengan berlatar belakang profesi yang turut dalam membangun bangsa.
Atas kunjungan Dahlan yang tanpa direncanakan itu, pimpinan Ponpes Ngruki menyampaikan terima kasih.
Sumber : Detik.com