SMKN 1 Bendo Magetan
Bisa Bikin Bodi Mobnas, Euy!
SEKARANG ini memang lagi tren siswa SMK merakit mobil. Nah, kalo pelajar di Solo bikin mobil Esemka, siswa SMKN 1 Bendo Magetan digandeng PT INKA membuat bodi mobil toko (moko) GEA jenis pikap. Kontrak kerja pembuatan bodi mobil ini terhitung Desember 2011 sampai Mei 2012.
SEKARANG ini memang lagi tren siswa SMK merakit mobil. Nah, kalo pelajar di Solo bikin mobil Esemka, siswa SMKN 1 Bendo Magetan digandeng PT INKA membuat bodi mobil toko (moko) GEA jenis pikap. Kontrak kerja pembuatan bodi mobil ini terhitung Desember 2011 sampai Mei 2012.
Selama
kontrak kerja dengan INKA, udah 50 unit moko yang diproduksi. Sedangkan
5 lainnya tinggal menunggu jadwal pengiriman. Ouluhan unit bodi moko
itu akan dikirim ke Makassar untuk dirakit di sana.
“Selain untuk proses produksi, kegiatan ini juga diharapkan menjadi ajang latihan para siswa,” ujar Pak Sugeng Supri Utomo, kepala jurusan Teknik Pengelasan SMK N 1 Bendo sekaligus guru pembimbing.
Ketua I UPJ SMKN 1 Bendo Pak Tri Haryono menambahkan, pikap GEA ini memiliki kekuatan mesin 650 cc dan mampu melaju lebih dari 85 km perjam. Dengan sistem pembakaran yang ramah lingkungan, mobil tersebut dibanderol sekitar Rp 55 juta.
‘’Meski tak begitu besar kekuatan mesinnya, tapi kekuatannya sudah injeksi. Dan kalau bisa mengklaim, seluruh unsur besi bahkan kolaborasinya dengan fiber ini, murni buatan tangan SMKN 1 Bendo,’’ terang Pak Tri.
Kenapa SMKN 1 Bendo yang dipilih INKA untuk bikin bodi moko? Semua itu
melalui proses penyeleksian. Sekolah-sekolah se-Karesidenan Madiun
diseleksi, dan SMKN 1 Bendo yang dianggap paling memnuhi syarat. Salah
satunya lokasinya yang strategis dalam penyaluran bahan, juga areanya
yang luas.
‘’Bangga, bisa ikut serta dalam pembuatan mobil nasional ini. Selain
akan terbiasa dengan kegiatan produksi nantinya, juga bisa untuk latihan
praktik dalam KBM,’’ kata salah seorang siswa. (*)
Gencar Make Over Fasilitas
LOKASI boleh di desa, tapi fasilitas di SMKN 1 Bendo Magetan nggak kalah sama sekolah di kota. Sekolah yang berdiri pada 7 April 2001 ini memang lagi gencar-gencarnya me-make over semua fasilitas yang ada, demi menunjang KBM.
Gencar Make Over Fasilitas
LOKASI boleh di desa, tapi fasilitas di SMKN 1 Bendo Magetan nggak kalah sama sekolah di kota. Sekolah yang berdiri pada 7 April 2001 ini memang lagi gencar-gencarnya me-make over semua fasilitas yang ada, demi menunjang KBM.
‘’Semua ini untuk memperkuat sekolah, dalam arti kuat dalam segala hal,’’ ujar Pak Eko Soeprajitno, kepala SMKN 1 Bendo.
Upaya SMKN 1 Bendo melengkapi fasilitasnya juga berbuah pada diraihnya ISO 9001:2008 yang menandakan kalo sekolah ini sudah memiliki sistem manajemen bertaraf internasional. Keren banget kan?!
Kata Pak Eko, pembangunan dan pembaruan fasilitas SMKN 1 Bendo akan terus berlanjut sampai dirasa semua tercukupi. Bahkan, ada rencana menambah ruang kelas dan ruang laboratorium dengan cara menjadikan gedung berlantai dua. Juga udah ada kelas micro teaching kayak kelas-kelas sekolah internasional.
Meski begitu, bukan berarti aspek lingkungan diabaikan. Buktinya, sekolah ini terlihat indah, rapi, hijau, dan asri. ‘’Jadi betah di sekolah,’’ kata seorang siswa.
Gak ketinggalan bidang religinya. Selain punya segudang prestasi, sekolah ini memiliki masjid yang gede. Bahkan, bisa jadi yang terbesar di antara masjid yang dimiliki sekolah-sekolah di Kabupaten Magetan. (*)
Sering Tampil di Acara Bergengsi
KIAN memudarnya perhatian anak muda pada budaya daerah mengundang keprihatinan SMKN 1 Bendo Magetan. Karena itu, sekolah ini sengaja bikin ekskul tari tradisional. Meski ekstra ini terbilang baru, banyak siswa yang antusias ikut.
Mereka dibimbing biar menguasai sejumlah tari asli Indonesia. Tak hanya
itu, mereka juga dikenalkan sejarah tari tersebut. ‘’Ekskul ini
bertujuan mengembalikan kecintaan anak-anak muda terhadap tari
tradisional,’’ ujar Bu Prastini Yuni Sumiarti, pembina ekskul tari SMKN 1
Bendo.
Anak-anak yang ikut ekskul ini sekaligus merasa terbantu karena bisa menyalurkan hobi atau minat mereka terhadap tari tradisional. Lumayan banyak juga loh tari yang udah diajarkan. Di antaranya, Tari Warok, Goyang-goyang, Gondhang Kasih, Retno Sumirang, dan masih banyak lagi. ‘’Ekskul ini nyenengin banget. Selain bisa menyalurkan bakat serta hobi, sekalian olahraga, hehe...” kata salah satu pelajar yang ikut ekskul tari di SMKN Bendo.
Asal tahu aja nih, selain berlatih dan tampil di sekolah, peserta ekskul tari SMKN 1 Bendo sudah sering tampil di acara-acara bergengsi seperti HUT Kabupaten Magetan, Sambang Desa, Hari Kesaktian Pancasila, HUT PGRI, Ledug Suro, dan sebagainya.
Biar ekskul tari tradisional ini berjalan maksimal, SMKN 1 Bendo berkerja sama dengan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magetan. Biasanya saat akan ada even tertentu, sekolah ini dimintya mengirimkan wakilnya untuk tampil di acara tersebut. (*)
CARI ILMU PLUS REFRESHING
SISWA SMKN 1 BENDO
IKUTI KUNJUNGAN INDUSTRI
NGGAK rugi anak-anak kelas X SMKN 1 Bendo Magetan jalan-jalan ke Jateng dan DIY 25 April lalu. Tak hanya bisa refreshing, dalam kunjungan industri (KI) itu mereka juga mendapatkan ilmu.
Waktu
itu, siswa jurusan Multimedia dan Audio Video bertamu ke Multi Media
Training Centre (MMTC) Jogja. Jurusan Listrik dan Pengelasan ke Quick
Tractor Jogja. Terus, jurusan Gambar Bangunan dan Konstruksi Batu Beton
mengunjungi WIKA Boyolali. Sementara, jurusan Teknik Kendaraan Ringan
juga Teknik Sepeda Motor ke Techno Park Solo.
Pemilihan lokasi KI memang disesuaikan dengan kebutuhan siswa untuk menghadapi dunia kerja saat udah lulus nanti. So, kelak nggak kaget lagi dengan fasilitas serta kondisi dunia kerja teknik jurusan yang digeluti. ‘’Kegiatan kunjungan industri bermanfaat banget buat nambah wawasan dalam bidang industri,’’ kata Angga, siswa Audio Video.
Asiknya lagi, siswa sempat diajak melepas penat dengan mengunjungi lokasi wisata Kaliurang di lereng Gunung Merapi. Juga pasar tradisional Jogja yang terkenal itu, yakni Pasar Beringharjo.
Asal tau aja, buat anak-anak SMKN 1 Bendo, KI merupakan agenda rutin, bahkan ‘wajib’. Jadi, bagi yang nggak ikut tahun ini, harus ikut tahun depan. KI bertujuan mengenalkan dunia industri kepada siswa, sekaligus menambah wawasan mereka mengenai dunia kerja yang akan dihadapi di masa mendatang. (*)
Fisik-Mental Digembleng
SMKN 1 Bendo Magetan mulai Maret lalu ngadain kegiatan seleksi Taruna Siswa. Di situ para calon digembleng fisik maupun mentalnya. Nggak tanggung-tanggung, kegiatan itu melibatkan pihak Koramil dan Polsek Bendo.
Nggak
mudah lho untuk bisa jadi anggota Taruna Siswa. Para calon harus
melewati berbagai tes, baik fisik, mental, maupun akademik. Seleksi
ketat ini dilakuin biar nggak ada anggota yang hengkang di tengah jalan.
Selain itu, karakter juga menentukan hasilnya. ‘’Untuk kegiatan Taruna
Siswa, pihak sekolah tidak sembarangan merekrut anggota,’’ ujar Pak
Saikun, kesiswaan SMKN 1 Bendo.
Menurut Pak Saikun, gemblengan fisik dan mental itu juga berguna bagi siswa untuk memasuki dunia kerja. Soalnya, industri sekarang cenderung membutuhkan SDM yang nggak cuma berprestasi, tapi juga punya mental yang tangguh dan kepribadian yang baik. ‘Adanya Taruna diharapkan juga bisa dijadikan contoh bagi murid lainnya,’’ tuturnya.
Para Taruna juga punya tugas membantu program sekolah seperti penghijauan, PKS, dan sebagainya. ‘’Awalnya sih, saya kira kayak kegiatan OSIS biasa. Tapi ternyata beda jauh dari yang saya bayangkan,’’ kata Zharah Dhani, salah satu anggota putri Taruna Siswa SMKN 1 Bendo. (*)
Sumber : exmudonline