Jelang Puasa, Dahlan Nyekar di Takeran
BERDOA:
Dahlan Iskan (tengah) saat berdoa di makam Kiai Ageng Hasan Ulama yang
berada satu kompleks dengan makam ayahandanya, Moch. Iskan di PSM
Takeran, Magetan, kemarin (18/7). Foto: ARIEF YOGA/RADAR MADIUN
MAGETAN
- Jelang Ramadan, Menteri BUMN Dahlan Iskan menyambangi kampung
halamannya di Magetan, Rabu (18/7) malam kemarin. Di Pesantren Sabilil
Muttaqien (PSM) Takeran, Dahlan Iskan berada dalam suasana nostalgia
bersama keluarga besar pesantren.
Tradisi nyekar yang rutin dilakukan menjelang bulan puasa, dilakukan di makam pendiri PSM yakni Kiai Ageng Hasan Ulama. Di kompleks pemakaman itu, juga terdapat makam ayahanda Dahlan Iskan, yakni Moch. Iskan. Menurut Dahlan, tradisi nyekar rutin dilakukan. "Yang tidak saya lupa, dulu tiap pagi nyapu halaman pesantren ini. Utamanya saat puasa," ujar Dahlan kepada Radar Madiun (Grup JPNN).
Menjelang Ramadan tahun ini, Dahlan pun mengaku tak lupa dengan tradisi megengan alias tasyakuran. "Dan syukur, malam ini saya bisa berkumpul bareng keluarga besar," tambahnya.
Di PSM, Dahlan disambut hangat kerabatnya. Usai jamuan makan malam dan salat Isya, Dahlan nyekar di makam Kiai Ageng Hasan Ulama.
Sebelum nyekar, Dahlan Iskan sempat bernostalgia dengan melihat kamar masa kecilnya di kompleks PSM. "Dulu saya tidur di sini (sambil menunjuk lantai, Red), tanpa tikar. Dua tahun saya di sini," ungkapnya.
Kedatangan Dahlan Iskan juga disambut hangat sejumlah kepala sekolah di lingkup PSM se-Magetan. Kesederhanaan menteri kelahiran Tegalarum, Bendo, Magetan itu, terlihat saat menyapa santri yang tengah berlatih rebana.
Miratul Mukminin, pimpinan PSM Takeran mengatakan, dari sisi sejarah, Dahlan Iskan tak bisa jauh dari sisi religius, utamanya tradisi jelang puasa. "Kebetulan malam ini (kemarin, Red) ada kegiatan di Solo dilanjutkan nyekar ke Takeran," ujarnya. (wka/irw)
Tradisi nyekar yang rutin dilakukan menjelang bulan puasa, dilakukan di makam pendiri PSM yakni Kiai Ageng Hasan Ulama. Di kompleks pemakaman itu, juga terdapat makam ayahanda Dahlan Iskan, yakni Moch. Iskan. Menurut Dahlan, tradisi nyekar rutin dilakukan. "Yang tidak saya lupa, dulu tiap pagi nyapu halaman pesantren ini. Utamanya saat puasa," ujar Dahlan kepada Radar Madiun (Grup JPNN).
Menjelang Ramadan tahun ini, Dahlan pun mengaku tak lupa dengan tradisi megengan alias tasyakuran. "Dan syukur, malam ini saya bisa berkumpul bareng keluarga besar," tambahnya.
Di PSM, Dahlan disambut hangat kerabatnya. Usai jamuan makan malam dan salat Isya, Dahlan nyekar di makam Kiai Ageng Hasan Ulama.
Sebelum nyekar, Dahlan Iskan sempat bernostalgia dengan melihat kamar masa kecilnya di kompleks PSM. "Dulu saya tidur di sini (sambil menunjuk lantai, Red), tanpa tikar. Dua tahun saya di sini," ungkapnya.
Kedatangan Dahlan Iskan juga disambut hangat sejumlah kepala sekolah di lingkup PSM se-Magetan. Kesederhanaan menteri kelahiran Tegalarum, Bendo, Magetan itu, terlihat saat menyapa santri yang tengah berlatih rebana.
Miratul Mukminin, pimpinan PSM Takeran mengatakan, dari sisi sejarah, Dahlan Iskan tak bisa jauh dari sisi religius, utamanya tradisi jelang puasa. "Kebetulan malam ini (kemarin, Red) ada kegiatan di Solo dilanjutkan nyekar ke Takeran," ujarnya. (wka/irw)
Sumber : jpnn.com