Para petani ini gadaikan traktor untuk biaya Lebaran

Magetan - Sejumlah petani di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kembali menggadaikan mesin traktor miliknya ke kantor pegadaian setempat untuk membiayai kebutuhan keluarga saat merayakan Lebaran Idul Fitri 1434H pada tahun ini.

Salah satu petani setempat, Bibit, mengatakan kegiatan tersebut telah rutin ia lakukan setiap tahun menjelang lebaran tiba. Seperti diberitakan Antara, Rabu (31/7).

"Uang hasil menggadaikan traktor tersebut akan saya gunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga saat merayakan Lebaran. Sedangkan sisanya dipakai untuk keperluan musim tanam mendatang," ujar Bibit, kepada wartawan.

Menurut dia, para petani bisa mendapatkan uang antara Rp 3 juta hingga Rp10 juta dari hasil menggadaikan mesin traktornya tersebut. Besaran pinjaman yang didapatkan tergantung dari kondisi traktor yang digadaikan.

Adapun, besaran taksiran nilai gadai akan ditentukan oleh juru penaksir di masing-masing kantor pegadaian yang ada. "Saya mendapatkan sekitar Rp 7 juta dari hasil gadai dengan tenggang waktu pengembalian tiga hingga empat bulan. Kondisi traktor saya lumayan bagus, makanya dihargai tinggi," terang Bibit.

Para petani mengaku terpaksa menggadaikan mesin traktor untuk biaya persiapan berbagai kebutuhan Lebaran. Alasanya, menurut mereka sudah tidak ada pilihan lain untuk cepat mendapatkan uang jelang perayaan tahunan umat Islam itu.

Sementara, petugas Pegadaian Magetan Joko, mengatakan, hingga saat ini sudah ada sekitar 200 traktor milik petani yang telah digadaikan di kantor pegadaian setempat. "Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah saat mendekati lebaran mendatang. Hal ini sudah menjadi kebiasaan petani saat jelang lebaran tiba," kata Joko.

Menurut dia, menjelang lebaran, terjadi peningkatan transaksi di kantor pegadaiannya. Tidak hanya traktor saja digadaikan, namun juga perhiasan, motor, dan juga barang elektronik.

"Karena 90 persen masyarakat di Magetan adalah petani, maka kebanyakan barang yang digadaikan adalah mesin traktor. Setelah itu perhiasan," terang dia.

Nantinya, para petani sewaktu-waktu bisa menebus kembali traktornya dengan batas waktu maksimal tiga hingga empat bulan. Adapun setiap 15 hari para petani akan dikenakan sejumlah bunga ringan. Pihaknya memperkirakan peningkatan transaksi masih akan berlangsung hingga jelang lebaran mendatang seiring dengan tingginya kebutuhan konsumen.

"Pegadaian Magetan telah menyiapkan dana hingga tak terbatas untuk melayani kebutuhan konsumen saat berlebaran. Barang yang digadaikan bisa perhiasan, motor, dan juga barang elektronik," katanya.


Sumber: Merdeka.com
 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.