Misteri Angka 7 di Setiap Tragedi Gunung Lawu
Magetan - Insiden terbakarnya Gunung Lawu hingga menewaskan 7 pendaki dan menyebabkan 2 pendaki lainya kritis pada Minggu, (18/10/2015) lalu, erat kaitanya dengan misteri angka 7. Pasalnya, angkat 7 sering muncul dalam setiap inseden yang terjadi di gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa timur dan Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah itu.
Tokoh masyarakat Magetan, Suryadi menguak kaitan mesteri angka 7 dalam insiden berdarah di gunung setinggi 3.265 MDPL itu. Suryadi membeberkan pada 25 Juli 2015, 7 pendaki asal Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, yang terdiri dari 2 pendaki anak-anak dan 5 remaja, dilaporkan hilang, namun berhasil ditemukan oleh Tim SAR pada 2 Agustus 2015.
Selain itu, pada hari Sabtu, (17/10/2015), sekitar pukul 17.00 sore 3 rombongan besar pendaki yang terdiri dari 6 rombongan Ngawi,12 rombongan Jakarta, dan 11 rombongan Magetan mendaki Gunung Lawu melalui Jalur Cemoro Kandang,Karanganyar. Pada hari Minggu (18/10/2015), sekitar pukul 07.30, api tiba-tiba muncul dari pos 3 jalur pendakian cemoro sewu, Magetan. Apesnya, 9 pendaki terjebak di sekitar api yang makin membesar. Pada pukul 17.00 WIB, tim SAR melaporkan telah jatuh korban dalam insiden itu, yakni 6 pendaki tewas, 3 pendaki kritis.
Sementara itu, pukul 07.00 RSUD dr.Sayidiman merilis 7 korban tewas akibat insiden ini. Mereka yakni Sumarwan (45) dan anaknya, Nanang Setyo Utomo (16). Korban lain yang juga warga Ngawi adalah serta Rita (21) dan Awang Feri (25). Sementara tiga korban meninggal lainnya berasal dari Jakarta, yakni Joko Prayitno (30), Kartini (26), dan Aris (21). Selain korban meninggal, ada dua korban luka bakar, yakni Novi (15) dan Eko Nurhadi (34), keduanya warga Ngawi. Novi saat ini dirujuk ke RSUD Solo, sedangkan Eko dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya.
Pada Hari Senin, (19/10/2015), sekitar pukul 07.00 Kapolres Magetan AKBP. Johanson Ronald Simamora yang melakukan proses evakuasi di pos 2 jalur pendakian cemoro sewu, mendapat fenomena aneh, 7 pendaki asal Karanganyar tiba tiba turun, padahal saat itu api sedang besar dan angin berhembus kencang. Kepada kapolres mereka mengaku di pandu oleh 7 pendaki ibu ibu, yang mengaku naik dari cemoro sewu, namun di cek tidak ada pendakian pada saat itu. “Gunung Lawu ini menyimpan banyak mesteri. Dalam filosofi orang Jawa, gunung ini tempat moksanya prabu Brawijaya. Angka ganjil menjadi kramat di tempat ini, termasuk angka 7. Kita tahu banyak insiden akhir akhir ini di gunung lawu yang berhubungan dengan angka 7,” ungkapnya. (roh/rud)
Tidak ada komentar