Dewan Klaim Dinkes Tak Serius Rawat Puskesmas
Magetan - Anggota komisi C DPRD Kabupaten
Magetan yang melakukan sidak di sejumlah Puskesmas, Marah Besar. Pasalnya,
dua puskemas yang dikunjungi anggota legislative Magetan ini kondisinya rusak
parah.
Pantauan Lintasmagetan.com, di
Puskemas Ngujung Maospati yang baru diresmikan 2012 lalu, kini sudah mulai
rusak. Seperti dinding puskesmas mulai retak-retak, atap langit langit gedung kini
mulai ambrol. Bahkan jika kondisi hujan turun, maka lantai tergenang dan tidak
bisa digunakan. Padahal Puskesmas tersebut dibangun dengan merogoh uang APBD
Ta.2011 yang mehabiskan miliaran rupiah.
Kondisi serupa juga terjadi di Puskesmas
Tebon Kecamatan Barat. Bangunan yang dibangun sejak 2007 itu, kini sudah tidak
bisa ditempati. Selain kondisi langit langit yang ambrol dan membahayakan
pasien, fasilitas WC di tempat ini rusak berat. Kondisi ini diperparah dengan
minimnya fasilitas kesehatan seperti tidak adanya alat pemeriksaan Telingan
Hidung Tenggorokan (THT).
Kepala Tata Usaha Puskemas Ngujung
Kecamatan Maospati , Agus Harsono mengatakan, kondisi ini sudah terjadi sejak
2012 lalu. Bahkan sejak 5 bulan lalu kondisi retak retak pada dinding bangunan
semakin parah. Pihaknya telah dua kali melaporkan kondisi ini selama periode
2014-2015 untuk di rehab, namun hingga kini Dinkes Magetan masih tutup mata
terkait kondisi ini. ‘’Sudah sejak 2012 lalu bocornya. Terakhir retak retak di
dinding bangunan ini tambah parah, apa lagi kalau hujan lantai dua itu sudah
kaya telaga, tidak bisa dipakai. Kita sudah berulang kali minta rehab, tapi
sampai sekarang tidak ada realisasi dari Dinkes,” ujar nya.
Penyataan serupa juga diungkapkan,
oleh Dokter Fungsional Puskesmas Tebon, Kecamatan Barat, dr. Agus Budi
Prasetyo. Dirinya meminta Dinkes untuk memindahkan 40 staff Puskesmas ini,
lantaran kondisi bangunan tersebut tinggal menunggu ambruknya saja . ‘’Kalau
melihat kondisi ini ya harus direlokasi. Makanya kami minta dipindahkan, karena
kapan saja gedung ini bisa ambruk,” ungkapnya di hadapan anggota dewan.
Sementara itu , salah satu anggota
Komisi C, Dwi Ariyanto sangat menyayangkan atas kondisi yang terjadi di dua
puskesmas ini. Ariyanto mengklim Dinkes tidak serius merawat Puskesmas sebagai
salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) kepada masyarakat. ‘’Kondisi
ini ironis, ini bukti Dinkes tidak serius merawat FKTP yang ia bangun dengan
dana ratusan hingga miliaran rupiah. Harusnya dana rehabilitasi puskesmas ada
tiap tahunnya, sehingga puskesmas bisa menjadi tempat yang nyaman bagi pasien
yang singgah,” ujar politisi PAN ini.
Ditempat terpisah, Plt. Kepala Dinas
Kesehatan, Ehud Alawy berdalih telah menyiapkan dana sedikitnya Rp. 4 miliyar
untuk 2016 mendatang, yang dipergunakan untuk rehabilitasi berat dan ringan 21
puskemas yang ada di Magetan. Sudah kita siapkan kisaran Rp. 4 miliyar di tahun
2016 untuk rehab berat dan ringan 21 puskesmas. Besok saya rapatkan lagi untuk
membahas masalah ini,” selaknya. (roh/rud)
Tidak ada komentar