Diserang Penyakit Misterius, Satu Meninggal Lima Masuk RS

Karas - Warga Desa Ginuk, Kecamatan Karas, Magetan kian mencekam. Hal ini setelah warga satu RT di wilayah tersebut terserang penyakit misterius. Wabah tersebut sudah terjadi sejak awal Oktober lalu. Penyakit mirip Demam Berdarah (DB) yang menyerang warga Desa Ginuk tersebut mengakibatkan satu warga meninggal dunia dan lima warga lainya terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit (RS).

Sedikitnya 64 KK di Dukuh Sidowayah, RT/RW 04/02, Desa Ginuk Kecamatan Karas, terkena penyakit tersebut. Informasi yang dihimpun LintasMagetan.com, korban tewas yakni Kefin Isrendi, 11, siswa kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang tewas pada 10 Oktober 2015 lalu. Sementara 5 korban lainya yakni Rizal Masruri, 12, Lia, 16 , Bayu,16,  Agung, 16 dan Kholil, 18 terpaksa di larikan ke RSUP. Dr. Soedono Kota Madiun dan RS. Lanuma Iswahjudi, Maospati setelah terkena wabah penyakit ini.

Nazarudin, 43, warga setempat mengatakan, wabah yang menimpa tetangganya itu mirip Demam Berdarah (DB). Korban sebelumnya mengalami kondisi panas dan keluar bintik merah. Semua warga sangat cemas dengan wabah penyakit yang terjadi di Desanya tersebut. ‘’Sudah ada yang meninggal satu karena penyakit ini. Sedangkan lima lainya kemarin baru pulang dari rumah sakit,” ujarnya.

Nazarudin menambahkan, warga telah  tiga kali melaporkan kejadian ini ke Puskesmas Karas sejak Oktober lalu. Hal itu dengan harapan adanya tindakan pencegahan terhadap meluasnya wabah ini. Namun ironis hingga kini tidak ada tanggapan baik dari pihak Puskesmas atau Dinas terkait. ‘’Sudah tiga kali kami melaporkan ke Puskesmas Karas, tapi sampai sekarang tidak ada tanggapan. Padahal setiap satu minggu pasti ada warga yang kena penyakit ini. Kami orang desa mana tahu pencegahan penyakit ini, kami minta Dinas Terkait segera turun tangan,” harapnya Nazarudin.

Pernyataan serupa juga diungkapkan Sakinah, 34, Ibu Rizal Masruri salah satu korban wabah ini. Sakinah mengatakan, saat di periksakan di puskesmas pihak puskesmas hanya memberi keterangan anak tunggalnya itu sakit panas biasa, namun setiap hari panasnya semakin tinggi, ia pun menguji lab kan darah anaknya, dan benar ternyata sang anak terkena DB. Siswa kelas 1 MTS itu pun terpaksa harus di opname selama seminggu di RS. Lanuma Iswahjudi,Maospati. ‘’Saat saya periksakan pada Senin (26/10,red) lalu, kata dokter puskesmas Cuma panas biasa. Lalu saya bawa ke rumah sakit pangkalan (RS. Lanuma Iswahjudi, Maospati, red), ternyata kena DB,”ungkapnya.

Sementara itu,  Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Ehud Alawy mengaku belum mengetahui bencana yang menimpa warga dukuh Sidowayah desa Ginuk itu. Dirinya berdalih akan mengecek dahulu sebelum melakukan tindakan penanganan wabah yang menimpa warga yang berbatasan dengan kabupaten Ngawi itu. ‘’Belum tahu, kita cek dulu, untuk foging itu kita perlu melihat lokasi endemiknya dulu, terima kasih infonya,” pungkasnya. (roh/rud)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.